Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Soal MinyaKita, Distributor Beralasan Belum Edarkan karena Izin

Medan, IDN Times – Kelangkaan minyak goreng bersubsidi Minyakita di Sumatra Utara diduga penimbunan distributor. Salah satu distributor di Sumut PT Yargo Jawara Retail (YJR) dan PT Yargo Anugerah Nusantara (YAN) dituding menjadi penimbun Minyakita oleh Satuan Tugas Pangan.

Satgas Pangan Sumut menuding perusahaan itu menimbun sekitar 75 ton MinyaKita berbagai kemasan. Namun, PT YAN dan YJR membantah melakukan penimbunan.

Pengacara perusahaan, Refman Basri mengatakan, tudingan penimbunan itu karena adanya salah penafsiran oleh Satgas Pangan sumut.

“Dari awal pada saat (Satgas) datang ke lokasi perusahaan kami. Kami buka dengan terbuka, kita bawa ke lokasi stok yang ada. Karena itu adalah pabrik, jadikan pasti ada stok, jadi tidak ada penimbunan, tidak ada apa-apa. Jadi ini hanya kesalahpahaman penafsiran saja,” ujar Refman, Kamis (16/2/2023).

1. 75 ton MinyaKita di pabrik terganjal regulasi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kanan) berdialog dengan warga yang akan membeli minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Refman mengklarifikasi bahwa temuan 75 ton MinyaKita di dalam pabrik kliennya adalah stok Januari 2023 yang belum didistribusikan. Mereka terganjal regulasi dari BPOM terkait kebijakan relaksasi.

“Aturan BPOM mengeluarkan SK relaksasi nomor 94 tahun 2022, berlaku sampai 31 Desember 2022, tentang boleh mengedarkan MinyaKita tanpa SNI dan logo halal, ini permasalahannya,” kata Refman.

Aturan ini membuat mereka tidak bisa mendistribusikan MinyaKita. Karena masa relaksasi sudah berakhir. Sehingga mereka harus menunggu proses perizinan.

“Revisi desain kemasan logo halal belum disetujui BPOM. Kami sudah ajukan permohonan tapi belum disetujui,” ujarnya.

2. MinyaKita langsung didistribusikan setelah kebijakan relaksasi tahap dua

Ilustrasi warga menggoreng keripik pisang menggunakan minyak goreng merek Minyakita di Dusun Plumpung, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (15/2/2023). (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Refman melanjutkan, mereka kemudian bisa mendistribusikan Minyakita pada 14 Februari. Karena BPOM menerbitkan kebijakan relaksasi tahap dua pada Senin (13/2/2023). Tepat di hari yang sama saat Sidak.

Refman juga menegaskan bahwa perusahaan kliennya, berkomitmen membantu pemerintah mendistribusikan minyak goreng ke masyarakat di Sumut.

“Jadi sebagai informasi angka penugasan untuk kami 490 ton per bulan, setiap bulan kami melampaui angka penugasan itu. Jadi kita melebihi. Posisi kami bagaimana minyak goreng selalu tersedia di pasar Sumut,” katanya.

3. Polisi juga sebut bukan penimbunan

Pedagang Minyakita di pasar Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Polda Sumut juga memastikan apa yang dilakukan PT YAN dan PT YJR bukan penimbunan.

“Berdasarkan hasil pengecekan produksi dan stok bulanan pada PT. Yorgo Anugerah Nusantara belum ditemukan adanya indikasi penimbunan atas temuan minyak goreng merek MinyaKita,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Hadi Wahyudi.

Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut Naslindo Sirait menjelaskan, pihak perusahaan sempat tidak mengakui bahwa mereka memproduksi dan mendistribusikan MinyaKita.

“Mereka selalu menyebut bahwa mereka memproduksi dan menyalurkan minyak curah," ujar Naslindo, Senin (13/2/2023).

Dalam sidak yang dilakukan, Tim Satgas Pangan melakukan pengecekan ke sistem milik produsen/distributor. Mereka menemukan produk Minyakita yang berada di gudang tersebut benar milik PT Yorgo Jawara Retail dan merupakan hasil produksi pada bulan November dan Desember 2022 lalu.

"Jadi nanti penyidik yang silakan memastikan itu (penimbunan atau bukan). Tapi jika kita kaitkan dengan inflasi yang terjadi pada bulan Januari, salah satu andilnya itu adalah minyak goreng, dan kita semua merasakan keterbatasan/kelangkaan minyak goreng dan naiknya harga minyak goreng, khususnya yang kemasan MinyaKita, itu juga mengindikasikan seperti itu. Ada upaya-upaya untuk menahan atau tidak mendistribusikannya," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us