Situasi Terkini Banjir Langkat: 11 Meninggal, 122 Ribu KK Terdampak

- Kecamatan Tanjungpura terparah dengan 18 ribu KK terdampak banjir
- Air mulai surut, beberapa kecamatan masih terdampak banjir
- Bantuan terus disalurkan ke warga dan posko banjir, meski ada keluhan keterlambatan
Langkat, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, Sumatera Utara, menaikan status tanggap darurat bencana banjir sesuai keputusan Bupati nomor 360- 03/ K/ 2025. Dalam laporan korban bencana banjir per 30 November 2025, banjir tersebar di 16 kecamatan. Dari belasan kecamatan itu, sebanyak 122.527 KK yang terdampak. Sedangkan ada 11 orang masyarakat yang meninggal dunia.
Sebanyak 5 korban orang merupakan masyarakat Kecamatan Babalan, dan 6 orang masyarakat Kecamatan Besitang.
1. Kecamatan Tanjungpura menjadi daerah terparah 18 ribu KK terdampak

Untuk Kecamatan Tanjung Pura menjadi daerah yang paling parah terdampak banjir yaitu, 18.629 KK. Selanjuntnya Kecamatan Stabat 17.270 KK, diikuti Kecamatan Secanggang 13.619 KK dan terakhir Kecamatan Babalan 13.523 KK.
"Data ini dari posko terpadu," kata Kepala Dinas Kominfo Langkat, Wahyudiharto, Senin (1/12/2025).
Amatan dilapangan, dibeberapa titik lokasi yang sebelumnya terendam banjir, sudah mangalami penurunan debit air.
2. Air mulai surut, berikut data kecamatan yang terdampak banjir

Seperti diantaranya di Kecamatan Hinai, Desa Cempa, dan Batu Melenggang, Kecamatan Tanjung pura, Desa Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Desa Paya Perupuk, dan Desa Pematang Tengah.
Sementara untuk Kecamatan Gebang, Desa Air Hitam, Kecamatan Babalan, Desa Securai, Kecamatan Sei Lepan, Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Brandan Barat, Pangkalan Susu, dan terakhir Kecamatan Besitang. Penurunan air yang dibeberapa kecamatan ini menimbulkan masalah baru yang harus segera diatasi.
3. Bantuan terus disalurkan ke beberapa warga dan posko banjir

Salah satu adalah penyaluran (pendistribusian) bahan pokok yang mulai disalurkan namun dinilai warga terlambat. Demikian juga air bersih yang sejauh ini yang sulit didapat oleh masyarakat dan berharap segera didistribusikan.
"Alhamdulillah, sejauh ini kami (warga) sudah mendapat bantuan yang dipusatkan dibeberapa posko yang didirikan disetiap kecamatan. Beberapa warga mulai agak bernafas legah dengan kondisi belakangan ini," jelas Latif, salah satu warga tanjung pura yang terdampak banjir.
Meski demikian, dampak banjir yang menimpa Langkat beberapa waktu lalu. Masyarakat sempat emosi diduga karena lambatnya penyaluran bantuan akibat susahnya akses, sehingga warga di Kecamatan Tanjungpura sempat menjarah dua minimarket.
Dampak banjir juga menyisakan permasalahan baru, seperti kelangkaan BBM yang terjadi di Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Masyarakat harus rela antri untuk mendapatkan bahan bakar hingga berjam-jam.

















