[UPDATE] Bencana Alam Sumut: 217 Meninggal, 209 Masih Hilang

- Bencana alam di Sumut menewaskan 217 orang dan 209 masih hilang
- Ribuan warga bertahan di posko pengungsian dengan akses terputus dan cuaca buruk
- BNPB, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan terus memaksimalkan pencarian korban serta pembukaan akses
Medan, IDN Times — Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa total korban meninggal dunia kini mencapai 217 jiwa, setelah tim SAR menemukan sejumlah jenazah yang sebelumnya dinyatakan hilang.
Angka ini mencakup korban dari berbagai wilayah terdampak, termasuk Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias. Sementara itu, jumlah warga yang dilaporkan hilang meningkat menjadi 209 orang, menyusul banyaknya laporan kehilangan keluarga di posko-posko pengungsian.
“Korban jiwa untuk Sumatra Utara 217 yang meninggal dunia kemudian 209 yang masih hilang,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Senin (1/12).
Ribuan warga hingga kini masih bertahan di posko pengungsian. Sebaran pengungsi tercatat mencapai 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal. Kondisi di lapangan masih penuh keterbatasan, sementara cuaca buruk dan akses terputus menjadi kendala utama distribusi logistik.
Akses jalan darat yang menghubungkan kabupaten-kabupaten terdampak juga masih banyak yang rusak. Di Tapanuli Utara, jalan nasional Tarutung–Sibolga putus di sejumlah titik, membuat desa-desa di Parmonangan dan Adiankoting belum bisa dijangkau. Lebih dari 12.000 jiwa terdampak di wilayah ini.
“Untuk Tarutung–Sibolga ini masih normalisasi. Yang bisa ditembus alat berat ini 40 kilometer,” ujar Suharyanto.
Situasi serupa terjadi di Mandailing Natal, di mana jalur Singkuang–Tabuyung dan Batang Natal–Muara Batang Gadis terputus di banyak titik, menyebabkan beberapa kecamatan terisolasi total. Sementara itu, di Tapanuli Tengah, pengerjaan pembersihan material longsor terus dilakukan pada ruas jalan nasional Sibolga–Padang Sidempuan, Sibolga–Tarutung, dan sejumlah jembatan yang mengalami kerusakan.
Dengan kondisi yang masih berubah setiap jam, BNPB bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan terus memaksimalkan pencarian korban serta pembukaan akses. Bantuan logistik, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya masih diupayakan untuk menjangkau seluruh wilayah terdampak di tengah cuaca ekstrem yang masih berlangsung.

















