Pertamina Salurkan 8.000 liter Bahan Bakar untuk Buka Jalur Tapanuli

Medan, IDN Times- Upaya pemulihan dan evakuasi masih dilakukan setelah terjadinnya banjir dan longsor di Sumatra Utara. Pembukaan jalur wilayah terdampak longsor di Sibolga dan wilayah Tapanuli masih terus berlanjut.
Untuk itu PT Pertamina (Persero) menyalurkan 8.000 liter bahan bakar jenis Dexlite guna memastikan operasional alat berat yang bekerja membuka kembali akses jalan terdampak longsor di wilayah Tapanuli dan Sibolga.
1.Jeriken dikirim ke titik longsor

BBM tersebut dipasok menggunakan jeriken dan dikirim langsung ke titik-titik longsor di ruas jalan lintas Kabupaten Tapanuli Utara – Tapanuli Tengah-Tapanuli Selatan-Sibolga. Jalur ini merupakan urat nadi pergerakan masyarakat serta distribusi logistik di kawasan pantai barat Sumatra Utara.
Dengan suplai BBM ini, alat berat seperti eskavator dapat terus bekerja membersihkan material longsor yang menutup badan jalan. Pemulihan akses diharapkan mempercepat kembalinya mobilitas warga, arus barang, serta pengiriman bantuan ke daerah terdampak.
2. Upaya percepatan penanganan bencana

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan dukungan ini merupakan bagian dari upaya Pertamina membantu percepatan penanganan bencana sekaligus menjamin kelancaran distribusi energi, termasuk BBM dan LPG.
Sebelumnya Pertamina juga memprediksi stok ketersediaan BBM akan kembali normal. Diketahui terjadi antrean Panjang kendaraan di berbagai SPBU Kota Medan dan sekitarnya.
"Di tengah kondisi banjir dan longsor yang melanda Sumbagut, kami memahami bahwa antrean BBM yang panjang di SPBU menambah beban dan kekhawatiran Bapak dan Ibu. atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat, kami menyampaikan maaf yang setulusnya. Pada saat yang sama, kami ingin menegaskan bahwa stok BBM di terminal dalam kondisi aman. Tidak ada rencana penghentian pasokan. Pertamina juga berupaya terus menyalurkan BBM setiap harinya," kata Fahrougi.
3. Sebanyak 1.090 korban terdampak

Saat ini dari data terbaru, Minggu (30/11/2025), tercatat 1.090 korban terdampak bencana. Dari jumlah korban tersebut, 176 orang meninggal, 32 orang luka berat, 722 orang luka ringan dan sebanyak 160 orang masih dalam pencarian. Selain itu, tercatat 30.445 orang mengungsi. Gubernur Sumut Bobby Nasution sudah menetapkan status tanggap darurat bencana melalui Keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/836/KPTS/2025. Berlaku selama 14, mulai 27 November sampai 10 Desember 2025.
















