Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi di Medan Viral Bawa Kabur Motor COD, Ini Kata Kapolrestabes

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Seorang personel polisi di Medan viral setelah melakukan COD (Cash on Delivery) satu unit sepeda motor dengan salah seorang warga. Yang membuat atensi publik tersulut, ketika motor tersebut dibawa teman polisi berpangkat brigadir itu tanpa perizinan penjual.

Sontak saja penjual merasa bahwa ia menjadi korban sindikat curanmor modus COD dan menyebarluaskannya ke media sosial. Briptu YP sempat mengatakan bahwa dirinya polisi, namun korban tidak memercayainya karena penyitaan yang dilakukan tidak sesuai prosedur.

Terlebih, sepeda motor miliknya yang hendak dijual bukan merupakan sepeda motor curian.

1. Kapolrestabes Medan sebut peristiwa yang menimpa Briptu YP hanya kesalahan teknis

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Peristiwa viral yang melibatkan personel polisi itu dibenarkan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan. Ia mengonfirmasi bahwa yang viral benar merupakan anggota polisi. 

"Benar yang viral itu sesuai wajah dan identifikasi, anggota Polsek Sunggal, Briptu YP," kata Gidion kepada IDN Times, Rabu (4/6/2025) siang.

Ia telah melihat video yang viral di berbagai media sosial itu. Gidion menambahkan bahwa Briptu YP bukan komplotan curanmor modus COD. Melainkan saat itu terjadi kesalahan teknis dalam melakukan penangkapan.

"Peristiwa itu terjadi bukan karena dia komplotan. Ini kesalahan teknis, kesalahan prosedural yang dilakukan atau kesalahan menangani persoalan," lanjutnya.

2. Briptu YP salah duga, sepeda motor yang dijual bukan hasil curian

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolrestabes Medan merincikan insiden yang disebutnya sebagai "kesalahan teknis" itu. Mulanya, ada warga yang mengadu kepada Briptu YP telah kehilangan sepeda motor. Aduan tersebut disampaikan warga tanpa membuat laporan resmi ke kantor polisi.

"Bermula dari laporan masyarakat bahwa ada sepeda motornya yang hilang. Si pelapor ini meskipun tidak membuat laporan polisi, mencurigai (motornya) ada dijual melalui medsos, sehingga langsung melakukan COD. Motor ini kan banyak. Ciri-cirinya disebut pelapor hampir sama. Tapi kan sesungguhnya identifikasi kendaraan itu kan bukan hanya warna, tipe, dan jenis, tapi juga ada noka nosin (nomor rangka dan nomor mesin). Sehingga anggota (Briptu YP) mendekat kepada yang melakukan COD," rinci Gidion.

Diakui olehnya bahwa apa yang dilakukan Briptu YP tidak sesuai prosedur sebagaimana pengungkapan tindak pidana. Sebab hal itu tidak didasari laporan polisi.

"Ini kecurigaan awal (motor hasil curian), lalu dibawa ke Polsek. Tidak ada mens rea, tidak ada indikasi melakukan kejahatan. Tapi karena kita membawa dari suatu tempat seharusnya ada dokumen awal. Nah ini yang dia tidak punya. Ini kesalahan prosedural. Penyelidikan itu kan ada teknik dan taktik, dia tak memahami itu," beber Gidion.

3. Kapolrestabes Medan: Briptu YP bukan komplotan curanmor modus COD

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Terkait sepeda motor warga yang sempat dibawa, Gidion mengatakan bahwa itu bukanlah motor curian. Motor tersebut benar milik si penjual.

"Terhadap anggota, tetap (diproses). Karena ini kesalahan teknis, prosedural, tak sesuai SOP, dan ada kode etik. Berarti ada kesalahan secara etik yang dilakukan bersangkutan," ungkap Gidion.

Dalam video viral yang beredar, muncul narasi bahwa Briptu YP tergabung dalam komplotan curanmor modus COD. Namun Kapolrestabes Medan membantah tudingan itu.

"Bukan, dia bukan komplotan. Baru sekali ini dan murni hanya kesalahan teknis," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Doni Hermawan
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us