Polda Sumut Ungkap Sabu dalam Bungkus Kopi, Satu Pelaku Tewas Ditembak

Jenderal bintang dua ini juga mengungkap ada modus baru yang dilakukan para pelaku untuk mengelabui petugas. Mereka mengganti kemasan yang biasanya memakai bungkus teh hijau beraksara tionghoa.

"Mereka mengganti bungkus ke empat kilogram sabu itu dengan kemasan kopi Gayo Aceh agar bisa mengelabui petugas," ungkap perwira tinggi lulusan Akpol 1987 itu.

Pria kelahiran 1963 itu menegaskan bahwa ia serius dan tak akan segan-segan menindak tegas para pelaku kejahatan jalan dan narkoba di Sumut. Atas perbuatannya mereka (pelaku) dengan Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan penjara paling ringan 6 tahun dan paling lama 20 tahun.

"Kita akan tindak tegas siapapun yang coba bermain-main dengan barang haram ini," jelas mantan asisten operasi Kapolri tersebut.

Pada kesempatan yang sama Martuani memohon bantuan kepada wartawan untuk membantu mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap pengaruh negatif narkoba. Alasannya, saat ini Sumut bukan hanya tempat transit tapi sudah menjadi pasar peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"Saya juga mohon dukungan agar kami (Polri) lebih banyak lagi mengungkap segala bentuk kejahatan narkoba di Sumut. Laporkan kepada aparat apabila ada hal-hal yang mencurigakan untuk ditindaklanjuti," pungkas Martuani.