Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perkenalkan Royal Cigar Demi Melestarikan Kembali Budaya Melayu Deli

OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)
OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)

Medan, IDN Times - Tembakau Deli bukan tanaman yang baru, namun tanaman yang daunnya digunakan secara khusus untuk membungkus cerutu dan ini telah mendorong perkembangan luar biasa di tempat di mana tanaman ini dibudidayakan, yaitu Sumatera Timur dan kota Medan yang menjadi pusat kegiatan kawasan pada jamannya.

Terkenal dengan kualitasnya yang tinggi, dan merupakan pohon berdaun emas dari wilayah Sumatera. Namun, kini tersisa hanya tinggal cerita sejarahnya. Bahkan, masyarakat juga mungkin sebagian telah lupa adanya cerutu dari tembakau Deli.

Di Kota Medan, seorang pemuda OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar memiliki tagline Warisan Tanah Deli atau Warisan Sebuah Negeri.

Dery merupakan keturunan Sultan Deli. Dia juga menilai bahwa warisan Sultan Deli itu bukan tanah, tapi tembakau Deli sebagai legasi atau warisan yang harus dilestarikan. Artinya, bukan hanya menjual cerutu tapi juga menjual cerita kenangan pada masa lampau dengan rasa otentiknya.

Sebab, cerutu tembakau Deli merupakan cerutu terbaik didunia pada masanya.

1. Ketertarikan untuk menciptakan produk cerutu agar tembakau Deli dapat kembali eksis

OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)
OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)

Dery menceritakan awal ketertarikannya menciptakan produk cerutu tembakau Deli dimulai dari hampir punahnya eksistensi warisan budaya di Tanah Deli.

Tahun 2020, Dery merasa penasaran atas sejarah dan hampir punahnya tembakau Deli. Kemudian, tahun 2023 dia mencoba untuk mengharumkan kembali tembakau Deli dengan membuat brand Royal Cigar agar dapat dinikmati Benyak masyarakat.

"Melihat fenomenal pada masanya, sebelum kemerdekaan pada tahun 1870 kontrak pertama dimana saat itu tembakau yang diekspor Belanda dan Jerman dilelang adalah paper atau pembungkus cerutu sampai akhirnya datang pemodal dari Eropa membuka lahan di Perusahaan Deli Maskapai sebanyak 22 ribu hektar sampai akhirnya degradasi dan sekarang tersisa 4 hektar sebagai heritage dan ditanam hanya untuk kebutuhan cagar budaya yang berlokasi di Hamparan Perak," jelasnya pada IDN Times.

Degradasi yang dimaksud mulai dari penurunan kualitas sampai penanaman yang semakin sedikit.

Dahulu, tembakau Deli merupakan komoditas primadona dan Kota Medan merupakan penghasil yang cukup banyak. Selain kota Medan, ada 2 wilayah lain di Indonesia yaitu Klaten dan Jember penghasil tembakau.

"Terjadinya bangunan-bangunan bergaya eropa di Kota Medan karena adanya tembakau Deli," ucapnya.

2. Istana Maimun berdiri merupakan hasil dari tembakau Deli pada jamannya

OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)
OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)

Diusia Dery yang saat ini 25 tahun, menjelaskan alasannya melek akan warisan budaya lewat tembakau Deli ini sebagai penggiat budaya.

Dikatakannya, Istana Maimun berdiri merupakan hasil dari tembakau Deli pada jamannya. Sehingga, baginya hal ini dapat mengambil potensi yang baik sekaligus memperkenalkan warisan budaya Melayu.

"Aku melihat dalam segi pandangan bisnis para sejarawan ketika berbicara tentang tembakau Deli, tembakau Deli hanya eksis di eropa sedangkan orang lokal tidak pernah ada yang menjadikan sebagai konsumsi masyarakat Kota Medan," katanya.

Namun, Dery mengatakan kendalanya adalah harga tembakau Deli yang cukup mahal untuk membeli secara resmi dari PTPN harus 98 kg tembakau dengan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta per kg. Padahal, dia menilai minat masyarakat untuk cerutu tembakau Deli tinggi, hingga dapat membasuh kenangan setiap hisapannya.

"Akhirnya aku pergi ke Jember dan belajar ke Jember, aku temukan daun-daun tembakau yang sudah difermentasi dengan harga murah. Jadi, aku coba campur dari beberapa tembakau daerah di Indonesia dan aku buat brand bernama Royal Cigar," ucapnya.

Dia mengatakan tren menghisap cerutu ini harusnya tidak hanya diperuntukkan kepada bangsawan, atau bangsa elit saja. Tapi juga bisa dinikmati oleh anak muda lainnya, dengan harga yang terjangkau.

Tembakau Deli ini dapat menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

3. Diharapkan cerutu Royal Cigar ini bisa diterima masyarakat untuk menjadi oleh-oleh khas Kota Medan

OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)
OK. Dery Ananda mencoba untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat lewat produk cerutunya yaitu Royal Cigar (Dok. Pribadi for IDN Times)

Dery mengakui bahwa, cerutu miliknya sudah banyak yang memakai termasuk sejumlah para pejabat di Kota Medan.

"Responnya mereka bilang enak," katanya.

Cerutu ini juga diperkenalkan lewat beberapa event di Kota Medan, salah satunya di Warenhuis.

Saat ini, cerutu Royal Cigar masih oleh-oleh khas Istana Maimun, sehingga masih dalam ruang lingkup yang masih kecil. Untuk harga cerutu yang dijual Dery mulai dari Rp35 ribu perbatang hingga Rp300 ribu per batang.

Kenikmatan rasa otentik Royal Cigar dari racikan Dery adalah lebih mild sehingga tarikannya tidak terlalu kuat atau halus. Jadi, tidak membuat rasa pedar atau tenggorokan sakit.

Dia berharap cerutu lokal tembakau Deli ini bisa diterima banyak kalangan kembali, dan menjadi souvenir atau oleh-oleh khas dari ikonik Kota Medan yang sesungguhnya selain kuliner.

"Kita berharap ini bisa menjadi oleh-oleh khas Medan, tidak hanya makanan bolu atau lainnya. Sebab, ini memiliki cerita sejarah dengan ciri khasnya yang identik akan Kota Medan," harapnya.

Dery menargetkan tahun 2035 nanti, produk cerutu ini bisa dikenal oleh orang banyak, mulai dari Kota Medan, Sumatera Utara, pulau Sumatera, Indonesia hingga di pasar kancah internasional dengan tujuan memperkenalkan kembali sejarah dari tembakau Deli lewat cerutu bernama Royal Cigar ini.

"Dalam tahun ini aku akan ekspansi ke Malaysia, berusaha untuk mengurus ijin, hak paten, hak merek dan cukai," tutup Dery.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Doni Hermawan
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us