Penanganan Begal, 3 Paslon Bahas Nasi Panas Hingga CCTV

Medan, IDN Times - Pasangan Calon Wali Kota Medan Nomor Urut 1 Rico Waas – Zakiyuddin Harahap mendapat giliran bertanya pada paslon lainnya dalam segmen empat debat publik kedua, Sabtu (16/11/2024) malam.
Dalam kesempatan itu, Rico bertanya kepada dua paslon lain; Ridha Dharmajaya – Abdul Rani (2) Hidayatullah – Yasyir Ridho Lubis (3) soal bagaimana penanganan maraknya begal di Kota Medan.
1. Ridha bahas soal nasi panas di meja makan

Kata Ridha, pemicu tindakan kriminal seperti begal adalah kemiskinan. Menurutnya, penaganan persoalan ini harus komprehensif.
“Yang pertama yang harus kita pastikan yang menjadi problem bagi masyarakat miskin., adalah bagaimana kita bisa memastikan ada nasi panas di setiap meja makan keluarga di kota Medan. Jangan ada masyarakat yang lapar,” katanya.
Ketika masyarakat sudah tidak lapar, lanjut Ridha, mereka tidak akan melakukan tindakan kriminal.
“Kalau memang mereka begal untuk bertahan hidup untuk itu harus dibantu. Kalau begal karena hal yang lain maka tindakan kepolisian harus dipastikan. Pasang CCTV yang banyak,” kata Ridha.
2. Hidayatullah tetap beri fokus pendidikan

Pasangan Hidayatullah – Yasyir tampaknya tetap bertahan pada isu pendidikan untuk menyelesaikan permasalahan publik. Termasuk soal begal.
“Kita fokus untuk kantong-kantong kemiskinan dengan pendidikan. Karena ini penyelesaian masalah kriminalitas jangka panjang. Kalau dikasih makan sampai berapa lama kita sanggup memberikan makan. APBD kita jebol kita harus bangkitkan kualitas mereka,” katanya.
Mereka akan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat. “Kita juga akan bekerja sama dengan kepolisian untuk Bagaimana memberantas narkoba di kota yang kita cintai ini,” katanya.
3. Janji Rico – Zaki: pasang 10 ribu CCTV di titik rawan

Rico Waas diberikan kembali kesempatan untuk menanggapi pernyataan dua lawannya. Penanganan begal kata Rico bisa dicegah dari tingkat lingkungan rumah. Mereka berjanji akan menyiapkan tim keamanan lingkungan yang akan melakukan pendataan siapa saja yang terlibat dalam geng motor.
“Di luar kita siapkan 10.000 CCTV untuk melakukan pemantauan di seluruh kota Medan. Terutama daerah rawan. Kita bekerja sama dengan aparat penegak hukum melakukan pembinaan. Kita lakukan preventif. Kita lakukan pelatihan untuk generasi z dan generasi milenial. Kita siapkan kegiatan positif mulai dari tingkat lingkungan Kelurahan dan keseluruhan kota Medan,” kata Rico.