Soal Kesejahteraan, 3 Paslon Wali Kota Medan Unjuk Program

Medan, IDN Times - Pasangan Calon Wali Kota Medan Nomor Urut 3 Hidayatullah – Yasyir Ridho Lubis kesempatan bertanya pada paslon lainnya dalam segmen empat debat publik kedua, Sabtu (16/11/2024) malam.
Dalam kesempatan itu, Yasyir Ridho bertanya kepada paslon lainnya Rico Waas -Zakiyuddin (1) dan Ridha Dharmajaya – Abdul Rani (2) soal bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan.
1. Rico-Zaki bakal berikan 50 ribu lapangan pekerjaan

Menjawab pertanyaan dari paslon nomor urut 3, Rico Waas unjuk program mereka. Peningkatan kesejahteraan bisa dimulai dengan memberikan 50.000 lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Mereka juga akan melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH) Makmur.
“Supaya masyarakat bisa menambah isi kantongnya. Ekonomi bisa berputar. Sehingga masyarakat bisa merasakan daya beli. Kalau tidak bisa bahaya. Tidak ada belanja apa-apa. Ribut di rumah. Karena masalah finansial,” kata Rico Waas.
Mereka juga berjanji akan membantu akses pelatihan dan permodalan untuk 100 ribu UMKM.
“Sehingga mereka bisa bekerja dan mendapatkan pendapatan tambahan,” katanya.
2. Ridha: Masyarakat harus diberdayakan

Sementara itu, Ridha Dharmajaya mengatakan mereka tidak hanya berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bagi mereka pemberdayaan harus dilakukan kepada seluruh masyarakat.
“Miskin tidak selalu harus menjadi objek kalau kita bicara program-program kita. Masyarakat harus kita berdayakan secara keseluruhan. Pemerintah pusat sudah punya program untuk PKH. Dan kita akan maksimalkan pendataannya agar tepat sasaran,” katanya.
Kata Ridha, pemberdayaan akan membuat masyarakat menjadi lebih mandiri. Sehingga mereka bisa mendapatkan apa yang sudah diperjuangkan.
3. Hidayatullah mengutamakan pendidikan

Paslon nomor urut 3 kembali mendapat kesempatan menanggapi jawaban dua paslon lain. Kata Hidayatullah, mereka mengutamakan soal pendidikan. Dia kembali menyebut soal program satu rumah satu sarjana yang mereka unggulkan.
“Mereka tidak akan bisa diberdayakan. Mereka tidak akan bisa mengambil lapangan kerja kalau pendidikannya belum belum diberikan. Kalau pelatihannya belum diberikan. Maka fokus kita untuk mensejahterakan kantong-kantong kemiskinan ini yang paling utama adalah memberikan fasilitas pendidikan seluas-luasnya kepada saudara-saudara kita yang belum beruntung. Satu rumah tangga satu sarjana,” pungkasnya.