Pantauan Hilal Kota Medan, OIF UMSU: Ketinggian Belum Mencukupi

Medan, IDN Times - Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU selaku lembaga yang bergerak di bidang observasi benda-benda langit dan pengkajian dalam bidang Ilmu Falak (Astronomi Islam), hari ini melakukan pantauan hilal Ramadan 1446 hijriah, Jumat (29/2/2025). Sejumlah persiapan telah dibuat untuk memastikan apakah esok memungkinkan untuk ditetapkannya tanggal 1 Ramadan.
Dari hasil pantauan yang sudah dilakukan pada pukul 16.30 WIB sore, untuk Kota Medan derajat ketinggian hilal belum memenuhi. Masih di angka 4 derajat dengan sudut elongasinya hanya mencapai 5 derajat.
1. Ada 3 unit teleskop dan 1 binokuler yang dipakai OIF UMSU untuk memantau hilal

Kepala OIF UMSU, Arwin Juli Rakhmadi, mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini sudah melakukan pantauan sementara. Meskipun sebagian wilayah Medan mendung, namun hilal masih bisa dipantau menggunakan sejumlah alat yang ada.
"Kita dari tim OIF UMSU hari ini menyiapkan untuk proses pengamatan hilal di tahun ini yaitu untuk awal ramadan 1446 hijriah. Dalam hal ini kita sudah menyiapkan instrumen yang kita gunakan yaitu ada 3 unit teleskop dan 1 binokuler yang masing-masing kita letakkan di posisinya," kata Arwin, Jumat (28/2/2025) sore.
Tidak hanya sejumlah teleskop, OIF UMSU juga berbantukan petugas yang siaga untuk mengoperasionalkan alat-alat.
"Termasuk juga tahun ini kita melibatkan mahasiswa Prodi Ilmu Falak untuk membantu proses pengamatan hilal," lanjutnya.
2. Di Kota Medan ketinggian hilal dan sudut elongasinya belum memenuhi pemetapan 1 Ramadan

Arwin menjelaskan bahwa ketinggian hilal di Kota Medan ketinggiannya berkisar di angka 4 derajat. Artinya, untuk Muhammadiyah sendiri sudah bisa menjalankan ibadah puasa mulai esok hari.
"Data astronomis dari perhitungan yang dilakukan OIF UMSU, ketinggian hilal di Kota Medan itu berkisar 4 derajat lebih. Kemudian sudut elongasinya 5 derajat lebih. Secara konsep bagi Muhammadiyah ini sudah masuk awal bulan," sebut Arwin.
Itu artinya, malam nanti bagi Muhammadiyah sudah masuk tanggal 1 Ramadan dan bisa memulai salat tarawih.
"Tapi metode untuk kriteria yang lain, di antaranya yang digunakan kementerian agama atau Pemerintah, data di Kota Medan belum memenuhi," bebernya.
3. Pemerintah juga tunggu pantauan hilal di Aceh

Arwin menjelaskan mengapa data yang diperoleh belum memenuhi penetapan 1 Ramadan. Karena ada kriteria yang belum cukup.
"Karena pemerintah menetapkan minimal ketinggian 3 derajat dan sudut elongasinya 6,4. Elongasi di kota Medan baru 5 sekian. Tetapi di ada satu wilayah di Indonesia ketinggian hilalnya sudah memenuhi 3 derajat dam 6,4 derajat," sebut Arwin.
Saat ini dikatakan Arwin, pemerintah juga sedang menunggu dan bergantung oleh keterlihatan hilal di Banda Aceh.
"Jika terlihat, maka pemerintah memastikan malam hari akan menetapkan tanggal 1. Jika tak terlihat maka terulang kembali oleh Kemenag melalui forum sidang isbat dan kita menunggu apa yang diputuskan. Oleh karena itu saya dalam hal ini tidak bisa memperkirakan apa yang diputuskan Menteri Agama," pungkasnya.