Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Melirik Usaha Peternakan Ayam KUB Di Masa Pandemik COVID-19

Peternakan ayam KUB di Desa Serapit, Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Peternakan ayam KUB di Desa Serapit, Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times - Roda perekonomian di masa pandemik COVID-19, terus melemah. Hal ini mengakibatkan sejumlah perusahaan harus merumahkan sebagian pegawai. Daya belipun mulai melemah.

Guna meningkatkan perekonomian, beberapa peluang usaha dilakukan masyarakat di masa Pandemik COVID-19. Seperti yang dilakukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Sidorejo, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Yuk simak:

1. Proses pembesaran ayam KUB terbilang cepat

Peternakan ayam KUB di Desa Serapit, Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Peternakan ayam KUB di Desa Serapit, Kabupaten Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Pihak desa bersama masyarakat mendirikan usaha ternak ayam Kampung Unggulan Balitbangtan (KUB). Ayam KUB dipilih karena proses pembesarannya yang dinilai cukup singkat.

Kepala Desa (Kades) Sidorejo, Sofyan, saat ditemui di lokasi ternak mengatakan, ternak ayam KUB di desanya itu masih baru. "Paling baru enam bulan kami kelola," ucapnya, Senin (5/7/2021).

2. Bangkitkan perekonomian desa dimasa pandemik COVID-19

google
google

Dijelaskan Sofyan, untuk memulai ternak ayam KUB memang tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih lagi, masyarakatnya masih apatis dengan ternak ayam tersebut.

Meski demikian, lanjut Sofyan, dirinya tetap optimis agar Bumdes di bidang peternakan harus dijalankan demi bangkitnya ekonomi masyarakat desa, terlebih dimasa pandemi COVID-19.

"Karena warga sudah apatis, akhirnya saya berjuang sendiri. Saya mau tunjukkan ke masyarakat, bahwa usaha ini bisa menambah penghasilan," ujar Sofyan.

3. Mendapat kesulitan, bibit ayam KUB dipesan dari Pulau Jawa

Ilustrasi Ayam petelur dalam kandang baterai (Dok. Animal Friends Jogja)
Ilustrasi Ayam petelur dalam kandang baterai (Dok. Animal Friends Jogja)

Secara perlahan, Sofyan membangun kandang dan memesan bibit atau DOC ayam KUB dari wilayah Jawa. Mengandalkan Dana Desa (DD), Sofyan terus melangkah. Namun, Sofyan mengaku tetap mendapat kesulitan.

"Kesulitan itu dibiaya pakan. Saya tidak mau anggaran yang ada habis tanpa hasil. Kalau habis untuk tahap awal, apa lagi yang mau saya kasi ke warga. Makanya saya pres dana itu agar di tahap awal bisa berhasil," sebutnya.

Setelah menjalankan ternak selama dua bulan, lanjut Sofyan, akhirnya ayam KUB dapat dijual dan membuahkan hasil. "Kalau saya hitung-hitung, dari 100 ekor DOC ayam KUB, dapat menghasilkan Rp1,5 juta per dua bulan," ungkapnya.

4. Lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mengembangkan ayam KUB

@donk_alim
@donk_alim

Melihat sudah mendapatkan keuntungan, sambung Sofyan, dirinya mulai mensosialisasikan usaha ternak tersebut ke masyarakat. "Warga yang sudah melihat langsung akhirnya tertarik. Sebagian warga juga sudah membuat kandang," bebernya.

"Karena ini program Bumdes, maka warga yang berminat akan kita bantu melalui dana desa. Alhamdulillah, warga yang tadinya apatis sekarang mulai antusias," urainya.

Agar Bumdes ini tetap berjalan secara berkesinambungan, Sofyan juga memesan alat penetas dengan kapasitas 1.500 butir telur. "Jika penetasan bisa berjalan lancar, pastinya bibit atau DOC ayam KUB tidak lagi diambil dari daerah luar, cukup produksi sendiri dan mengurangi biaya bibit," terangnya.

"Mudah-mudahan Bumdes ini dapat membangkitkan ekonomi warga desa. Setelah ini berkembang, kami berencana membuat Bumdes dibidang hortikultura (pembibiatan tanaman) dan wisata," tambahnya.

Share
Topics
Editorial Team
Bambang Suhandoko
EditorBambang Suhandoko
Follow Us