Meet and Greet: Wadah Silaturahmi KPA Galakkan Isu-isu Lingkungan

Sejak Sabtu pagi, Bumper Sibolangit sudah ramai. Satu per satu anggota KPA memadati lapangan tempat Meet and Greet tahun ke empat itu digelar. Sampai malam pun, pengunjung masih terus berdatangan.

“Tidak kurang ada 500 an orang yang datang,” kata Ryan.

Amatan IDN Times, para anggota KPA yang datang masih berusia millennials.

Seperti menjadi rahasia umum, banyak orang yang mengagung-agungkan, menasbihkan dirinya menjadi seorang pecinta alam. Namun yang terjadi, sebagian masih menjadikan itu hanya sebatas kebanggan belaka.

Internalisasi nilai menjaga kelestarian lingkungan belum banyak diterapkan. Kerap kali ditemukan, orang-orang yang menganggap dirinya pecinta alam, justru merusaknya. Sederhananya misalnya, melakukan kemping di hutan, dan kemudian justru meninggalkan sampah.

“Meet and Greet ini jadi wadah kita, terus menggalakkan isu-isu lingkungan. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya menjaga lingkungan,” kata Ryan.

Meet and Greet itu diisi sejumlah performer. Mulai dari Filsafatian, The Bamboes, Fidolaee dan lainnya. Di sela pertunjukan seni, acara juga diselingi dengan sesi diskusi konservasi. Direktur KPA Cendana Lestari Taufik didapuk menjadi salah satu pembicara.

Dalam diskusi itu, Taufik banyak memaparkan tentang kondisi hutan di tengah ancaman deforestasi. Dia membawakan diskusi dengan cukup ringan. Menyesuaikan para pengunjung yang masih berusia millennial.

Melalui disksi itu, dia mengajak para millennial untuk aktif dalam upaya-upaya konservasi. “Kita tahu saat ini hutan kita  terus dibabat. Kita harus ikut di dalamnya sebagai penjaga. Berbagai upaya bisa dilakukan. Seminimalnya, kita tidak ikut merusak,” kata Taufik.