Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Malangnya Pedagang Batu Nisan Jadi Korban Begal, Tangan Nyaris Putus

IMG_20251027_135638.jpg
Korban begal di Desa Lau Dendang berhasil lolos (dok.istimewa)
Intinya sih...
  • Pengusaha batu nisan dibegal di Desa Lau Dendang, berusaha melindungi motornya dari 4 orang pelaku dengan refleks dan keberanian.
  • Tangan Mahmuda dibacok beberapa kali, dalam kondisi bersimbah darah berhasil sampai ke rumah meskipun berhasil menjatuhkan satu motor.
  • Beberapa saraf di tangannya terputus akibat dibacok begal, saat ini Mahmuda dirawat secara intensif setelah dilaporkan ayahnya ke Polsek Medan Tembung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Deli Serdang, IDN Times - Nahas betul nasib Mahmuda Nasution (23), pengusaha batu nisan yang menjadi korban begal di Desa Lau Dendang, Percut Seituan. Tubuhnya luka-luka setelah mendapatkan bacokan dari senjata tajam panjang sampai mengharuskannya dioperasi dan dirawat di Rumah Sakit sampai saat ini, Senin (27/10/2025).

Sedikitnya ada dua luka bacok yang membuat saraf-saraf jarinya terputus. Berdasarkan pengakuan Mahmuda, tulang lengannya juga mengalami keretakan.

1. Pengusaha batu nisan dibegal di Desa Lau Dendang, sekuat tenaga lindungi motornya agar tak dirampas

Ilustrasi begal. (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi begal. (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepada IDN Times Mahmuda menceritakan musibah yang baru saja dialaminya. Di jalanan sepi dekat jembatan Desa Lau Dendang, ia diberhentikan dengan paksa.

"Saya kan dari Mie Gacoan Pancing lagi makan. Nah setelah makan itu sampai jam 2 malam. Saya balik dari Pancing ke Lau Dendang jam 2.30 WIB lewat di jembatan itu. Di sana tiba-tiba ada yang ngukutin saya. Mereka langsung bilang 'turun kau!' terus maki-maki," cerita Mahmuda, Senin (27/10/2025).

Karena dipepet dengan paksa dan diancam sajam, Mahmuda takut. Dengan refleks ia melawan berusaha melindungi sepeda motornya.

"Mereka ini ada 4 orang mengendarai 2 motor. Waktu saya dipepet dan diancam, saya terus gas aja. Tak lama saya refleks menendang sepeda motornya. Satu motor jatuh karena saya tendang stangnya," lanjut Mahmuda.

2. Tangan Mahmuda dibacok beberapa kali, dalam kondisi bersimbah darah berhasil sampai ke rumah

IMG_20251027_135638.jpg
Korban begal di Desa Lau Dendang berhasil lolos (dok.istimewa)

Meskipun berhasil menjatuhkan satu motor, namun Mahmuda tetap dikejar pelaku lainnya. Saat itulah pria berusia 23 tahun itu dibacok.

"Mungkin kawannya itu gak terima, dikejarnya saya sampai pertengahan jembatan itu dibacok tangan saya. Ada 2 bacokan," jelasnya.

Pada momen ini, Mahmuda mencoba menahan rasa sakitnya. Dengan keadaan bersimbah darah ia tancap gas mencoba melarikan diri.

"Saya tetap gas aja lewat tikungan. Saya lihat setelah di lewat jembatan itu, mereka gak ngejar lagi makanya saya gas terus sampai rumah dengan kondisi berdarah-darah. Saya pun gak tahu kenapa bisa kuat sampai rumah," beber Mahmuda.

3. Beberapa saraf di tangannya terputus akibat dibacok begal, saat ini Mahmuda dirawat secara intensif

ilustrasi pasien di rumah sakit (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi pasien di rumah sakit (pexels.com/Anna Shvets)

Begitu sampai di rumah, Mahmuda berteriak memanggil orang tuanya. Saat itu juga ia dilarikan ke rumah sakit mendapat pertolongan pertama.

"Di rumah darah saya berceceran, saya minta tolong di Puskesmas diperban dulu baru ke RS Amri Tambunan. Saya dibonceng bapak saya meluncur ke RS," sebut Mahmuda.

Saat dihubungi IDN Times, Mahmuda masih berada di Rumah Sakit. Ia masih terbaring mendapat perawatan intensif. Sementara terhadap perkara ini sudah dilaporkan ayah Mahmuda ke Polsek Medan Tembung.

"Saya dioperasi. Kata dokter sarafnya putus. Tulang juga kena sampai retak. Tapi kata dokternya bisa membaik suatu saat. Dua bacokan itu di tangan kanan saya tepatnya lengan dan pergelangan," pungkasnya.

4. Kapolrestabes Medan akui Percut Seituan tempati posisi pertama rawan begal

IMG_20251025_130307.jpg
Kapolrestabes Medan Kombes Calvijn Simanjuntak (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolrestabes Medan, Kombes Calvijn Simanjuntak sebelumnya mengakui bahwa di Kecamatan Tembung dan Percut Seituan menjadi lokasi yang rawan begal. Bahkan menjadi ranking pertama di Kota Medan sebagai Kecamatan paling rawan tindak pidana sebagaimana termaktub dalam Pasal 365 KUHPidana.

"Kecamatan paling tinggi tindak pidana kejahatan khusus begal adalah Percut Seituan. Kemudian kecamatan Medan selayang, Polsek Sunggal, dan ketiga Kecamatan Pancur Batu," jelas Calvijn beberapa waktu lalu.

Kasus begal diakuinya menjadi salah satu PR dan atensi Polrestabes Medan. Sebab kejahatan jalanan itu bahkan benerapa kali terjadi secara berturut-turut.

"Modus yang paling mengerikan dari mereka ketika para pelaku mengancam korban dengan sajam. Mereka berani melumpuhkan korban dengan menebas sehingga korban jatuh dan terluka," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Jenazah Wanita yang Dibunuh Suaminya di Singapura Tiba di Pekanbaru

27 Okt 2025, 19:40 WIBNews