Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lindungi Keluarga dari Bahaya Listrik dengan RCCB Domae Schneider Electric

Latih 7.800 Instalatur Listrik, Schneider Electric Cetak Rekor MURI (Dok. IDN Times)
Latih 7.800 Instalatur Listrik, Schneider Electric Cetak Rekor MURI (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan mencatat sepanjang tahun 2012 telah terjadi 218 peristiwa kebakaran. Sebanyak 60 persennya atau 130 kasus di antaranya disebabnya oleh korsleting atau hubungan arus pendek listrik.

Lalu 12 tahun berselang, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan mencatat ada 268 Peristiwa Kebakaran di Kota Medan. Lagi-lagi mayoritas penyebab terjadinya kebakaran adalah karena adanya hubungan arus pendek Listrik.

Kepala Dinas Damkarmat Kota Medan, Muhammad Yunus menjelaskan berdasarkan investigasi, hampir sebagian besar penyebab kebakaran setiap tahun di wilayah pemukiman penduduk Kota Medan karena korsleting atau hubungan pendek listrik.

Vlogger Ngelistrik [dot] Com dalam channel youtube-nya menjelaskan ada alat yang seharusnya dimiliki setiap rumah untuk mencegah dari kesetrum dan risiko kebakaran. Yakni RCCB (Residual Current Circuit Breaker) merek Schneider Electric tipe Domae dengan tuas warna orange.

Menurutnya RCCB Domae Schneider Electric ini didesain khusus untuk rumah dengan Listrik hingga 1.300 Volt. RCCB ini memiliki rating arus 25A, 40A, dan 60A, bisa untuk 1 Phase ataupun 3 Phase.  Memiliki sensitivitas 30 mA dan 300 mA.

“Untuk instalasi rumah tinggal sederhana bisa pakai RCCB 25A, 1 Phase, dan sensivitas 30 mA. RCCB Domae ini adalah perangkat listrik yang bisa mencegah kesetrum pemilik rumah,” ujarnya.

RCCB Domae Schneider Electric (Dok : Schneider Electric)
RCCB Domae Schneider Electric (Dok : Schneider Electric)

Residual Current Circuit Breaker atau sering disebut RCCB atau juga bisa disebut sebagai sirkuit RCB jalur utama dan netral baik di Gedung hunian maupun Gedung komersial. Tugas utama RCCB adalah mencegah sengatan listrik dan potensi kebakaran akibat kabel listrik yang rusak. Setiap kali merasakan bahwa arus balik pada saluran netral tidak sama dengan arus pada saluran utama, maka RCCB akan memutus sirkuit. Jenis pemutusan sirkuit ini bekerja sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 milidetik untuk trip.

Misalnya, jika suatu peralatan memiliki kabel yang rusak dan arus bocor, RCCB akan memutus daya sebelum kerusakan terjadi. Selain itu, pemutus arus ini sangat membantu untuk memastikan tidak akan terjadi sengatan listrik di area basah seperti di kamar mandi dan dapur.

RCCB memberikan tingkat keamanan dan keandalan yang lebih tinggi. Sangat penting untuk tempat kerja dimana orang dapat bersentuhan dengan kabel yang beraliran listrik, seperti lokasi konstruksi atau pabrik. RCCB juga cocok untuk rumahan yang dibagun di dekat sumber air, karena perlindungan tambahan membantu mencegah terjadinya sengatan listrik.

Menurutnya kesentrum ini bisa berakibat fatal, taruhannya nyawa bahkan bisa menimbulkan risiko kebakaran dan membahayakan banyak orang. RCCB Domae ini dilengkapi tombol pengujian untuk memastikan perangkat berfungsi secara optimal. Indikasi visual berupa tuas berwarna oranye yang akan turun (off) setelah tombol test ditekan menandakan bahwa GPAS/RCCB bekerja dengan baik.

“Korbannya bisa siapa saja, bisa buah hati kita, hewan kesayangan, bahkan kita sendiri. Solusi simple cukup pasang RCCB di rumah kita. Untuk pemasangan, jangan lupa harus memanggil instalatur bersertifikat atau instalatur listrik berpengalaman. Pastikan juga sudah memasang grounding listrik di rumah. Jika ada yang kesetrum maka RCCB akan memutus arus dengan cepat. Tukang listrik biasa mengenalnya dengan ELCB,” jelasnya.

Kepala Dinas Damkarmat Kota Medan Muhammad Yunus menambahkan setiap warga harus rutin memeriksa instalasi listrik di rumah secara berkala terutama pada musim kemarau.

"Jadi pertama yang paling penting periksa instalasi di rumah untuk mengantisipasi bahaya kebakaran. Mayoritas penyebab kebakaran di wilayah pemukiman penduduk Kota Medan bermula akibat instalasi listrik atau kabel yang tidak memenuhi standar,” ungkapnya.

Kedua, apabila warga Kota Medan ke luar rumah di antaranya mengisi libur panjang, pihaknya mengimbau segera mematikan arus listrik yang menyala ke barang-barang elektronik di rumah.

"Apalagi sekarang musim libur panjang. Kami imbau warga Kota Medan khususnya bagi rumah-rumah instalasi kurang aman agar bisa diperbaharui," tegasnya.

Latih 7.800 Instalatur Listrik, Schneider Electric Cetak Rekor MURI (Dok. IDN Times)
Latih 7.800 Instalatur Listrik, Schneider Electric Cetak Rekor MURI (Dok. IDN Times)

Baru-baru ini Schneider Electric menggelar pelatihan instalasi listrik hunian secara serentak di 10 kota besar/provinsi: Jakarta, Bandung, Surabaya, DI Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, Bali, Pekanbaru, dan Kalimantan Timur secara daring dan luring. Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 7.800 peserta dari 15 asosiasi dan komunitas instalatur listrik, menjadikannya pelatihan bersertifikat terbesar di bidang instalasi listrik hunian di Indonesia dan mencetak rekor MURI dengan predikat “Pelatihan Instalatur Listrik Dengan Peserta Terbanyak”.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Kampanye Gerakan Listrik Aman dan program peningkatan kompetensi dari Schneider Electric untuk mendukung program strategis pemerintah dalam mempercepat pembangunan 3 juta rumah layak huni yang dilengkapi instalasi listrik yang aman, andal, dan sesuai regulasi.

Martin Setiawan selaku President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric mengatakan keselamatan kelistrikan dimulai dari instalasi yang benar dan sesuai standar. Melalui pelatihan ini, pihaknya ingin memastikan bahwa para instalatur listrik memahami secara mendalam pentingnya penggunaan perangkat proteksi kelistrikan seperti Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)/RCCB yang dapat mencegah sengatan listrik dan kebakaran.

“GPAS bukan hanya soal kepatuhan regulasi, tetapi menyangkut perlindungan nyawa dan aset masyarakat. Karena itu, membekali para instalatur dengan pengetahuan teknis yang tepat menjadi prioritas kami agar mereka bisa menjadi agen perubahan dalam menciptakan sistem kelistrikan hunian yang aman dan andal,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima IDN Times.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us