Let it Out Project Ciptakan Ruang Aman untuk Bercerita

- Let it Out Project menyediakan layanan psikologis bagi mahasiswa dan masyarakat
- Banyak permintaan dari mahasiswa yang merasa enggan mencari bantuan psikologis
- Program ini mempermudah mahasiswa mengakses layanan psikologi tanpa merasa takut atau malu
Medan, IDN Times – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar sesi konsultasi pribadi yang bertema “Let it Out Project” pada Jumat, (3/10/2025). Konsultasi ini sebagai inisiatif guna menghilangkan stigma seputar konsultasi psikologi, dan memberi ruang bagi mahasiswa serta publik untuk berbicara tentang masalah pribadi mereka secara terbuka.
Acara ini menghadirkan Jeffry seorang psikolog profesional bersertifikat, yang mendampingi peserta dalam sesi konsultasi pribadi.
Dalam diskusi pribadi terbagi menjadi dua sesi, dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. Pada sesi pertama di pagi hari dan sesi kedua di siang hari.
1. Hanya terbuka untuk 10 peserta saja yang diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan psikolog secara langsung

Jefry merupakan psikolog berlisensi yang telah menempuh pendidikan Magister Psikologi Profesi di Universitas Sumatera Utara (USU), dan memiliki Sertifikasi Hipnoterapi dari IMDHA-USA. Dia juga termasuk dalam anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Diskusi bertema Let it Out Project merupakan wadah yang menyediakan layanan psikologis, dapat diakses oleh mahasiswa juga masyarakat yang sering merasa malu atau terbebani untuk meminta bantuan profesional.
Dalam acara ini, hanya terbuka untuk 10 peserta saja yang diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan psikolog secara langsung. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan perhatian penuh dalam suasana yang lebih intim dan personal.
2. Banyak permintaan dari mahasiswa yang merasa enggan mencari bantuan psikologis

Hadirnya diskusi ini karena banyak permintaan dari mahasiswa yang merasa enggan mencari bantuan psikologis. Apalagi, hingga menimbulkan stigma negatif yang masih melekat pada mereka yang datang ke psikolog.
Bagi sebagian besar orang, konsultasi psikologi dianggap sebagai sesuatu yang hanya dilakukan oleh mereka yang ‘tidak kuat’. Padahal, berbicara dengan seorang profesional bisa sangat membantu untuk mengatasi perasaan yang sulit dihadapi sendiri.
“Banyak orang merasa ragu atau bahkan enggan untuk mencari bantuan psikologis, padahal berbicara dengan seorang profesional sangat bermanfaat untuk menata perasaan dan menghadapi tantangan hidup. Konsultasi psikologi bukan hanya untuk mereka yang menghadapi masalah besar, tapi juga untuk siapa saja yang ingin lebih memahami diri dan mencari solusi untuk masalah sehari-hari,” ujar Jeffry.
3. Let it Out Project mempermudah mahasiswa mengakses layanan psikologi tanpa merasa takut atau malu

Menurut Ariq Ismail, Ketua Penyelenggara acara ini, Let it Out Project bertujuan untuk mempermudah mahasiswa mengakses layanan psikologi tanpa merasa takut atau malu.
"Kami tahu banyak mahasiswa yang merasa cemas untuk meminta bantuan atau tidak tahu harus ke mana. Dengan acara ini, kami berharap bisa memberikan mereka ruang untuk berbicara dan mendapatkan panduan dari seorang psikolog profesional,” kata Ariq.
Salah satu peserta, yang tidak ingin disebut namanya saat mengikuti sesi ini memberikan pendapat positif mengenai pengalaman konsultasi tersebut.
"Keren banget. Saya menjadi lebih paham mengatasi permasalahan saya. Terima kasihh!," kayanya.
Let it Out Project bukan hanya tentang konsultasi pribadi semata, tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan tanpa takut dihakimi. Sebagai acara eksklusif yang memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, hanya terbuka untuk 10 peserta saja yang diundang untuk sesi ini.
Program ini menjadi contoh kolaborasi yang baik antara dunia akademik dan sektor industri untuk menciptakan solusi nyata terhadap masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh mahasiswa dan masyarakat.