Ke Pekanbaru, Mensos Tinjau Gedung Sekolah Rakyat Tingkat SMP

Pekanbaru, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (27/5/2025). Kedatangannya dalam rangka meninjau langsung gedung yang direnovasi untuk Sekolah Rakyat tingkat SMP, tepatnya di Sentra Abiseka, di Jalan Khayangan/ Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
"Ini salah satu dari 100 gedung yang direnovasi dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini. Kita berjuang bersama Gubernur, Bupati, Wali Kota, serta Kementerian PUPR agar sekolah ini bisa berjalan sesuai kondisi masing-masing gedung," ujar Mensos didampingi Gubernur Riau Abdul Wahid.
Disebutkan pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, tahap awal akan dimulai pada Juli 2025, dengan target dua rombongan belajar per sekolah. Selanjutnya berangsur ditingkatkan hingga empat rombongan belajar.
"Satgas kurikulum dan tim rekrutmen guru juga telah dibentuk dan kini tengah berproses," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul mengapresiasi dukungan Gubernur Riau Abdul Wahid yang telah menyediakan lahan sesuai prototipe yang telah disetujui Presiden Prabowo Subianto. Termasuk memanfaatkan asrama haji untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat.
"Saya berterima kasih kepada Gubernur Riau yang berpartisipasi aktif. Selain menyediakan lahan, asrama haji juga akan dimanfaatkan sebagai bagian dari program ini," tuturnya.
Untuk diketahui, sesuai rencana, Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru pada bulan Juli 2025 ini.
Sekolah Rakyat adalah salah satu program gagasan Presiden Prabowo Subianto dengan penanggung jawab Kemensos. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Selain itu, agar kelompok masyarakat yang miskin atau miskin ekstrim tetap dapat bersekolah. Sekolah ini dirancang dengan konsep asrama atau boarding school.
1. Program Sekolah Rakyat melibatkan banyak kementerian

Diterangkan Mensos, program Sekolah Rakyat melibatkan banyak kementerian. Selain Kemensos, juga ada Kementerian Pendidikan untuk kurikulum dan guru, Kementerian PUPR untuk sarana prasarana, serta Kementerian Dalam Negeri dan Sekretariat Negara untuk penyusunan regulasi dan Peraturan Daerah (Perda).
"Program ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk komitmen negara untuk memuliakan keluarga miskin melalui pendidikan," terang Gus Ipul.
Sementara itu, untuk proses seleksi siswa, Mensos menekankan pentingnya verifikasi oleh tiga pihak, yakni pendamping PKH dari Kemensos, Dinas Sosial kabupaten/ kota dan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Siswa hanya dapat diterima setelah mendapat persetujuan ketiganya dan dikeluarkan Surat Keputusan oleh Bupati atau Wali Kota," ucapnya.
2. Lihat langsung kondisi rumah calon siswa

Usai meninjau gedung Sekolah Rakyat tingkat SMP yang direnovasi, Mensos bersama Gubernur Riau langsung menuju ke salah satu rumah yang berada di Jalan Nelayan, gang MDA, Kecamatan Rumbai Pesisir. Rumah itu, merupakan rumah Eli Suarti, yang anaknya menjadi salah satu calon siswa Sekolah Rakyat.
Eli merupakan warga kurang mampu yang menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya sakit-sakitan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Eli bekerja keras membanting tulang membantu orang-orang di pasar dan mengerjakan pekerjaan rumah warga disekitar tempat dia tinggal.
Dibantu putra keempatnya Rival Aliandika, Eli bekerja dari pagi hingga malam. Hal ini dilakukan hanya untuk bertahan hidup dan mencari uang untuk membeli obat suaminya. Untuk pendidikan Rival, Eli sangat bersyukur anaknya mendapat program Sekolah Rakyat dari Kemensos.
"Saya senang sekali dan bersyukur karena bisa meringankan beban saya. Saya tak sanggup menyekolahkan dia (Rival) karena bapaknya sudah tak bekerja karena sakit," tutur Eli.
Eli mengatakan, untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, dirinya bekerja serabutan sebagai tukang sayur, mencuci pakaian dan mencatat buah kelapa sawit.
"Kalau ada orang minta tolong mencuci saya cuci, di kasih uang untuk beli beras," katanya.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, Eli mengaku sangat terbantu. Terlebih dirinya ingin melihat sang anak menggapai cita-citanya.
"Ini anak yang ke empat dia bercita-cita jadi tentara. Semoga dia bisa (menggapai cita-citanya)," harapnya.
Sementara itu, Gus Ipul mengatakan, tujuan ke rumah Eli untuk memastikan bahwa assessment dari pendamping sesuai dengan kenyataan di lapangan dan penerimanya tepat sasaran.
"Kita berkunjung ke rumah salah satu warga yang anaknya calon siswa Sekolah Rakyat. Orang tuanya disini mengontrak, suaminya sakit-sakitan, tidak bisa bekerja dan ibunya berdagang sayur-sayuran. Tentu ini salah satu profil yang berpotensi untuk bisa sekolah di Sekolah Rakyat," kata Saifullah Yusuf.
"Jadi Saya dan Gubernur ingin mengawal pelaksanaan Sekolah Rakyat di Provinsi Riau dan bisa berjalan sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto. Sekolah Rakyat ini siswanya berasal dari keluarga miskin atau miskin ekstrim," sambungnya.
3. Manfaatkan asrama haji jadi Sekolah Rakyat tingkat SMA

Selain Sekolah Rakyat tingkat SMP, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga tengah menyiapkan Sekolah Rakyat Tingkat SMA. Adapun gedung Sekolah Rakyat tingkat SMA yang dipakai, yakni gedung asrama haji yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru.
Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung penuh Sekolah Rakyat.
"Apa yang bisa kita miliki, kita kasih. Termasuk asrama haji kita manfaatkan," ujar Gubernur Riau itu.
Ia menambahkan bahwa proses pengukuran dan persiapan renovasi telah dilakukan oleh Kementerian PUPR. Bahkan, sebagian besar fasilitas asrama sudah layak pakai tanpa banyak perombakan.
"Program Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi terobosan pendidikan inklusif bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrim dan miskin di berbagai daerah," tambahnya.