Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Aries Rahmat)

Medan, IDN Times – Hujan kritik terus berdatangan pasca dugaan kasus penembakan Kapolres Belawan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Oloan Siahaan, yang berujung meninggalnya Muhammad Syuhada (16). Kali ini, giliran Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan yang angkat bicara atas kejadian itu.

Dalam penembakan itu, tidak hanya Syuhada yang menjadi korban. Remaja lainnya, B (17) juga terkena tembakan di bagian lengannya. Penembakan itu disebut dilakukan karena Oloan diserang sekelompok pemuda yang diduga melakukan aksi tawuran.

1. LBH Medan desak penanganan kasus yang transparan

Polres Pelabuhan Belawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

LBH Medan mendesak penanganan kasus dugaan penembakan itu dilakukan secara transparan. Bagi LBH Medan, belum ada kesimpulan pasti dari kasus itu.

“Penyelidikan kasus ini harus dilakukan secara transparan dan dengan bukti-bukti yang ada, baik itu apakah ada CCTV ataupun ada saksi-saksi yang saat melihat kejadian tersebut. Kalau penyampaian adanya dugaan tertembak tersebut disampaikan satu pihak, misalnya dari Polres, dari Kapolores, atau pihak polres Belawan, maka ini sangat dini untuk dinilai bahwasan itu tertembak atau dalam keadaan gelap,” kata Direktur LBH Medan Irvan Sahputra, Selasa (6/5/2025).

2. Ada potensi extrajudicial killing dalam peristiwa penembakan di Belawan

Editorial Team