Jadi Content Creator Kuncinya Temukan Karakter dan Konsisten Berkarya

Ghandy memulai menjadi MotoVlog sejak 2016 dan baru berhasil mendapat adsens dari Youtube pada 2017, itupun tiga bulan sekali baru bisa dicairkan.

Waktu masa covid, Ghandy mengatakan banyak content creator yang penghasilannya anjlok karena tidak bisa menerima endorse dan hanya mengandalkan adsense dari youtube.

"Kalau sekadar viral itu mudah, tapi mempertahankan karakter dan konsistensi yang sulit. Jangan jadi content creator kalau malas mikir bikin content kreatif dan jangan berpikir dapat duitnya itu mudah. Sebenarnya capek, tapi yang saya rasakan hasilnya sepadan," terangnya.

Agar bisa konsisten, maka bikin konten sesuai hobi dan kenyamanan biar tidak mudah jenuh. Serta punya value, nilai yang bermanfaat untuk orang lain dan menghibur.

Kini setelah 7 tahun Ghandy sudah banyak merasakan keuntungan menjadi content creator. Salah satunya berkeliling ke berbagai kota gratis karena mendapat endorse.

Safrizal dalam Laporan Kegiatannya menyampaikan, di dalam Undang Undang No. 24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif, bahwa Ekonomi Kreatif adalah Perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi Content Creator adalah salah satu ekosistem ekonomi kreatif dimana keterhubungan sistem yang mendukung rantai nilai ekonomi kreatif yaitu kreasi, produksi, distribusi. konsumsi dan konservasi

Menurutnya saat ini komunitas content creator Kota Medan masih banyak yang belum mandapat sentuhan skill atau edukasi dari tenaga ahli yang profesional di bidang nya, sehingga content yang mereka buat masih kurang dari segi artistic atau unsur nilai keindahan yang melekat pada sebuah karya seni hasil cipta kemahiran seseorang atau sebuah tim. Kegiatan ini diharapkan menjadi edukasi bagi peserta Content Creator Kota Medan.

Tujuan kegiatan ini antara lain untuk memberikan ruang bagi masyarakat pencinta content creator Kota Medan meningkatkan (SDM) melalui kegiatan ini.

Kedua, memfasilitasi komunitas content creator Kota Medan dalam mengikuti kegiatan workshop content creator. Ketiga, untuk mengembangkan Ekosistem Ekonomi content creator Kreatif di Kota Medan

"Keempat, untuk mengarahkan generasi millennial Kota Medan ke arah yang positive sehingga terhindar dari pengaruh lingkungan yang tidak baik. Terakhir, meningkatnya keinginan masyarakat Kota Medan terutama generasi millenial untuk mencoba peluang kerja pada content creator," ujar Safrizal.

Sekretaris Dinas Pariwisata Medan, Vianti Dewi Nasution mengatakan saat ini istilah content creator adalah hal yang tidak asing lagi di dengar. Bahkan banyak generasi millenial berlomba-lomba menjadi seorang content creator. Hal ini menuntut agar lebih kreatif, inovatif, dan lebih jeli terhadap tren yang sedang hits bahkan ada yang menjadi pencipta tren.

Bagi Pemko Medan kehadiran content creator menjadi hal penting untuk mendukung kebangkitan sektor ekonomi kreatif di Medan. Ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus utama pembangunan Pemko Medan, sebab memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan sebagai produk unggulan daerah.

Medan saat ini memiliki beragam produk unik dan unggul namun masih terkendala dalam hal inovasi dan promosi, salah satunya bagi pelaku UMKM. Kemajuan UMKM melalui dukungan Content Creator akan dapat terus memutar roda perekonomian daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para content creator di Medan semakin berkembang dan turut memajukan UMKM dan membangun Kota Medan. Tidak hanya sekadar hiburan sesaat tetapi memberi dampak berkelanjutan dengan mengangkat potensi-potensi yang dimiliki Kota Medan," ungkapnya.

Harapannya juga dengan kegiatan ini mampu membekali generasi millenial Kota Medan dengan hal positif yang membuka peluang kerja yang sangat menjanjikan bagi kemajuan Masa Depan Indonesia.