Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Duka Keluarga Ojek Pengkolan yang Meninggal usai Dibegal di Belawan

IMG-20250730-WA0020.jpg
Sriana selaku istri Iman Abadi yang meninggal dunia diduga dibegal (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Intinya sih...
  • Sriana pulang ke Indonesia setelah suaminya, tukang ojek pengkolan, meninggal dunia usai dibegal di Medan
  • Iman Kurnia Abadi mengalami pembekuan darah di kepala dan patah tulang bahu akibat dilempar broti oleh komplotan anak muda
  • Keluarga meminta para pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Belum genap satu tahun bagi Sriana (42) menjadi pekerja migran di Malaysia. Rasanya baru kemarin ia pamit kepada suaminya untuk pergi merantau, namun kini ia terpaksa harus kembali lagi ke Medan karena suaminya, Iman Kurnia Abadi (45), meninggal dunia akibat dibegal komplotan anak muda di Kelurahan Belawan Bahari.

Iman sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit. Namun nyawanya tidak dapat tertolong. Sejak dibegal dan mendapat luka parah di bagian kepala, Iman tak sekalipun sadarkan diri. Sanak keluarga yang datang menjenguknya pun tak benar-benar bisa dilihatnya. Hanya air mata yang seolah menjadi komunikasi terakhir Iman kepada keluarga. Bahkan istrinya, Sriana, tidak sempat menyapanya karena Iman sudah dinyatakan meninggal dunia.

1. Sempat dikira korban kecelakaan, ternyata tukang ojek pengkolan meninggal dunia usai dilempar broti di jalan

IMG-20250730-WA0021.jpg
foto Iman Abadi semasa hidupnya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sriana mendengar kabar bahwa suaminya mengalami kecelakaan saat ia masih berada di Malaysia. Sontak saja Sriana langsung memutuskan untuk pulang ke Indonesia tanpa berpikir panjang.

"Awalnya saya dengar kabar suami saya kecelakaan pagi hari pukul 8, yang mengabari mamak saya. Mulanya suami saya dibilang kecelakaan. Setelah dilarikan ke RS, turunlah pihak Jasa Raharja mengurus semuanya dan melakukan penyelidikan. Dari pantauan CCTV, ternyata dia bukan kecelakaan tapi diduga korban pembegalan," cerita Sriana kepada IDN Times, Rabu (30/7/2025) sore.

Setelah fakta tersebut disampaikan, alangkah syoknya Sriana beserta 5 anak mereka. Air mata yang deras tak henti-hentinya dikeluarkan.

"Informasi kecelakaan itu disampaikan warga stempat yang menolong suami saya ke RS. Handphone dia hilang. Suami dirawat di RS PHC Belawan, baru dirujuk ke RS Bina kasih, 3 hari 2 malam tanpa operasi. Lalu dinyatakan meninggal dunia," lanjutnya.

2. Korban alami pembekuan darah di kepala dan patah tulang bahu

IMG-20250730-WA0019.jpg
Sriana menunjukkan foto suaminya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dugaan pembegalan terhadap Iman Kurnia Abadi viral di media sosial. Berdasarkan rekaman CCTV, Iman sengaja dihentikan dengan balok besar oleh 3 orang. Sehingga menyebabkan ia terjatuh dari sepeda motornya dan terseret jauh.

"Suami saya tak sadar sama sekali dari kejadian sampai dia dinyatakan meninggal dunia 3 hari berikutnya. Dia mengalami pembekuan di kepala lalu patah tulang bahu," ungkap Sriana tak kuasa menahan air matanya yang berdesakkan meluruh.

Iman sendiri merupakan seorang tukang ojek pengkolan. Sudah 24 tahun Iman bekerja mengantar penumpang di kawasan Belawan.

"Dia memang punya langganannya ke arah Belawan itu. Setiap pukul segitu (3 pagi) dia antar sewanya ke tempatnya. Pulang dari situ, kosong, balik ke pangkalan kembali. Saat pembegalan, terekam CCTV ada 3 orang pelaku keluar dari gang. Mereka melakukan pelemparan broti sehingga suami saya terjatuh. Sepeda motornya tak diambil, karena ada warga yang begadang mendengar ada seperti suara kecelakaan. Maka didatangi suami saya, jadi para pelaku mengurungkan niat mengambil sepeda motornya," bebernya.

3. Keluarga minta para pelaku segera ditangkap

IMG-20250730-WA0020.jpg
Sriana selaku istri Iman Abadi yang meninggal dunia diduga dibegal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Begitu sampai di Medan, Sriana telah melihat kediamannya dipenuhi para pelayat. Suaminya yang sejak 24 tahun selalu bersamanya melewati masa-masa sulit, kini sudah berpulang ke haribaan sang ilahi.

"Suami meninggalkan saya dan 5 anak kami. Paling besar usia 21 tahun, ada yang 19 tahun, SMP, SD, dan yang paling kecil masih balita," aku Sriana.

Ia telah melaporkan kasus ini kepada polisi. Sebab dugaan pembegalan semakin mencuat berdasarkan bukti-bukti di lapangan.

"Harapannya semuanya terselesaikan dengan baik. Saya juga berharap pelaku ditangkap semua dan mendapatkan hukuman yang setimpal," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us