Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diduga Depresi karena Ekonomi, Suami di Simalungun Nekat Akhiri Hidup Usai Minum Tuak

Ilustrasi bunuh diri. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi bunuh diri. (IDN Times/Mia Amalia)

Simalungun, IDN Times – Peristiwa tragis terjadi di Huta V Nagori Bandar Tinggi, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Seorang laki-laki berinisial FR (25) ditemukan tewas gantung diri di kamarnya pada Sabtu dini hari, 7 Juni 2025, sekitar pukul 00.15 WIB.

Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, ES (21), dalam keadaan tergantung menggunakan tali nilon warna hijau. Peristiwa ini terjadi setelah korban sempat meminum tuak pada malam sebelumnya.

1. Korban ditemukan tergantung setelah terdengar suara dari kamar

Ilustrasi bunuh diri - idn times
Ilustrasi bunuh diri - idn times

Sebelum kejadian, ES sedang mengayun anak mereka ketika mendengar suara mencurigakan dari arah kamar. Saat diperiksa, ia menemukan suaminya sudah dalam kondisi tergantung.

“Alangkah terkejutnya saksi melihat tubuh suaminya, tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon warna hijau di dalam kamarnya,” ujar Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, Minggu (8/6/2025).

ES langsung berteriak meminta bantuan warga, yang kemudian melapor ke pihak kepolisian. Tim dari Polsek Perdagangan dan Inafis Polres Simalungun segera datang melakukan olah tempat kejadian perkara.

2. Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Setelah dilakukan visum luar oleh tim kepolisian, hasilnya tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah korban telah dimakamkan di TPU Muslim di kampung halamannya pada hari yang sama.

“Kemudian dilakukan visum luar, dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Verry.

3. Diduga akibat pertengkaran rumah tangga dan tekanan ekonomi

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Menurut keterangan para saksi, FR diduga nekat mengakhiri hidup karena mengalami tekanan dari masalah rumah tangga dan ekonomi. Ia disebut sering cekcok dengan sang istri dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

“Korban bunuh diri, karena sering bertengkar dengan istrinya, dan kesulitan ekonomi, yang mana korban tidak memiliki pekerjaan menetap,” ujar Verry.

Situasi ini disebut menjadi beban psikologis berat yang membuat korban kehilangan harapan hidup.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444.

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.

Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us