Data COVID-19 Sumut Masih Saja Tidak Sinkron, Ada Apa Sebenarnya?

Medan, IDN Times – Sejak awal pandemik COVID-19, data menjadi persoalan pelik. Sebagai dasar penanganan COVID-19, data di Sumut masih saja dianggap amburadul. Kerap kali, data antara kabupaten/kota tidak sinkron dengan yang ada di provinsi.
Sungguh kondisi ini berpengaruh pada proses penanganan kasus. Begitu juga dengan tingkat kepercayaan publik.
IDN Times mencoba menelusuri sejauh mana perbedaan data antara tingkat pemerintahan. Terdapat sejumlah perbedaan yang signifikan antara data di tiap tingkatan. Padahal, selama ini pemerintah terus mengatakan supaya masyarakat mencari sumber terpercaya tentang perkembangan kasus virus yang sudah merenggut banyak nyawa itu.
1. Data antara Kota Medan dan Provinsi Sumut terpaut cukup banyak
Data yang dihimpun dari laman resmi pemerintah covid19.go.id per 13 Desember 2021, ada 19.308 kasus positif di Sumut. Sumut menyumbang 2,2 persen dari total kasus nasional 869,600 orang. Dari total kasus di Sumut, 16.539 kasus sudah dinyatakan sembuh, 705 orang meninggal dunia.
Sayangnya, data ini tidak pernah lagi di sosialisasikan oleh laman resmi Sumut, covid19.sumutprov.go.id. Tidak diketahui alasan pasti kenapa itu tidak dipublikasikan lagi. Meskipun memang, kasus di Sumatra Utara cenderung melandai. Laman resmi itu hanya mencantumkan laman per kabupaten kota.
Sinkronisasi data antara kabupaten kota dengan provinsi masih dipertanyakan. Sebut saja untuk Kota Medan. Pada 13 Januari 2021, kasus konfirmasi positif yang disebar oleh Satgas COVID-19 Sumut jumlah kasus di Kota Medan sebanyak 9.408 kasus. Sementara, data yang disajikan di laman covid19.pemkomedan.go.id kasus pada 13 Januari 2021 sebanyak 9.329 kasus.