Begini Kondisi Bocah yang Selamat Usai Tersambar Petir di Langkat

Langkat, IDN Times - Masih ingat bocah 5 tahun yang tersambar petir saat mandi hujan di dekat rumahnya di Dusun Percihen, Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara? Kini bocah bernama Riski Kaban terus berangsur pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Kabar gembira ini sempat diutarakan oleh Kepala Desa Mejuah Juah, usai melakukan kunjungan dan mengontrol kondisi terakhir Riski. "Alhamdulillah, kondisi terus membaik dan sudah beraktivitas bermain seperti biasa," kata Mejuah Juah lewat telepon, Jumat (14/10/2022).
1. Riski sempat pingsan, tubuh ditanam dalam tanah dan dibalut daun pisang

Pada saat kejadian, Selasa tanggal 4 Oktober 2022 sekitar pukul 15.30 WIB itu Riski sempat tidak sadarkan diri. Warga yang melihat kemudian berbondong-bondong memberi pertolongan. Tubuh kecil bocah ini lantas diangkat dan dimasukkan ke dalam lubangyang tergali. Selain itu, warga juga membalut tubuh mungil itu dengan daun pisang.
Beberapa menit pingsan, akhirnya bocah ini kembali sadar dan sempat menangis memanggil-manggil orang tuanya. "Pengobatan kami suku Karo, memang seperti itu bang. Ini dilakukan untuk menetralisir aliran listrik yang ada di tubuh korban tersambar petir," paparnya.
2. Keluarga berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam penyembuhan Riski

Usai sadar dan sehari setelah kejadian, jelas dia, memang kondisi Riski, masih lemas dan tidak bisa melihat cahaya. Namun kini kondisi terus mengalami kesembuhan dan sudah bisa bermain-main dengan teman-temannya kembali. Sehingga pihak perangkat desa, terus melakukan pemantauan ke rumah Riski, guna membantu agar bocah itu dapat sembuh total.
"Terima kasih atas doa dari abang-abang sekalian. Kepada semua yang terlibat membantu kesembuhan Riski. Aaya secara pribadi selaku kepala sesa mewakili orang tua, mengucapkan banyak terima kasih," tegas dia.
3. Tidak ada luka bakar di tubuh Riski meski terkena sambaran petir

Dokter Fernando C Purba bertugas sebagai tenaga medis di Puskesmas Beras Basah, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, mengatakan bocah 5 tahun yang sempat pingsan gara-gara syok jantung sempat berhenti beberapa saat. Hal itu karena medan elektromagnetik dari sambaran petir.
Dirinya pun berpendapat, jika Riski, terkena langsung sambaran petir harusnya di sekujur tubuh ada bekas luka bakar. "Kalau memang dia terkena sambar petir secara langsung, seharusnya ada luka bakar. Jika tidak ada luka bakar, berarti terkena daya guncangan saja itu. Makanya dia pingsan beberapa saat, itu menggangu denyut jantung seolah-olah mati suri," kata Fernando.
4. Ini saran dokter bagi mereka yang tersambar petir

Mengenai gangguan pada pandangan pasca-kesambar petir, dijelaskan dia, jika itu merupakan hal yang wajar. Karena bagaimanapun, jika ada seseorang yang terkena sambaran petir, semua organ dan saraf di tubuh pasti terdampak. "Semua organ dan saraf di tubuh pasti terdampak," jelas Fernando.
Dirinya juga menyarankan, jika mata masih silau dicoba bantu dengan kondisi agak gelap. Misalnya dipakaikan kacamata hitam, dikarenakan kondisi pandangan diyakini akan berangsur-angsur pulih dan normal kembali. "Tapi bagaimana pun juga, diperiksakan ke spesialis mata dan anak. Upaya menanam anak tersebut itu bagus, karena tanah sebagai untuk menetralisir," saran dia.
"Pada saat seseorang terkena sambaran petir, ada yang disebut namanya golden period. Biasanya lima menit pertama harus ada pertolongan. Fase ini yang menentukan nyawa seseorang bisa diselamatkan atau tidak," tegas Fernando.