Bawaslu Sumut Gencar Gerakan Lawan Politik Uang

Medan, IDN Times - Bawaslu Sumut sedang gencar menggerakan Lawan Politik Uang dengan melaporkan ke Bawaslu setiap potensi yang ada. Hal ini guna sebagai upaya mencegah terjadinya politik uang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Kordiv Humas Datin Bawaslu Sumatera Utara, Saut Boangmanalu saat membuka acara Rapat Dalam Kantor (RDK) sesi pertama Bawaslu Sumut yang dilaksanakan di Sekretariat Bawaslu.
“Kami akan terus menyisir setiap jengkal kekuatan rakyat, kekuatan publik untuk bersama Bawaslu mencegah pergerakan politik uang pada Pemilihan Serentak 2024," katanya.
Disebutkannya, yang turut hadir dalam forum ini termasuk dari organisasi pemuda, pemilih pemuda, para tokoh agama dan masyarakat yang mulai aksi mencegah dan melapor setiap potensi politik uang dilingkungan masing-masing. Sehingga, diminta untuk saling merangkul semua saudara dan tetangga untuk ikut serta.
1. Disarankan Bawaslu bersama KPK hendaknya mengedepankan pencegahan

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi dan Kerja Sama Komunitas Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Sumatra Utara Hendrik Sitanggang menyarankan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatra Utara bersama Komisi Pemberantasan Korupsi hendaknya mengedepankan pencegahan.
"Bawaslu bersama dengan KPK mengedepankan pencegahan dalam membangun optimis melawan politik uang. Selama ini Bawaslupun sudah kelihatan menindak dan mencegah melalui Gerakan Tolak Politik Uang (Getolpun)," kata Hendrik saat Rapat Dalam Kantor di Kantor Bawaslu Toba.
2. Akui bahwa Bawaslu butuh tim sukses yang bersih dan masyarakat untuk ikut memberantas politik uang

Dia menambahkan media sebagai corong informasi dan komunikasi berperan untuk mengedukasi masyarakat.
"Tolak ikut sebarkan pemberitaan ujaran kebencian. Dengan sistem yang baik pemilu diharapkan tetap terjaga," tegasnya.
Senada dengan Hendrik, Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Bawaslu Sumut Saut Boangmanalu mengatakan untuk memberantas politik uang hendaknya juga harus mengedepankan pencegahan.
"Bawaslu butuh tim sukses yang bersih dan masyarakat untuk ikut memberantas politik uang. Bawaslu harus tetap optimis, terus tetap melangkah ke depan. Masyarakat yang menerima politik uang biasanya karena faktor kebutuhan hidup," ungkapnya.
3. Seluruh elemen masyarakat diminta untuk berperan serta mengawasi pemilu

Anggota Bawaslu Toba Thomson Manurung menambahkan, untuk menyukseskan Pilkada serentak dia mengajak seluruh elemen masyarakat agar berperan serta mengawasi pemilu.
"Ambil hak pilih sebagai warga negara Indonesia. Bawaslu mengajak masyarakat menysukseskan pemilu. Pemilih pemula berperan untuk berhak memilih dan menolak politik uang. Politik uang merupakan ancaman atau perusak demokrasi," kata Thomson.