Apa Sih Peran Johar Lin Eng dalam Kasus Match-Fixing Liga Indonesia?

29 Des 2018, 12:00 WIB

www.tanjungpinangpos.id

Jakarta, IDN Times - Satgas Anti-Mafia Sepak Bola bentukan Kepolisian Republik Indonesia menggeber penuntasan dugaan kasus pengaturan skor yang melibatkan beberapa orang federasi sepak bola Indonesia. Kasus ini semakin terang benderang usai tim satgas berhasil mengamankan salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Johar Lin Eng, Kamis (28/12).

Dalam satu pekan terakhir, tim ini memang langsung memeriksa beberapa saksi terkait terjadinya pengaturan skor yang selama ini ada di sepakbola Indonesia, mulai dari pejabat Kemenpora, PT. Liga Indonesia Baru (operator liga), sampai dengan beberapa orang federasi.

1. Usai memeriksa 11 saksi dan melakukan gelar perkara, satgas tangkap tiga terduga

twitter.com/psis_semarang

Usai menangkap Johar, Satgas juga langsung kembali mengamankan dua orang yang juga dianggap terlibat di dalam kasus match -fixing, mereka adalah Priyatno (eks Komite Wasit) dan Anik yang tercatat sebagai anak dari Priyatno.

Sebelum ketiganya ditangkap, satgas sendiri telah memeriksa sebelas saksi dan selesai melakukan gelar perkara. Usai mengumpulkan bukti-bukti, satgas langsung menetapkan seberapa besar andil mereka dalam kasus pengaturan skor.

2. Johar Lin Eng bisa atur jadwal dan wasit yang pimpin laga

Johar Lin Eng. (Twitter.com/ainurohman)

Ketua Tim Media Satgas Anti-Mafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan peran Johar adalah menentukan grup setiap klub dan jadwal yang akan dimainkan di penyisihan Liga 3.

"Peran Johar itu menentukan klub akan asuk kelompok mana. Dia memilih klub yang sudah berkomunikasi dengannya sehingga bisa menentukan hari dan jam pertandingan," kata Argo kepada wartawan, Jumat (28/12).

3. Eks anggota Komite Wasit, Priyatno, bantu Johar di Asprov Jawa Tengah

www.tanjungpinangpos.id

Johar pun dibantu oleh Priyatno yang notabene adalah eks Komisi Wasit yang memberitahukan kepada 35 wasit yang akan memimpin laga untuk mengatur semuanya. "Hanya wasit tertentu saja yang diajak Johar. Jika klub tersebut sudah berkomunikasi dengan Johar, nantinya klub bisa menentukan akan dipimpin oleh wasit yang mana," beber Argo.

4. Anit punya peran sebagai perantara

Twitter/@lasmi_indaryani

Untuk peran Anit sendiri, Argo menjelaskan bahwa yang bersangkutan meupakan perantara yang menyambungkan. Anit sendiri tercatat merupakan asisten pribadi Lasmi Indaryani (manajer Persibara Banjarnegara), yang merupakan pelapor kasus ini.

"Anit menerima uang dari pelapor juga. Intinya, setiap laga, ada pihak yang harus mengeluarkan uang Rp100-Rp200 juta, lalu uang tersebut dibagikan ke pihak-pihak yang terima, termasuk Priyanto," tukasnya.

5. Mbah Putih juga sudah ditangkap di Yogyakarta

Twitter/@Gamzer_id

Perkembangan kasus ini pun semakin menunjukan perkembangan ke arah positif. Sebab, di hari yang sama, Jumat (28/12) Satgas anti-mafia bola juga berhasil mengamankan Mbah Putih, atayu Dwi Irianto yang juga merupakan orang dalam PSSI. Namanya juga termasuk kedalam orang-orang yang disebutkan oleh Lasmi dalam acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.

Jika terbukti bersalah, mereka dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap Pasal 1,2,3,4, dan 5, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010. Mereka juga disangkakan ke Pasal KUHP 378 tentang penipuan dan terancam hukuman lima tahun penjara.