WNI Jadi Korban Ethiopian Airlines Jatuh, Kemenlu Cari Identitasnya

Sebanyak 149 penumpang tewas

Jakarta, IDN Times - Pesawat Ethiopian Airlines rute Addis Ababa menuju ke Nairobi itu jatuh tak lama setelah lepas landas, Minggu (10/3).

Stasiun berita BBC edisi hari ini memperkirakan pesawat dengan nomor penerbangan ET302 itu jatuh sekitar pukul 08:44 waktu setempat.

Dari 149 penumpang, satu di antaranya adalah warga negara Indonesia.

Kementerian Luar Negeri mengaku telah memperoleh informasi soal adanya satu WNI yang ikut menumpang pesawat Ethiopian Airlines. Namun, hingga saat ini Kemlu masih mencari tahu identitasnya.

"KBRI Addis Ababa telah mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines bahwa terdapat satu WNI yang menjadi korban dari kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines," ujar juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir melalui keterangan tertulis pada Minggu (10/3).

Hingga saat ini, penyebab dari jatuhnya pesawat belum diketahui. Namun, menurut keterangan dari maskapai Ethiopian, pilot sempat melaporkan ke menara pengawas untuk kembali ke bandara.

"Di tahap ini, kami belum bisa menyimpulkan apa pun," ujar CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam ketika memberikan keterangan pers pada hari ini di Bandara Internasional Bole, Addis Ababa.

Ia melanjutkan belum berani menyimpulkan apa penyebab jatuhnya pesawat hingga hasil penyidikan selesai dilakukan.

Sementara, menurut laporan jarak pandangan termasuk baik. Tidak ada cuaca buruk. Namun, menurut situs pemantau lalu lintas udara, Flightradar24, kecepatan pesawat saat lepas landas dan membentuk vertikal tidak stabil.

Tak lama kemudian, pesawat jatuh ke permukaan. Menurut seorang saksi mata yang menyatakan kepada BBC, muncul api yang besar usai pesawat jatuh ke permukaan.

"Ledakan dan apinya begitu kuat, kami bahkan tidak berani mendekati. Semuanya terbakar habis," ujar saksi mata itu.

Selain penumpang asal Indonesia, maskapai Ethiopian turut mengangkut penumpang dari 32 negara lainnya. Mereka terdiri dari 32 warga asal Kenya, 18 warga Kanada, 9 warga Ethiopia, 8 warga Italia 8 warga Tiongkok, 8 warga Amerika Serikat, 7 warga Inggris, 7 warga Prancis, 6 warga Mesir, 5 warga Belanda, 4 warga India dan 4 warga Slowakia.

Ada juga 3 warga Austria, 3 warga Swedia, 3 warga Rusia, 2 warga Moroko, 2 warga Spanyol, 2 warga Polandia, dan 2 warga Israel.

Selain itu masing-masing satu penumpang asal Belgia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganada dan Yemen ikut di dalam pesawat itu.

Sementara, salah satu anggota parlemen asal Slowakia, Anton Hrnko membenarkan melalui akun media sosial, istri dan dua anaknya ikut serta dalam penerbangan naas itu.

Ada pula 4 orang yang memegang paspor PBB. Menurut maskapai, mereka diyakini penumpang yang ikut dalam sidang PBB mengenai lingkungan yang akan digelar di Nairobi pada Senin esok.

Pesawat yang jatuh yakni jenis Boeing 737 Max. Ini merupakan jenis pesawat yang sama yang digunakan oleh Lion Air dan juga mengalami tragedi serupa pada 2018 lalu.

Pesawat jatuh ke perairan tak lama usai lepas landas. Sebanyak 190 penumpang, yang sebagian besar merupakan pegawai pemerintah tewas dalam tragedi itu. Ikuti terus pemberitaan mengenai tragedi Ethiopian Airlines di IDN Times.

Baca Juga: [BREAKING]Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, 149 Penumpang Diduga Tewas

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya