Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Strategi Politik Lumrah di Pilkada Batam 2024

Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Batam, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Batam 2024 semakin mendekati hari-H, dan berbagai strategi politik pun mulai terlihat jelas di antara calon-calon yang akan bertarung.

Pengamat Politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA), Rahmayandi Mulda mengatakan, salah satu strategi yang menjadi perhatian di Pilkada Batam 2024 adalah langkah pemborongan dukungan partai politik oleh pasangan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra.

Fenomena ini dianggap sebagai strategi politik yang lumrah dalam kontestasi Pilkada, mengingat pengalaman serupa juga pernah terjadi pada Pilkada Batam 2020.

"Ini merupakan hal yang lumrah, hal serupa juga pernah terjadi di Pilkada Batam 2020 di mana saat itu Pak Muhammad Rudi memborong 9 partai (Partai NasDem, Golkar, PAN, PKS, Hanura, Demokrat, PPP, PSI, dan Perindo). Sementara Pak Lukita Dinarsyah Tuwo didukung tiga parpol (PDIP, Gerindra, dan PKB)," kata Rahmayandi, Rabu (31/7/2024).

1. Rekomendasi PKS dan penguatan dukungan Amsakar - Li Claudia

Amsakar Achmad saat menerima surat rekomendasi dukungan PKS untuk Pilkada Batam 2024 (istimewa)

Pemberian rekomendasi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Senin (29/7) lalu semakin memperkuat posisi Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra.

Dengan dukungan dari partai-partai besar seperti Gerindra, Nasdem, PKB, PPP, PAN, PSI, Demokrat, Hanura, PKN, PKS, dan Golkar, pasangan ini tampak kokoh menghadapi Pilkada 2024 dengan menggaet 43 kursi legislatif.

Sementara itu, Marlin Agustina yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan merupakan istri dari Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, belum mendapatkan rekomendasi dari partai manapun.

Namun, masih terdapat satu partai yang belum menentukan dukungan rekomendasi untuk Pilkada Batam 2024, yakni PDIP dengan total 7 kursi legislatif.

"Rekomendasi ini menegaskan bahwa mereka adalah pasangan yang sangat diperhitungkan," kata Rahmayandi.

2. Potensi pertarungan melawan kotak kosong di Pilkada Batam 2024

Amsakar Achmad bersama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (Istimewa)

Rahmayandi juga menilai, strategi politik lumrah yang dilakukan pasangan Amsakar dan Li Claudia berpotensi akan menjadi pertarungan melawan kotak kosong dalam perhelatan Pilkada Batam 2024.

"Kemungkinan besar kotak kosong akan terjadi karena mayoritas partai politik sudah solid mendukung Amsakar dan Li Claudia. Namun, politik selalu dinamis. Hingga waktu penetapan di KPU nanti, segala kemungkinan masih bisa terjadi," lanjut Rahmayandi.

Ia menilai, perlawanan kotak kosong dianggap sebagai produk pemilu yang sah, meski berpotensi mengurangi berbagai tahapan pemilu seperti debat publik dan adu gagasan, yang penting bagi masyarakat untuk mengetahui visi calon pemimpin mereka.

"Masyarakat tidak akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pemahaman calon pemimpin mereka tentang kemajuan Kota Batam, ini yang akan disayangkan," tegasnya.

3. Pertarungan Pilkada Batam bisa menjadi barometer Pilgub Kepri 2024

Pengamat politik Kota Batam, Rahmayandi Mulda (istimewa)

Pilkada Batam 2024 semakin memanas dengan potensi munculnya kotak kosong sebagai lawan dari satu-satunya pasangan calon yang didukung oleh mayoritas partai politik.

Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi dinamika politik lokal, tetapi juga berpotensi memberi dampak signifikan terhadap Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau (Pilgub Kepri) 2024.

"Perlawanan kotak kosong bisa menjadi indikator penting bagi lanskap politik di tingkat provinsi," ungkap Rahmayandi.

Ia menilai, Pilkada Batam akan menjadi barometer bagi Pilgub Kepri 2024 mendatang, mengingat Muhammad Rudi turut digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Kepri, melawan petahana Ansar Ahmad.

"Bisa saja ini (Pilkada Batam 2024) menjadi barometer untuk Pilgub Kepri, tapi untuk Pilgub Kepri sampai saat ini masih belum terlihat jelas peta dukungan partai politik, kita lihat saja nanti," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putra Gema Pamungkas
EditorPutra Gema Pamungkas
Follow Us