Viral Gajah Tangkahan Dipukul Mahout, Ini Reaksi BBTNGL hingga Ahli

Jangan salah kaprah, tindakan itu untuk mendisiplinkan ya

Medan, IDN Times – Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) di lokasi wisata Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara menjadi perbincangan di media sosial. Kali ini video viral menunjukkan seorang mahout (pawang) memukul satu individu anak gajah supaya masuk kembali ke sungai.

Tindakan itu direkam oleh netizen. Kemudian ditambah dengan keterangan yang membuatnya mengundang pro dan kontra. Video itu bergulir hingga diunggah kembali oleh sejumlah akun.

Salah satunya akun Instagram pesohor publik @davinaveronica. Davina mengunggah kembali dari akun @ansapiony. Akun @ansapiony pun diketahui belakangan menghilang.

Is this how you treat elephants there?

Jadi ceritanya, ini gajah dibawa muter pantai sungai. Utk foto bersama para pelancong. Klo mau foto, harus bayar. Nah sayangnya ibu ini gak jd mo bayar. Anak gajah keburu mendatangi si ibu.

Akhirnya keeper mukul anak gajah. Anak gajah salah apa?

Harusnya tuh tugas keeper bukan tour Cari uang foto! Tugas keeper itu merawat dan mengajari mereka. Agar suatu saat mereka bisa di release kembali ke alam liar.

Nah klo kalian pd mo bikin sanctuary, gak begini how to handle and treat the animals!

Inget kalian sudah ada gaji!

Gaji kalian ada karna ada gajah disana!

Satwa liar ada milk negara. Tolong @bbksda_sumut

Agar di pantau utk para keeper Dan semua yg bekerja "handle satwa".

Jgn semena-mena sama mereka donk. Gaji dapet. Dr makanan? Hmmm .

Dari foto2 kliling pantai.

Aku bingung kalian pada kerja jd keeper itu maunya apa sih?

Lokasi : Tangkahan, Sumatra Utara. @wonderful.indonesiaku

Begitu penggalan narasi yang menyertai video dari unggahan akun Davina.

Video itu sudah 33.834 kali ditonton dengan 450 komentar dari netizen setelah sehari diunggah. Isi komentarnya pun tidak sedikit yang mengecam langsung tindakan itu. Banyak yang berpendapat, tindakan mahout menyiksa gajah.

“Pecat aja tuh keeper klo caranya kaya gitu," tulis akun @feriyglad

“Bisakah ditegur itu? Diberi sanksi dan perlakukan seperti itu kembali ke pelaku?," ujar akun @maulananur

“Jadi suka susah tidur kalau udah liat hewan dibeginikan ya Tuhaaan...," tulis akun @hess_bless.

Dan masih banyak lagi komentar bernada serupa yang langsung menjustifikasi apa yang dilakukan mahout adalah kesalahan.

Baca Juga: Walhi Minta BKSDA Usut Kasus Kematian Anak Gajah yang Terjerat Kawat

1. BBTNGL: Gajah tetap satwa liar meskipun sudah dijinakkan

Viral Gajah Tangkahan Dipukul Mahout, Ini Reaksi BBTNGL hingga AhliTiga ekor gajah menyusuri sungai sambil membawa makanan menuju kandangnya di kawasan Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) langsung memberikan klarifikasi terkait video yang viral. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBTNGL Adhi Nurul Hadi mengatakan pihaknya sudah melihat video yang beredar. Hadi mengatakan, tindakan mahout justru untuk melindungi pengunjung yang dianggap sudah terlalu dekat jaraknya.

“Dari kami, meskipun sudah dikatakan gajah jinak, tetap dia satwa liar. Sapi saja yang merupakan satwa domestik, bisa melukai orang. Apalagi ini gajah yang memang memiliki insting liar. Meskipun, masih masih gajah anakan, dia ada kebiasaan menyeruduk. Itu perilaku yang biasa. Namun jika ada orang di sekitarnya kan juga cukup bahaya,”  kata Adhi kepada awak media, Rabu (17/11/2021).

Pihak BBTNGL juga sudah mengumpulkan para mahout untuk dimintai klarifikasi terkait video yang beredar. Adhi kembali menegaskan, tindakan memukul gajah itu memang untuk mendisiplinkannya. Sehingga tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan gajah, mahout atau pun lingkungan sekitarnya.

 “Perlakuan itu untuk mengontrol gajah. Yang tidak biasa adalah, perlakuan itu dipertontonkan kepada pengunjung. Sehingga persepsinya menjadi liar. Karena tidak semua masyarakat memahami bagaimana mengatur gajah,” tegas Adhi.

2. Sedari kecil, gajah harus diajarkan untuk disiplin

Viral Gajah Tangkahan Dipukul Mahout, Ini Reaksi BBTNGL hingga AhliGajah Sumatra bersama para mahout di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS), Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Direktur Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan Wahdi Azmi juga angkat bicara terkait video viral itu. Dia tidak menyalahkan persepsi masyarakat yang menganggap tindakan mahout berlebihan. Namun dia kembali menjelaskan, jika mahout tidak mengambil tindakan pendisiplinan, maka gajah akan berpotensi menyeruduk atau melakukan tindakan lain yang merugikan. Baik terhadap gajah itu sendiri atau pun manusia.

“Kalau kita perhatikan itu video, mahout memukulnya juga tidak super kuat. Bukan dipukul habis-habisan. Intensitasnya pukulannya kan semakin kecil. Tindakan itu maksudnya supaya si gajah tidak membiasakan dia mengganggu orang lain. Sehingga, supaya tidak ada risiko pendisiplinan itu selalu dilakukan,” ujar Wahdi yang expert dalam urusan penanganan gajah.

Wahdi pun menjelaskan, misalnya mahout membiarkan anak gajah itu sampai berpeluang untuk menubruk manusia, itu tidak baik. Karena bisa saja itu dianggap tindakan yang benar bagi gajah. Sehingga, saat dia tumbuh dewasa, dia bisa saja melakukan itu lagi. Tindakan itu justru bisa membahayakan.

Dia juga mengatakan, selama ini banyak yang berpersepsi jika bermain-main dengan gajah adalah hal yang dibenarkan. Sesungguhnya, kata Wahdi, itu tindakan keliru.

Wahdi pun mengatakan, jika penjelasan soal penanganan gajah ini bukan untuk memperkeruh pro dan kontra yang ada. Pihaknya ingin publik mendapatkan edukasi yang jelas. Sehingga bisa memiliki pemahaman terkait penanganan gajah.

“Kalau di lihat, itu pukulan beberapa kali. Tapi itu semakin pelan. Terkadang, itu juga kita gertak-gertak saja,” tukasnya.

3. Selama pandemik, interaksi antara gajah dan pengunjung wisata sudah ditiadakan

Viral Gajah Tangkahan Dipukul Mahout, Ini Reaksi BBTNGL hingga AhliSeorang mahout dengan gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung. (Bims Harahap for IDN Times)

Wahdi juga mengatakan, selama ini pihaknya juga sudah membatasi interaksi gajah dengan pengunjung di Tangkahan. Khsusnya saat pandemik COVID-19 mulai berlangsung di Sumatra Utara.

“Walaupun sekarang kunjungan ke Tangkahan itu sudah boleh, tetapi interaksi dengan gajah tidak kami buka,” ungkapnya.

Wahdi juga menampik soal isu terkait mahout memanfaatkan gajah untuk mencari uang.  Itu disebut sebagai narasi yang sesat. “Ketika ada narasi itu, mereka (mahout) cari uang, kenapa tidak dari kemaren kita tidak ambil tarif. Itu sebuah keliru besar,” ungkap Wahdi.

4. Mengatur gajah tidak bisa disamakan dengan menyiksa

Viral Gajah Tangkahan Dipukul Mahout, Ini Reaksi BBTNGL hingga AhliGajah Sumatra bersama para mahout di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS), Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Direktur Masyarakat Veteriner Bagi Konservasi Satwa Liar Sumatera (Veterinary Society for Sumatran Wildlife Conservation – Vesswic) Muhammad Wahyu juga berkomentar terkait viralnya video soal tindakan mahout itu. Kata Wahyu, apa yang dilakukan oleh mahout sudah benar. Polemik yang terjadi hanya karena perbedaan pemahaman antara masyarakat dengan orang-orang yang bergerak di bidang konservasi khususnya pada gajah.

“Kalau pengetahuan kita sama, bahwa gajah adalah satwa liar yang hidupnya berkelompok dan memiliki aturan sosial, kita bisa paham bahwa di dalam hutan sana dia dipukul oleh  induknya, dipukul oleh bibinya, ditendang. Untuk menertibkan dia dari hal-hal yang tidak dibolehkan dari kelompoknya. Tidak boleh jauh dari kelompoknya. Atau ketika dia jatuh, bisa saja digigit dari ekornya,” kata Wahyu.

Dia juga meyakini, mahout di Tangkahan sudah memahami bagaimana melakukan penanganan gajah. Karena sesungguhnya tidak mudah untuk menjadi mahout. Dia harus mengikuti banyak prosedur dan pembelajaran bagaimana untuk menangani gajah.

Mahout juga harus memberikan dominasi yang kuat di antara gajah yang diasuhnya. Sehingga gajah itu bisa mengikuti apa yang diperintahkan Mahoutnya. Karena, gajah yang dijinakkan itu biasanya digunakan untuk keperluan konservasi. Baik untuk edukasi hingga patroli untuk melakukan monitoring terhadap gajah liar.

“Jadi fungsi mahout itu harus mendominasi. Dia yang berhak memberikan aturan di tengah kelompok gajah itu. Kalau di dalam video itu, memukul gajah dan memintanya untuk masuk ke dalam air, adalah tindakan yang tepat. Anak gajah yang sedang  bertumbuh sperti itu, dia belum mendapatkan pelatihan perilaku. Makanya ketika memukul dengan cara seperti itu, bukan seperti marah. Itu sifatnya mengusir. Itu bertujuan untuk melindungi agar pengunjung tidak ditabrak, tidak diseruduk,” jelasnya.

5. Mahout harusnya diberikan apresiasi bukan malah dihakimi dengan narasi yang keliru

Viral Gajah Tangkahan Dipukul Mahout, Ini Reaksi BBTNGL hingga AhliMahout menyiramkan air kepada gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung. (Bims Harahap for IDN Times)

Wahdi pun mengapresiasi mahout yang sudah mengatur gajahnya dengan baik. Karena menjadi mahout tidak semudah yang dibayangkan. Seorang mahout harus memiliki kemampuan bagaimana melatih gajah sehingga memperkecil tindakan yang bisa merugikan orang banyak dan dirinya.

“Artinya, kita yang harus berterima kasih kepada mahout karena sudah melakukan itu. Itu untuk melindungi kita. Pukulan itu ibaratnya mengusir. Sama seperti menuntun anak. Jadi kalau dari video itu, saya masih melihat mahout sudah menjalankan tugasnya. Kita harus mengapresiasi Mahout yang sudah mendisiplinkan perilaku gajahnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Sempat Bertahan Hidup, Anak Gajah yang Terkena Jerat Akhirnya Mati

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya