5 Fakta Yurgen Alifia Sutarno, Pulang dari Oxford Pilih Jadi Caleg PSI

Pernah menjadi wartawan selama 4,5 tahun

Jakarta, IDN Times - Yurgen Alifia Sutarno merupakan Calon Anggota Legislatif yang diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Jawa Barat VI Kota Depok dan Bekasi.

Memang, Yurgen tergolong muda untuk menjadi calon legislatif di usia 28 tahun. Lantas, mengapa dirinya tertarik menjadi caleg?

Nah, Editor-in-Chief IDN Times Uni Lubis berkesempatan wawancarai Yurgen di ruang kantor IDN Media, Jakarta Barat, Agustus 2018.

Ingin tahu lebih lanjut soal Yurgen? Simak, yuk!

Baca Juga: Indonesia Millennial Summit 2019 Akan Dibuka Wapres Jusuf Kalla

1. Pernah menjadi wartawan selama 4,5 tahun

5 Fakta Yurgen Alifia Sutarno, Pulang dari Oxford Pilih Jadi Caleg PSIIDN Times/Indiana

Yurgen termasuk anak muda yang berprestasi. Pasalnya, ia pernah mengemban pendidikan di Universitas Indonesia. Lalu, ia melanjutkan pendidikan master di Oxford University dengan jurusan Kebijakan Publik.

Tak hanya itu, dia pernah menjadi wartawan selama 4,5 tahun.

"Menjadi wartawan selama 4,5 tahun yakni di Metro TV 2,5 tahun, VOA setahun, dan yang terakhir di CNN Indonesia setahun," sebut Yurgen.

2. Pulang dari Oxford terjun ke politik

5 Fakta Yurgen Alifia Sutarno, Pulang dari Oxford Pilih Jadi Caleg PSIinstagram.com/yurgensutarno

Yurgen bercerita, pulang dari oxford dia langsung ke partai.

"Oke, terus langsung di Oxford setahun, pulang langsung hijrah ke politik," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (22/8).

Yurgen mengatakan bahwa dia masuk di PSI persisnya awal maret tahun 2018.

Sebagai politisi muda, tentunya Yurgen juga merasa punya kelemahan. 

"Untuk kelemahan, ya dana, mostly dana kecuali kalau bicara kompeten capability experience, menurut saya the avalaible," katanya. 

Itu aja, dan ya karna ini firstime campaign belum dikenal publik, ya itu aja.

 

3. Menjadi Caleg di usia 28 tahun

5 Fakta Yurgen Alifia Sutarno, Pulang dari Oxford Pilih Jadi Caleg PSIIDN Times/Masdalena

Yurgen tergolong muda untuk menjadi calon legislatif di usia 28 tahun.

Nah, Yurgen mengatakan saat dia memutuskan menjadi Caleg iya mendapatkan reaksi yang berbeda dari kedua orangtuanya.

"Ibu resisten, bapak antusias karna bapak suka diskusi politik kalau malam, ketika mau masuk partai politik, bapak saya hanya bilang emangnya lo kenal ini emangnya lo punya duit," ujarnya.

Ia melanjutkan, tapi semua kan ada proses, sekarang sih udah bisa mendukung, karena udah masuk bacalon juga kan.

4. Menyebar hoaks adalah bentuk ketidaksiapan manusia Indonesia dalam kemajuan teknologi

5 Fakta Yurgen Alifia Sutarno, Pulang dari Oxford Pilih Jadi Caleg PSIDok Yurgensutarno.com

Lalu, bagaimana tanggapan Yurgen mengenai hoaks yang menyebar luas di masyarakat Indonesia?

Yurgen menanggapi hoaks sebagai bentuk ketidaksiapan manusia Indonesia dalam kemajuan teknologi.

Saat ini, menurutnya, dengan kecanggihan teknologi masyarakat yang tidak sejalan dengan menyaring informasi tersebut.

"Ini juga Luar biasa ini dampaknya tidak mengenal pendidikan profesi siapapun bisa menyebar hoax," katanya.

Ia meneruskan, untuk tugas negara jangka panjangnya dari pendidikan media literasi.

5. Politisi muda untuk membuktikan rekam jejak generasi yang bagus

5 Fakta Yurgen Alifia Sutarno, Pulang dari Oxford Pilih Jadi Caleg PSIinstagram.com/yurgensutarno

Saat ini, menurut Yurgen, nantinya masyarakat bisa melihat untuk prospek politisi muda kedepannya seperti apa. 

"Untuk membuktikan rekam jejak kalau kami generasi yang bagus," katanya.

Yurgen berharap untuk anak muda kedepannya jangan bermain hoaks dan SARA.

"Pakai data dan tetap setia pada bhinneka tunggal ika," tuturnya.

Baca Juga: Buka IMS 2019, Winston Utomo: Media Menjadi Kekuatan Suatu Negara

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya