Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Krisis Beras Melanda Jepang-Malaysia, Pasokan Beras di Sumut Aman?

ilustrasi beras ketan putih (freepik.com/jcomp)

Medan, IDN Times - Krisis beras yang melanda Jepang, yang memaksa negeri sakura tersebut mengimpor beras dari Korea Selatan. Hal yang sama juga terjadi dengan Malaysia, yang melobi Indonesia untuk mengekspor beras ke sana. Namun, permintaan Malaysia tersebut ditolak oleh Menteri Pertanian.

Pengamat ekonomi Sumatra Utara Benjamin Gunawan menyebut kebijakan yang dinilai sangat tepat di situasi seperti sekarang. Saat ini Sumut justru sudah melewati masa panen raya dan lebih banyak mengandalkan beras cadangan yang dimiliki petani dalam bentuk GKG (gabah kering giling).

"Hanya sebagian kecil wilayah Sumut yang masih melakukan panen padi. Dan wilayah ini umumnya merupakan wilayah tadah hujan yang memang tidak bisa diupayakan bersamaan saat melakukan panen maupun bercocok tanam," katanya, pada Rabu (23/4/2025).

1. Wilayah Aceh sangat potensial memasok bahan baku gabah untuk dikirim ke wilayah Sumut

ilustrasi beras (freepik.com/zirconicusso)

Lanjutnya, di saat bahan baku menipis atau habis, pemilik kilang akan mencari bahan baku dari wilayah lainnya. Sejauh ini, wilayah aceh sangat potensial memasok bahan baku gabah untuk dikirim ke wilayah Sumut.

"Pemilik kilang saat ini mendapatkan harga gabah (GKP) sekitar Rp6.700 per kg dari Aceh. Yang kalau dikirim hingga ke wilayah Sumut harga menjadi Rp6.900 hingga Rp7 ribu per kg," sebutnya.

Saat ini, harga pasaran gabah kering di wilayah Sumut khususnya deli Serdang sekitar Rp8.200 per kg atau tidak banyak berubah dibandingkan dengan posisi di awal bulan April ini. "Harga gabah yang stabil dan bertahan mahal menunjukan bahwa harga beras kemungkinan juga akan stabil dalam jangka pendek, dan kebijakan pemerintah yang menetapkan harga pembelian di level petani sebesar Rp6.500 per kg untuk GKP juga turut mendorong tingginya harga gabah belakangan ini," jelas Benjamin.

2. Harga beras terpantau sedikit mengalami kenaikan jika mengacu kepada PIHPS

ilustrasi beras (freepik.com/jcomp)

Sejauh ini dari pemantauan melalui PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis) Sumut, harga beras medium ditransaksikan dalam rentang Rp14.000 hingga Rp14.350 per Kg untuk kualitas medium.

Benjamin menilai harga tersebut masih lebih murah dibandingkan dengan harga ke-eknomiannya yang bisa mencapai Rp16 ribu per Kg, jika mengacu konversi GKG di harga Rp8 ribuan per Kg. Harga beras memang terpantau sedikit mengalami kenaikan jika dilihat mengacu kepada PIHPS.

3. Pemerintah Sumut harus berhati-hati dengan krisis beras yang terjadi di negara tetangga

Bulog terus melakukan penyerapan gabah dan beras dengan memanfaatkan momentum panen raya yang terjadi pada April tahun ini. (dok. Bulog)

Dia juga menjelaskan meskipun masih dalam rentang kenaikan yang terkendali. Namun, pemerintah Sumut harus berhati-hati dengan krisis beras yang terjadi di negara tetangga. Di sebagian wilayah tanah air saat ini juga tengah memasuki musim panen.

"Pasokan beras dinilai masih mumpuni hingga musim panen selanjutnya. Namun bukan sepenuhnya harga akan mampu bertahan di level saat ini. Terlebih sebagian kecil kebutuhan beras nasional juga didatangkan dengan cara diimpor," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Doni Hermawan
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us