Bikin Jengkel, Ini 5 Cara Menghadapi Teman yang Selalu Mendominasi

Memiliki teman yang mendominasi bisa menjadi tantangan tersendiri. Teman yang selalu ingin memimpin percakapan atau keputusan dalam kelompok dapat membuat orang lain merasa terpinggirkan atau tidak dihargai. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa perilaku mendominasi ini mungkin tidak selalu disengaja.
Terkadang, seseorang tidak menyadari bahwa mereka terlalu mengontrol. Karenanya, jangan buru-buru meng-cut off teman karena mereka mendominasi, tapi cobalah buat mereka menyadari perilakunya. Untuk menjaga hubungan tetap sehat, berikut beberapa cara menghadapi teman yang mendominasi tanpa merusak persahabatan.
1. Mengenali tanda-tanda teman mendominasi

Agar dapat menyikapi dengan tepat, pertama-tama kamu perlu menyadari perilaku yang mendominasi. Teman yang mendominasi cenderung selalu mengarahkan percakapan pada dirinya sendiri, mengambil alih keputusan kelompok, atau jarang mendengarkan pendapat orang lain. Mereka mungkin juga merasa selalu benar dan sulit menerima masukan. Setelah kamu menyadari tanda-tanda ini, penting untuk tidak langsung bereaksi negatif, tetapi mengambil langkah yang lebih bijaksana.
2. Mempertahankan batasan yang jelas

Menetapkan batasan adalah kunci dalam menghadapi teman yang mendominasi. Jika temanmu sering mendominasi pembicaraan atau membuat keputusan tanpa melibatkan orang lain, penting untuk menetapkan batas yang jelas. Misalnya, kamu bisa mengatakan dengan tegas tapi sopan, "Aku dan yang lain juga ingin berbagi pendapat." Ini akan memberi sinyal bahwa kamu juga berhak untuk didengarkan tanpa menimbulkan konfrontasi.
3. Hadapi dengan percakapan terbuka

Jika perilaku mendominasi temanmu terus berlangsung dan mulai mengganggu hubungan, maka kamu perlu mulai melakukan percakapan terbuka. Cobalah untuk mendekati topik ini dengan empati. Misalnya, kamu bisa mengatakan, "Aku kadang-kadang merasa tidak diberi kesempatan untuk berbicara atau ikut memutuskan. Aku ingin kita bisa saling mendengarkan." Dengan mengungkapkan perasaanmu secara jujur tanpa menghakimi, temanmu mungkin lebih mudah menerima saran tanpa merasa diserang.
4. Latihan untuk mengambil alih kendali secara bertahap

Jika kamu biasanya cenderung diam ketika temanmu mulai mendominasi, cobalah untuk perlahan-lahan mengambil peran yang lebih aktif dalam percakapan. Misalnya, ketika mereka mulai berbicara terlalu banyak, cobalah menyela dengan halus dan ajukan pertanyaan atau sampaikan pendapatmu. Ini bisa membantu menyeimbangkan dinamika tanpa harus mengonfrontasi langsung.
5. Menilai kembali hubungan jika diperlukan

Jika setelah semua usaha yang kamu lakukan, temanmu tetap tidak mengubah perilakunya, kamu perlu mempertimbangkan bagaimana hubungan itu mempengaruhi kesejahteraanmu. Tidak semua hubungan harus dipertahankan jika hanya satu pihak yang diuntungkan. Terkadang, penting untuk memberi jarak atau bahkan mengambil keputusan untuk menjaga dirimu sendiri dari hubungan yang tidak sehat.
Menghadapi teman yang mendominasi membutuhkan keseimbangan antara menjaga hubungan dan menjaga harga diri. Dengan sikap yang bijaksana, kamu dapat menangani situasi ini tanpa merusak persahabatan. Yang terpenting adalah memastikan bahwa kamu dan temanmu bisa saling mendengarkan dan menghargai satu sama lain dalam hubungan yang setara.