5 Faktor Utama Penyebab Grey Divorce dan Bagaimana Mengantisipasinya

Pernah denger tentang istilah grey divorce? Istilah ini merujuk pada fenomena perceraian yang terjadi pada pasangan yang sudah berusia lanjut, biasanya setelah menikah bertahun-tahun. Kenapa ya, pasangan yang sudah lama bersama justru memutuskan untuk berpisah di usia senja?
Ternyata, ada beberapa faktor yang sering jadi pemicu fenomena ini. Nah, berikut adalah lima faktor utama penyebab grey divorce dan bagaimana cara mengantisipasinya supaya hubungan tetap langgeng. Yuk, simak!
1. Empty nest syndrome

Saat anak-anak sudah tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah, banyak pasangan merasa kehilangan tujuan bersama. Inilah yang disebut dengan empty nest syndrome. Rasanya, kehidupan bersama pasangan bisa terasa kosong karena sebelumnya peran sebagai orangtua adalah fokus utama dalam hubungan.
Untuk menghindari masalah ini, coba cari kegiatan baru yang bisa dilakukan bersama pasangan, seperti traveling atau mencoba hobi baru. Selain itu, penting juga untuk menjaga komunikasi agar bisa tetap menikmati waktu bersama meskipun anak-anak sudah tidak tinggal di rumah.
2. Masalah keuangan

Masalah keuangan sering jadi pemicu perceraian, terutama saat pasangan memasuki usia pensiun. Ketidakpastian tentang masa depan finansial dan perbedaan pandangan dalam mengelola uang bisa menambah stres dalam hubungan.
Cara mengantisipasinya adalah dengan berdiskusi terbuka tentang rencana keuangan bersama pasangan. Buatlah anggaran yang jelas dan pastikan semuanya sepakat mengenai cara mengelola keuangan di masa depan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan jika perlu. Dengan perencanaan yang matang, kamu dan pasangan bisa terhindar dari masalah finansial yang berpotensi merusak hubungan.
3. Perselingkuhan

Perselingkuhan bisa terjadi kapan saja, bahkan di usia senja sekalipun. Masalah ini biasanya muncul akibat kurangnya komunikasi dan keintiman dalam hubungan yang sudah lama berjalan.
Agar hal ini tidak terjadi, penting untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan dan terus berusaha menjaga kepercayaan satu sama lain. Jika perselingkuhan sudah terjadi, carilah bantuan profesional, seperti konselor pernikahan, untuk membantu menyelesaikan masalah ini dan memperbaiki hubungan.
4. Masalah kesehatan

Masalah kesehatan fisik maupun mental juga bisa menjadi beban besar dalam hubungan, terutama saat usia mulai menua. Penyakit kronis atau gangguan kesehatan mental dapat mengubah dinamika hubungan dan menambah tekanan pada pasangan.
Untuk mengantisipasinya, pastikan kamu dan pasangan menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga, makan makanan bergizi, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika perlu. Selain itu, memberikan dukungan emosional dan fisik kepada pasangan saat menghadapi masalah kesehatan sangat penting agar bisa saling bertahan dan menghadapinya bersama.
5. Perubahan prioritas

Seiring bertambahnya usia, prioritas hidup dan tujuan bisa berubah. Hal-hal yang dulu dianggap penting bisa saja tidak lagi relevan sekarang, dan perbedaan ini bisa membuat hubungan terasa semakin renggang.
Untuk menghindari masalah ini, komunikasi yang terbuka sangat diperlukan. Bicarakan harapan dan tujuan hidup masing-masing dengan pasangan, dan jangan takut untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Fleksibilitas dalam menjalani hidup bersama akan membantu hubungan tetap harmonis meski ada perubahan prioritas seiring berjalannya waktu.
Nah, itulah lima faktor utama yang bisa menyebabkan grey divorce dan cara-cara untuk mengantisipasinya. Ingat, setiap hubungan butuh usaha dari kedua belah pihak. Jadi, selalu jaga komunikasi dengan pasangan agar hubungan tetap sehat dan bahagia di usia senja, ya!