Kumpulan Doa untuk Dibaca saat Perjalanan Mudik Lebaran

Medan, IDN Times - Ketika dalam perjalanan kita kerap lalai untuk menyebut kalimat-kalimat suci, padahal kalimat tersebut mengandung keutamaan luar biasa. Nah, bagi yang hendak dan saat berada di atas kendaraan disarankan untuk memohon keselamatan.
Berikut IDN Times merangkum doa yang dapat dibaca ketika berada di perjalanan mudik lebaran. Dilansir dari NU Online, doa ini untuk memohon keselamatan dalam perjalanan.
1. Doa yang dapat dibaca saat di atas kendaraan

سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Subhaanalladzii sakkhara lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina lamunqalibuun.
Artinya: Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan kembali.
2. Doa yang disarankan dibaca saat naik kapal

بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
Bismillaahi majrahaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim
Artinya: Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Menurut sebagian kalangan, doa terakhir disarankan dibaca saat naik kapal. Sebagaimana dilakukan Nabi Nuh pada saat mengendarai kapal dan diabadikan Surat Al-Huud ayat 41.
وَقَالَ اَرْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Dan Nuh berkata: Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Hud: 41)
3. Membaca Surat Al-Ikhlas dalam keseharian

Ada juga yang menyebutkan agar dzikir apa pun termasuk membaca Surat Al-Ikhlas dilazimkan dalam keseharian.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١) اللَّهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwallâhu ahad. Allâhus shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan ahad.
Artinya, “Katakanlah, ‘Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.’”