5 Ancaman Kesehatan karena Sering Mengonsumsi Minuman Sachet

Minuman sachet sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, terutama karena kepraktisannya. Dengan hanya menambahkan air panas atau dingin, minuman yang dirasa lezat bisa langsung dinikmati kapan saja.
Harganya yang terjangkau dan varian rasa yang menarik membuat minuman ini kian disukai. Minuman ini juga dikonsumsi berbagai kalangan umur.
Namun, di balik semua keunggulan tersebut, minuman sachet menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Kebiasaan mengonsumsi minuman ini secara rutin dapat berdampak negatif pada tubuh, terutama jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. Yuk, simak lebih dalam tentang bahaya yang bisa muncul dari kebiasaan ini.
1. Punya kandungan tinggi gula, diabetes mengintai

Minuman sachet sering kali mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Gula ini digunakan untuk memberikan rasa manis yang enak dan disukai banyak orang. Sayangnya, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi gula tambahan sebaiknya dibatasi hingga kurang dari 10 persen dari total kalori harian. Bahkan, untuk manfaat kesehatan tambahan, disarankan untuk menurunkan batas itu hingga 5 persen.
Bahaya lainnya, gula yang berlebih juga dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba, yang kemudian diikuti oleh penurunan drastis. Hal ini bisa membuat tubuh cepat lelah dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis lainnya, sehingga menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan.
2. Bahan kimia tambahan bisa mengganggu metabolisme tubuh

Selain gula, minuman sachet juga diperkaya dengan berbagai bahan kimia tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan.
Pewarna sintetis yang digunakan untuk membuat minuman terlihat menarik dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, terutama anak-anak. Sementara itu, pemanis buatan yang sering digunakan untuk menggantikan gula alami memiliki potensi risiko kesehatan.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia tambahan secara terus-menerus dapat memengaruhi fungsi metabolisme tubuh. Beberapa zat bahkan dianggap sebagai karsinogen potensial, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Oleh karena itu, penting untuk membaca label kemasan dengan teliti sebelum memutuskan untuk mengonsumsi minuman sachet.
3. Berpotensi kehilangan nutrisi alami

Meski banyak minuman sachet yang mengklaim mengandung vitamin dan mineral, kenyataannya sebagian besar nutrisi tersebut adalah hasil fortifikasi buatan. Nutrisi sintetis ini tidak seefektif nutrisi alami yang ditemukan dalam makanan segar, seperti buah dan sayur. Akibatnya, tubuh mungkin tidak mendapatkan manfaat maksimal dari vitamin dan mineral yang tertera pada label kemasan.
Sebagai contoh, minuman rasa buah dalam kemasan sachet tidak bisa menggantikan manfaat kesehatan dari buah segar. Buah segar tidak hanya mengandung vitamin, tetapi juga serat, antioksidan, dan berbagai fitonutrien yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
4. Berisiko Menyebabkan Kerusakan Gigi

Kandungan gula yang tinggi pada minuman sachet juga menjadi musuh besar kesehatan gigi. Ketika gula masuk ke dalam mulut, bakteri akan mengubahnya menjadi asam. Asam ini dapat merusak lapisan enamel gigi, sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang dan berbagai masalah mulut lainnya.
Kerusakan gigi akibat konsumsi minuman manis sering kali diperburuk oleh kebiasaan buruk seperti tidak menyikat gigi setelah makan atau minum. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan mulut yang serius, termasuk penyakit gusi dan infeksi pada akar gigi.
5. Berpotensi memicu penyakit metabolik

Minuman sachet yang tinggi gula dan rendah nutrisi juga dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang merupakan langkah awal menuju diabetes tipe 2.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, konsumsi rutin minuman manis dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik hingga 20 persen. Sindrom metabolik sendiri adalah kumpulan kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.