Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sering Nonton Film Porno? Ini 5 Dampak Buruk Terhadap Otak

ilustrasi film dewasa Jepang (Unsplash.com/charlesdeluvio)
ilustrasi film dewasa Jepang (Unsplash.com/charlesdeluvio)

Di tengah kemudahan akses internet, konten pornografi makin mudah ditemukan. Tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan menonton video porno secara berlebihan bisa membawa dampak buruk untuk otak?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menonton film dewasa dalam intensitas tinggi dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak, bahkan menurunkan kemampuan otak dalam mengelola dorongan serta mengambil keputusan. Yuk, pahami bagaimana dampaknya terhadap tubuh dan pikiranmu berikut ini, dilansir dari Hello Sehat.

1. Bisa mengubah struktur otak dan menurunkan kontrol diri

ilustrasi kontrol diri (pexels.com/Natalie)
ilustrasi kontrol diri (pexels.com/Natalie)

Sebuah studi dari JAMA Psychiatry (2014) menunjukkan bahwa terlalu sering menonton pornografi bisa membuat volume striatum di otak menyusut. Bagian ini berkaitan erat dengan motivasi dan sistem penghargaan.

Tak hanya itu, bagian prefrontal cortex (PFC) juga rentan terganggu. PFC berfungsi dalam pengambilan keputusan, pengendalian emosi, dan dorongan nafsu. Ketika bagian ini melemah, seseorang menjadi lebih impulsif dan sulit mengendalikan keinginannya.

2. Dorongan seksual jadi tidak sehat dan tidak realistis

ilustrasi disfungsi seksual (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi disfungsi seksual (pexels.com/Kampus Production)

Menonton video porno memang bisa memicu lonjakan dopamin—zat kimia otak yang menciptakan rasa senang. Namun, jika dilakukan berlebihan, otak akan membutuhkan rangsangan yang lebih ekstrem untuk merasa terangsang.

Akibatnya, kamu bisa kehilangan minat terhadap interaksi seksual nyata dan hanya bergairah saat menonton film dewasa. Ini dapat menimbulkan gangguan seksual hingga kecanduan.

3. Menurunkan kepuasan dalam hubungan asmara

ilustrasi disfungsi seksual pada perempuan (pexels.com/Angelica Reyn)
ilustrasi disfungsi seksual pada perempuan (pexels.com/Angelica Reyn)

Salah satu efek samping dari konsumsi pornografi berlebih adalah turunnya kepuasan dalam hubungan intim dengan pasangan.

Penelitian dalam Trends in Urology & Men's Health (2021) menyebutkan bahwa pria yang terlalu sering menonton porno cenderung kecewa karena pasangannya tidak sesuai ekspektasi, seperti yang digambarkan dalam video. Hal ini dapat memicu konflik dan rasa tidak puas dalam hubungan jangka panjang.

4. Memicu kecanduan dan gangguan mental

ilustrasi disfungsi seksual (unsplash.com/Maksym Tymchyk 🇺🇦)
ilustrasi disfungsi seksual (unsplash.com/Maksym Tymchyk 🇺🇦)

Sama seperti zat adiktif lainnya, pornografi juga bisa menyebabkan kecanduan yang berdampak pada aktivitas harian.

Gejalanya bisa berupa mengabaikan kewajiban, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga munculnya perasaan hampa, cemas, atau depresi saat tidak menontonnya. Rasa bersalah yang muncul setelah menonton juga dapat memperburuk kondisi mental.

5. Menurunkan fungsi otak dan konsentrasi

ilustrasi konsentrasi dalam bekerja (pexels.com/Ivan Samkov
ilustrasi konsentrasi dalam bekerja (pexels.com/Ivan Samkov

Studi ilmiah menyebutkan bahwa kecanduan pornografi dapat mengurangi volume grey matter, bagian otak yang penting untuk memori dan konsentrasi.

Akibatnya, fokus menurun, daya ingat terganggu, dan kamu bisa kesulitan memahami atau mengingat informasi. Efek ini tidak hanya merusak keseharian, tetapi juga berisiko mengganggu produktivitas jangka panjang.

Jika kamu merasa kebiasaan ini mulai mengganggu keseharian atau membuatmu sulit berhenti, konsultasikan pada tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater. Terapi perilaku kognitif (CBT) bisa menjadi metode yang efektif untuk mengatasi kecanduan ini. Menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi konten digital, termasuk pornografi, adalah bagian penting dari merawat kesehatan mental dan fungsi otakmu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us