Intoleransi Laktosa pada Anak, Begini Cara Penanganannya

Sebaiknya anak mengonsumsi produk susu bebas laktosa

Medan, IDN Times - Susu merupakan sumber nutrisi penting yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Namun pada usia anak, ada juga yang alami intoleransi laktosa atau memiliki alergi susu. Nah, jika anak dalam kondisi seperti ini, bagaimana penanganannya? 

Menurut Dokter Adam Prabata, dokter umum, mungkin sulit untuk mengetahui apakah bayi atau anak mengalami gejala intoleransi laktosa atau memiliki alergi susu. Yang jelas, kedua kondisi tersebut membuat tubuh tidak bisa mendapatkan nutrisi penting yang dimiliki susu dan produk olahannya seperti kalsium, vitamin A, B12, dan vitamin D.

"Nutrisi lainnya seperti protein pada susu dan produk olahan susu pun merupakan sumber nutrisi yang esensial bagi pertumbuhan anak,” jelas Dokter Adam Prabata

Baca Juga: 7 Cara Tepat dan Cepat Mengatasi Sariawan

1. Apakah intoleransi laktosa dan bagaimana penanganannya?

Intoleransi Laktosa pada Anak, Begini Cara Penanganannyailustrasi bayi minum susu formula (unsplash.com/Lucy Wolski)

Dokter Adam menjelaskan tubuh menggunakan enzim alami yang disebut laktase untuk mengubah laktosa pada produk susu dan olahannya, menjadi glukosa dan galaktosa agar kemudian bisa diserap dan digunakan sebagai sumber energi.

"Pada penderita intoleransi laktosa, tubuh tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna, masuk ke usus besar dan terfermentasi oleh bakteri," katanya. 

Ia meneruskan, kondisi ini menimbulkan keluhan seperti perut kembung, kram perut, mual, diare dan sering buang angin. Sementara alergi susu terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terdapat pada susu. Bukan hanya gangguan saluran pencernaan, alergi susu juga dapat menimbulkan reaksi atau gejala lainnya, seperti ruam kemerahan yang terasa gatal dan sesak napas.

2. Jika anak memiliki intoleransi laktosa, mereka masih bisa mengonsumsi susu bebas laktosa, keju, dan yogurt

Intoleransi Laktosa pada Anak, Begini Cara PenanganannyaIlustrasi. (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Dikatakan dr. Adam, menurut National Institute of Diabetes dan Digestive and Kidney Disease (2014), gejala intoleransi laktosa yang terus berulang, akan berdampak terhadap pertumbuhan anak, bahkan bisa menyebabkan gizi kurang.

Salah satu cara untuk memastikan apakah anak mengalami kesulitan mencerna laktosa adalah dengan mengeliminasi semua produk susu dari makanan anak selama dua minggu dan kemudian melihat apakah gejalanya membaik.

Setelah dua minggu, perlahan-lahan perkenalkan kembali produk dalam jumlah kecil setiap harinya untuk melihat apakah gejalanya kembali. Dokter anak juga dapat menguji intoleransi laktosa dengan tes napas hidrogen.

Ia menyebutkan, jika anak memiliki intoleransi laktosa, mereka masih bisa mengonsumsi produk bebas laktosa termasuk susu bebas laktosa, keju, dan yogurt.

Selain itu, anak bisa mendapatkan kalsium dari sayuran berwarna hijau seperti bayam, brokoli dan kangkung, kacang-kacangan (almond), dan ikan (sarden, salmon). Hanya saja, Anda perlu memastikan jumlah asupan kalsium dan vitamin D mereka, sesuai dengan yang direkomendasikan untuk dikonsumi anak setiap harinya. 

3. Kebutuhannya disesuaikan dengan usia anak

Intoleransi Laktosa pada Anak, Begini Cara PenanganannyaPixabay.com/Aline Ponce

Kebutuhannya disesuaikan dengan usia anak, yaitu usia 0-6 bulan membutuhkan 200 mg kalsium dan 400 IU vitamin D; usia 7-12 bulan membutuhkan 260 mg kalsium dan 400 IU vitamin D; usia 1-3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium dan 600 IU vitamin D; usia 4-8 tahun membutuhkan 1000 mg kalsium dan 600 IU vitamin D.

4. Cimory kenalkan produk susu untuk anak intoleransi laktosa

Intoleransi Laktosa pada Anak, Begini Cara PenanganannyaIstimewa/IDN Times

Farell Sutantio selaku Presiden Direktur Cimory menjelaskan sebagai produsen produk makanan dan minuman kemasan berbasis susu, Cimory berkomitmen mengedepankan riset, inovasi dan ilmu pengetahuan. Sehingga sebagai perusahaan, Cimory bisa terus beradaptasi dengan perubahan dan tren yang terjadi.

Intoleransi laktosa dapat membuat anak sangat tidak nyaman, tetapi perubahan kecil dalam pola makan anak dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini, produk terbaru Cimory yaitu Susu UHT Cimory Bebas Laktosa, hadir sebagai solusi untuk mendukung kecukupan gizi anak yang tidak toleran laktosa. 

5. Diproses menggunakan standar proses yang canggih

Intoleransi Laktosa pada Anak, Begini Cara PenanganannyaIstimewa/IDN Times

Lidwina Tandy, Marketing Manager Cimory, mengatakan susu UHT Cimory bebas laktosa berangkat dari Cimory Fresh Milk yang terbuat dari susu segar dengan bahan-bahan terbaik yang diproses menggunakan standar proses yang canggih, kini Cimory menghadirkan Susu UHT Cimory Bebas Laktosa. Yaitu susu UHT yang mengandung 100 persen kebaikan susu sapi namun bebas laktosa, segar, creamy dan manis alami karena kekecewaan umum konsumen ketika mengonsumsi susu bebas laktosa adalah rasa dan teksturnya yang tidak seperti susu biasa.

“95 persen orang Asia menderita intoleransi laktosa dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat intoleransi laktosa tertinggi. Hal ini menandakan tingginya kebutuhan produk susu bebas laktosa. Susu UHT Cimory Bebas Laktosa diproduksi dengan penambahan enzim laktase agar kemudian mudah diresap oleh tubuh menjadi sumber energi, sehingga mereka yang tidak toleran laktosa, bisa tetap memenuhi kebutuhan nutrisi yang terdapat pada susu dengan aman dan nyaman,” ujar Lidwina Tandy, Marketing Manager Cimory.

Baca Juga: Beda Dengan Pilek, Ini Gejala Penyakit Pneumonia pada Anak

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya