Manfaat Investasi Saham untuk Masa Depan, Ini Penjelasannya

Investasi saham tidak selalu harus menjadi investor aktif

Medan, IDN Times- Ketika mendengar seseorang berinvestasi saham, kadang terlintas bahwa investasi saham itu adalah kegiatan transaksi yang harus dilakukan setiap saat. Sehingga mereka yang menekuni aktivitas investasi saham, seakan-akan tidak punya waktu untuk melakukan kegiatan lain ketika jam perdagangan bursa. 

Kepala Perwakilan  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatra Utara, Muhammad Pintor Nasution, menjelaskan bahwa jika ingin berinvestasi saham tidak selalu harus menjadi investor yang aktif.

1. Manfaat utama dari berinvestasi adalah untuk mempersiapkan kondisi finansial di masa depan

Manfaat Investasi Saham untuk Masa Depan, Ini PenjelasannyaIlustrasi investasi (IDN Times/Mia Amalia)

Manfaat utama dari berinvestasi adalah untuk mempersiapkan kondisi finansial di masa depan, baik untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau mempersiapkan diri menjelang masa pensiun.

Jadi, ketika individu memutuskan untuk berinvestasi jangka panjang, artinya tidak harus dengan cara melakukan perdagangan saham setiap waktu, karena kini untuk bertransaksi saham dapat dilakukan secara fleksibel di mana pun dan kapan pun.

"Lantas mengapa investasi saham cocok untuk jangka panjang? Hal ini karena saham berpotensi memberikan imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang," kata Pintor, Sabtu (18/6/2022).

2. Jika dana untuk jangka panjang dialokasikan pada deposito, maka imbal hasilnya diperkirakan kurang dari 5 persen

Manfaat Investasi Saham untuk Masa Depan, Ini PenjelasannyaIlustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pintor menyebutkan, jika dana untuk jangka panjang dialokasikan pada tabungan atau deposito, maka imbal hasilnya diperkirakan kurang dari 5 persen, sehingga secara nilai akan berkurang karena keuntungan dari menyimpan dana di bank di bawah angka inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa.

"Contoh, jika saat ini seseorang mengumpulkan uang di tabungan untuk membeli mobil seharga Rp200 juta. Kemudian, ia merencanakan untuk menabung Rp20 juta setahun, agar di tahun ke-10 bisa membeli mobil idaman. Namun, sepuluh tahun kemudian, harga mobil idamannya sudah naik menjadi Rp300 juta. Uang yang dikumpulkan tidak lagi cukup untuk membeli mobil, dan ia harus tetap  menabung seiring harga mobil yang terus naik karena inflasi," ujarnya.

Sementara itu, jika seseorang menginvestasikan dananya senilai Rp20 juta setahun selama sepuluh tahun, peluang total dana yang ia miliki di tahun ke-10 bisa menyamai kenaikan harga mobil atau harga barang lainnya. Rata-rata kenaikan harga barang seperti rumah, mobil dan biaya sekolah sebesar 10 - 15 persen per tahun. 

Baca Juga: Strategi Investasi Saham untuk Millennial dan Tipe-tipenya

3. Dalam jangka pendek pergerakan harga saham berpotensi mengalami fluktuasi setiap waktu

Manfaat Investasi Saham untuk Masa Depan, Ini Penjelasannyaidntimes.com

Dalam jangka pendek, kata Pintor, pergerakan harga saham berpotensi mengalami fluktuasi setiap waktu,  baik menguat atau melemah  seketika. Hal ini bergantung pada mekanisme pasar seperti hukum permintaan penawaran  suatu saham, serta kondisi eksternal seperti makro ekonomi, stabilitas politik, lingkungan dan keamanan.

Itu sebabnya, investor saham yang tujuan investasinya jangka pendek, perlu memantau harga saham setiap waktu untuk meminimalisir  risiko. Sedangkan jika investor memiliki tujuan investasi untuk jangka panjang, maka investor bisa mengabaikan  fluktuasi harga saham yang diakibatkan oleh  sentimen pasar atau  faktor eksternal yang sifatnya tidak permanen.

"Investor jangka panjang yang memiliki tujuan investasi di atas lima tahun, bisa  menitikberatkan pada kinerja perusahaan yang sahamnya ia miliki. Adapun, strategi investasi dengan mengacu pada kinerja perusahaan disebut juga dengan strategi fundamental," ujarnya.

Artinya, investor mengacu pada kekuatan finansial perusahaan. Jika kinerja keuangannya baik, maka saham perusahaan dalam jangka panjang akan berpeluang bergerak naik, sejalan dengan perkembangan kinerja perusahaan yang semakin membaik. Dasar pemilihan saham bagi investor fundamental adalah laporan keuangan perusahaan dan proyeksi kinerja di masa depan yang dibuat para analis saham.

4. Jangan simpan semua uangmu dalam satu produk investasi

Manfaat Investasi Saham untuk Masa Depan, Ini PenjelasannyaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Pintor mengatatakan, semakin banyak saham yang dimiliki, akan membuat portofolio investasi seorang investor semakin baik. Pepatah investasi yang dipopulerkan oleh Warren Buffet adalah “Don’t put your eggs in one basket”.

"Artinya jangan simpan semua uangmu dalam satu produk investasi. Karena jika satu keranjang tersebut terjatuh, maka semua telur dalam keranjang akan hancur, atau semua kekayaanmu akan hilang," jelasnya.

Jika kita menaruh uang di banyak keranjang maka jika salah satu keranjang terjatuh, masih ada keranjang-keranjang lainnya.  Semakin besar modal yang dimiliki, tentu semakin besar potensi memiliki banyak saham. Pesan lain dari para investor saham fundamental adalah memahami lini bisnis perusahaan yang dimiliki.

"Semakin seorang investor mengetahui sektor usaha perusahaan dan memahami bagaimana keunggulan produk serta jasa dan kekuatannya di market, semakin mudah pula seorang investor memperkirakan kinerja perusahaan di masa depan, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang optimal baginya, dari kenaikan harga sahamnya di masa depan," tutupnya. 

Baca Juga: Investasi atau Trading Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya