Produksi Minim, Sumut Harus Datangkan Bawang Merah dari Brebes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Produksi bawang merah di Sumatera Utara lesu. Jumlahnya hanya 40 persen dari angka produksi.
Sumut pun harus mendatangkan bawang merah asal Brebes. Namun begitu harganya tetap stabil.
1. Pasokan di Brebes juga berkurang karena kemarau
Kemarau berkepanjangan yang terjadi di Pulau Jawa juga berimbas pada ketersediaan bawang merah. Pasokan bawang merah dari sana juga menurun.
"Selebihnya kita masukkan dari Brebes. Sebenarnya (itu wajar), kalau semuanya dari kita, tidak ada yang disebut perdagangan," katanya.
Baca Juga: Natal Perdana di Sumut, Kapolda Martuani Sormin ke Gereja Lau Dendang
2. Bawang merah bisa dialihkan ke bawang bombay
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara Zoni Waldi tidak merinci angka stok dan juga kekurangannya di Sumut. Namun demikian, menurutnya, bawang merah adalah salah satu komoditas yang bisa disubtitusi dengan bawang putih ataupun bawang bombayi.
"Kalau kurang, kita datangkan dari Brebes, Jawa Tengah. Tapi kan di sana kondisinya, cuacanya sedang kemarau kemarin. Jadi produksinya menurun. Ini baru ini saja, tahun lalu tidak," katanya.
3. Ternyata menanam bawang merah bisa dilakukan di rumah
Ternyata menanam bawang merah tidaklah sulit. Jika hanya untuk kebutuhan rumah tangga, warga bisa menanamnya di rumah.
Seperti yang dilakukan Mak Pak Kim, warga Jalan Masjid, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Dia memanfaatkan pekarangan di lantai lima rumahnya untuk menanam bawang.
Penanaman bawang merah menggunakan media tanam polibag. Dalam 1x1 meter2, dia bisa menghasilkan 3 kg bawang merah setiap kali panen.
"Nanam bawang merah ini tidak susah. Asal mau saja. Ini saya di lantai lima, pake polybag. Hanya 2-3 bulan saja, sudah panen," katanya.
Baca Juga: Sidak ke Pasar Jelang Nataru, Kapolda Beri Warning Kepada Spekulan