Masih Banyak Pengusaha Berkeluh Kesah Soal Perizinan

Sektor UMKM merupakan penopang utama ketahanan ekonomi

Medan, IDN Times- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Sumatra Utara (Kadin Sumut), Firsal Ferial Mutyara mengungkapkan masih banyak pengusaha yang berkeluh kesah terkait permasalahan perizinan. Meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas semampunya, namun tidak maksimal untuk kebutuhan pengusaha di Sumut. 

“Kadin ingin merangkumkan semua itu, agar apa yang diinginkan teman-teman pengusaha dapat tersalurkan, sehingga investasi naik,” kata Firsal Ferial Mutyara, Rabu (29/3/2023).

1. Sektor UMKM merupakan penopang utama ketahanan ekonomi

Masih Banyak Pengusaha Berkeluh Kesah Soal Perizinan

Dida mengatakan sektor UMKM merupakan penopang utama ketahanan ekonomi saat ini. Seharusnya, UMKM dapat menjadi perhatian penuh oleh pemerintah. UMKM jika tidak "dikawinkan" dengan perusahan besar, tidak berjalan. Perusahaan besar harus mendorong. 

“Contohnya dodol, karena adanya jalan tol jadi terimbas, jika ada perusahaan yang mau berkolaborasi, pasti UMKM seperti dodol, akan tertolong,” ujarnya. 

Menurut Dida, akan susah berjalan antara industri dan UMKM jika mementingkan ego masing-masing. Terkait hal ini, Kadin bisa memberi masukan, tetapi yang melakukan harus pemerintah. “Sama-sama harus bersinergi antara pemerintah, UMKM, dan industri,” ucapnya. 

Baca Juga: Larangan ASN Buka Bersama Berpotensi Turunkan Omzet Hotel

2. Dukung upaya pemerintah lewat empat program yang dijalanka

Masih Banyak Pengusaha Berkeluh Kesah Soal PerizinanIlustrasi UMKM menyediakan barcode QRIS saat mengikuti pameran (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dida menambahkan, pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya dalam pemulihan ekonomi pascapandemik COVID-19. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatra Utara (Sumut) berkomitmen mendukung upaya pemerintah lewat empat program yang dijalankan.

Adapun program pertama adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pengembangan hospitality, komoditas, dan pendidikan vokasi. Program kedua yaitu mendorong industri unggulan berbasis komuditas. "Karena dasar perekonomian Sumut dari komoditas seperti sawit, karet, kopi," ucapnya.

Tahun ini dunia usaha jauh lebih baik dibandingkan 2022, bidang yang masih bergerak tetap komoditas unggulan. “Kita tetap memperhatikan proses dari hulu hingga ke hilir sehingga komoditas Sumut bisa lebih baik lagi,” ungkapnya. 

3. Mendorong beberapa program untuk pengembangan pariwisata dan kesehata

Masih Banyak Pengusaha Berkeluh Kesah Soal PerizinanIlustrasi produk UMKM. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ia menambahkan, program ketiga yang akan dijalankan Kadin Sumut adalah travel hospitality dengan mendorong beberapa program untuk pengembangan pariwisata dan kesehatan. Kedua sektor ini harus saling mendukung, karena potensi uang keluar cukup besar. 

Lalu, program keempat adalah vokasi atau pendidikan yang akan berjalan di bulan Mei 2023 mendatang. Kadin ikut langsung terlibat, sebab antara industri (demand) dan pendidikan atau tenaga kerja (supply) harus sinkron agar berjalan dengan baik.

Dunia industri ingin saat merekrut karyawan sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Bila perlu katanya, kurikulum pendidikan SMA dan SMK harus diubah sesuai dengan kebutuhan industri.

Baca Juga: Gubernur Edy Tetap Bukber dengan Warga Meski Dilarang Jokowi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya