Larangan ASN Buka Bersama Berpotensi Turunkan Omzet Hotel

Potensi permintaan bukber bisa datang dari berbagai kalangan

Medan, IDN Times- Momen Ramadan tahun ini menjadi salah satu kesempatan bagi pengusaha hotel dan restoran untuk meningkatkan kinerja. Namun, imbauan Presiden Joko Widodo bagi para pejabat dan aparatur sipil negara untuk tidak menggelar acara buka bersama (bukber) bisa berpengaruh langsung ke pelaku usaha hotel dan restoran. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sumatra Utara (PHRI Sumut), Denny Wardhana mengatakan imbauan tersebut berdampak pada omzet hotel yang mengalami penurunan. "Paket buka puasa bersama seharusnya menjadi ladang pendapatan bagi hotel selama masa Ramadan tapi aturan ini berdampak ke hotel," kata Denny kepada IDN Times, Rabu (29/3/2023). 

1. Potensi peningkatan permintaan buka bersama bisa datang dari berbagai kalangan

Larangan ASN Buka Bersama Berpotensi Turunkan Omzet Hotelilustrasi kreasi minuman segar untuk takjil buka puasa (vecteezy.com/Bigc Studio)

Denny juga mengatakan bahwa potensi peningkatan permintaan buka bersama bisa datang dari berbagai kalangan. Mulai segmen keluarga, korporat dan pemerintahan.

"Kita berharap kita dapat diberikan kembali buka bersama ini. Kita meminta pemerintah mempertimbangkan kembali aturannya," ucapnya. 

Baca Juga: KPPU Awasi Kartel Tiket Pesawat Jelang Mudik Lebaran 2023

2. Kegiatan di hotel dan restoran yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat

Larangan ASN Buka Bersama Berpotensi Turunkan Omzet HotelPrasmanan (Unsplash/Ulysse Pointcheval)

Menurut Denny, pemerintah juga perlu melihat multiplier effect dari kegiatan di hotel dan restoran yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Ia mengatakan ada dua manfaat kegiatan buka puasa bersama di hotel.

Pertama, membantu operasional hotel dengan memberi manfaat bagi para tenaga kerja hotel. Kedua, mendatangkan berkah bagi pedagang bahan pokok yang diserap untuk kegiatan hotel dan restoran. 

"Sebenarnya acara buka bersama ini bukan hanya menghidupkan hotel. Ini kan bahan masak dan turunannya dibeli dari produk lokal. Ini menghidupkan semua masyarakat. Namun, dengan adanya larangan, maka semakin perputaran kegiatan ekonominya semakin berkurang," ujarnya. 

3. Adanya aturan ini akan berdampak pada turunnya omzet hotel

Larangan ASN Buka Bersama Berpotensi Turunkan Omzet HotelIlustrasi Dekorasi Ruang Hotel. IDN Times/Sunariyah

PHRI menyebutkan bahwa mobilitas warga yang sudah tidak dibatasi berpotensi membuat permintaan tempat pertemuan di hotel atau restoran meningkat. Namun dengan adanya aturan ini akan berdampak pada turunnya omzet hotel.

Lebih lanjut, kata Denny, selain menurunnya permintaan berbuka puasa, hotel di Medan juga mengalami penurunan okupansi saat Ramadan. Ia mengungkapkan okupansi hotel saat ini di bawah 50 persen.

"Saat ini okupansi di bawah 50 persen. Jumlah ini sama untuk angka permintaan berbuka puasa di bawah 50 persen, ini angka secara umum bagi yang memesan di restoran hotel," katanya.

Baca Juga: Gubernur Edy Tetap Bukber dengan Warga Meski Dilarang Jokowi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya