Kisah Siarkansyah, Pernah Dianggap Gila karena Motor Custom

Pemilik Moco Garage yang berprestasi di tingkat dunia

Medan, IDN Times - Berawal dari servis motor biasa, Siarkansyah Singarimbun telah berhasil menjadi owner Moco Garage dan usaha fashion store lainnya di kota Medan. Berbekal dari kecintaan dan rasa penasaran Siar terhadap motor custom, ia mencoba mengembangkan kreativitasnya. Bagaimana ceritanya?

Sejak SMU dirinya telah terjun dalam dunia otomotif, mencoba melakukan dan mengolah motor-motor untuk dapat direstorasi.

“Jadi dulu bengkelnya di luar semua, terus pengen bisa fokus. Lalu dibuatlah pada saat itu wadah yang belum ada namanya. Jadi seadanya terus sore ngopi, teman-teman main dari mana nongkrongnya disini (ngobrol-ngobrol kayaknya asik kalau buka bengkel). Jadi Moco itu Motor Coffee, tempat kita ngopi. Habis itu ngopi makin banyak reparasi motor Eropa, ya sudah jadi bengkel,” ujar Siarkansyah kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

1. Ingin mengekspresikan diri, Siar jenuh dengan motor jelek direstorasi sesuai brosur

Kisah Siarkansyah, Pernah Dianggap Gila karena Motor CustomToko fashion dan motor milik Siar (IDN Times/Indah Permata Sari)

Saat masih SMU, ia mengakui bahwa telah memiliki basic untuk bermain motor tua, yang akan direstorasi.

”Ternyata main restorasi itu mentok, misalnya dapat motor jelek kita restorasi kayak di brosurnya di showroom lagi udah mentok disitu gak bisa liar lagi gak bisa jadi motornya standar. Habis itu baru ke motor custom. Kalau motor custom itu apa ada di pikiran kita bisa dibuat. Mau bannya ada di standar 160 sampek 200. Pokoknya maunya kita mau bagaimana. Itu ternyata gak ada mentoknya,” jelas Siar.

Namun, ketika ia merasakan titik jenuh dan harus berkembang untuk kreativitasnya, Siar meninggalkan semua pekerjaan tersebut dan mencoba merintis dari awal.

“Diawali karena jenuh, yang namanya anak muda itu aktualisasi diri harus beda dengan yang lain. Cuma cara ekspersikannya seperti apa. Habis main motor tua pindah ke motor monkey, mentok juga. Ya motor monkey itu istilahnya udah standar macam kembali di brosur, seperti knalpotnya. Lalu, pindah ke motor custom. Motor custom liar banget, motor custom pertama itu CB 100 glatik tahun 1971,” tambahnya.

2. Moco Garage wadah untuk bantu jual beli motor custom

Kisah Siarkansyah, Pernah Dianggap Gila karena Motor CustomSiar dengan bengkel motor custom-nya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurutnya, Moco Garage resmi saat tahun 2018, dan memulai perbengkelan di tahun 2019. Selanjutnya dipublis pada Januari 2020. Awal tahun Siar tak menyangka, bahwa para pecinta motor custom ternyata ramai. Ada ratusan peserta yang hadir dalam peresmian bengkelnya.

“Di Moco Garage jual beli motor gak pernah, tapi kalau orang minta dijualkan paling aku post ini dijual lebih ke customnya lah,” jelasnya.

Baca Juga: Motor-motor Baru Beraroma Retro, Cocok Buat Kamu yang Gak Mau Ribet

3. Motor klasik jadul nan tua awal dunia kreatifitas Siar dalam motor custom

Kisah Siarkansyah, Pernah Dianggap Gila karena Motor CustomSiar dengan bengkel motor custom-nya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Honda S90 tahun 1968 merupakan sepeda motor pertama yang direstorasi Siar. Selanjutnya, motor pertama yang dicustom adalah CB 100 glatik tahun 1971 yang merupakan awal ia memulai dunia motor custom. Sampai saat ini motor tersebut masih disimpan lelaki pecinta motor antik tersebut.

“Motor yang tahun 68 itu motor saya kuliah, banyak story-nya plat D dari Bandung,” ucap Siar.

4. Pernah dianggap orang gila, karena rasa cinta terhadap motor custom

Kisah Siarkansyah, Pernah Dianggap Gila karena Motor CustomSiar dengan bengkel motor custom-nya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dalam penjelasannya, banyak yang menganggap Siar telah gila. Hal ini dikarenakan hobi motor custom dan antik, yang banyak dinilai orang awam melewati batas bentuk motor biasanya.

Namun, lambat laun telah menjadi style. Bahkan, presiden RI Joko Widodo menyukai motor custom.

“Kalau yang motor tahun 71 itu waktu buatnya tahun 2012. Saat itu dianggap orang gila. Waktu mau buat CB Glatik, terakhir malah jadi style. Tadinya orang bilang aneh malah jadi style. Sampai titik baliknya Pak Jokowi ngedevelop motor,” ungkap lelaki bertato tersebut.

5. Prestasi Moco Garage mulai dari nasional hingga ke mancanegara

Kisah Siarkansyah, Pernah Dianggap Gila karena Motor CustomSiar dengan motor custom-nya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Bermodalkan hobi, Siar mendapatkan prestasi yang di mulai dari region nasional hingga internasional. Rasa bangga Moco Garage menjadi perwakilan dari Indonesia, saat tahun 2018 menghantarkannya sampai ke Verona, Italia.

“Dari Sumatera Utara itu Moco Garage, termasuk nanti perwakilan dari Sumatera. Sebenarnya bukan terbesar tapi karena pernah kompetisi internasional di Verona, Italia,” ucapnya.

“Sebelumnya, terpilih 7 motor untuk perwakilan kita dan dikasih kesempatan untuk ikut kompetisi ke Italia. im kita namanya tim Champion. Jadi dari region lalu dikumpulkan di Surabaya. Inilah namanya tim Champion. Kita bawa 3 motor dari sponsor, motornya itu di Italia peringkat ke-3 dunia tahun 2018. Sebelumnya juara region Sumatera tahun 2017. Kalau 2019 juga ke Italia, Someone Motorcycle juara region,” tambah Siar.

Menurutnya, saat ini kompetisi lagi off semua karena pandemik COVID-19. Padahal seharusnya April sampai Juni banyak agenda. “Pertama nanti Indonesia Custom Show, dan Moco Garage ikut undangan pertama,” tutupnya.

Baca Juga: 3 Aksesoris Motor Ini Wajib Kamu Coba, Bermanfaat dan Murah! 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya