Perangi Pengaturan Skor, PSSI akan Bentuk Komite Ad Hoc

Ratu Tisha baru saja jalani pemeriksaan terkait match-fixing

Jakarta, IDN TImes - Sekretaris Jendral PSSI, Ratu Tisha Destria, akhirnya memenuhi panggilan Satgas Anti-Mafia Bola didampingi kuasa hukumnya di Gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12). Ratu Tisha diperiksa secara intens oleh penyidik selama kurang lebih enam jam.

Dalam pemeriksaan tersebut, perempuan jebolan FIFA Master itu seharusnya diberikan 40 peertanyaan. Hanya, karena waktunya terbatas, Ratu Tisha cuma bisa menjawab 23 pertanyaan saja dari yang diajukan oleh penyidik kepolisian.

"Tadi sudah ditanyakan 23 pertanyaan terkait mekanisme PSSI, serta komitmen dan kesungguhan PSSI. Sisa 17 pertanyaan nanti akan dilanjutkan Jumat depan tanggal 4 Januari 2019," kata Ratu Tisha kepada wartawan usai diperiksa.

1. Ratu Tisha bocorkan pertanyaan dari penyidik kepolisian

Perangi Pengaturan Skor, PSSI akan Bentuk Komite Ad HocIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Terkait pertanyaan yang diajukan oleh pihak penyidik, Ratu Tisha mengungkapkan bahwa semuanya meliputi area kerja dan tupoksi dari federasi sepakbola Indonesia. Menurutnya, dirinya hanya menjelaskan tugas dan fungsi PSSI serta regulasi yang dijalankan seperti apa.

"Hanya, beberapa pertanyaan memang jadi kewenangan penyidik, dan saya tak bisa bicara lebih detail lagi. Secara umum gambarannya itu terkait isu match-fixing yang ditangani PSSI dan Polri. Kami bersama Komite Disiplin PSSI pun sudah bergerak cepat dan melakukan investigasi," ujar perempuan berusia 32 tahun tersebut.

Baca Juga: Anggota Exco Ditangkap Polisi, Begini Reaksi PSSI

2. Pemeriksaan Sekjen PSSI tak ada kaitan dengan ditangkapnya Exco dan Komdis oleh Satgas Anti-Mafia Bola

Perangi Pengaturan Skor, PSSI akan Bentuk Komite Ad HocJohar Lin Eng. (Twitter.com/ainurohman)

Ratu Tisha pun enggan menyangkut-pautkan pemanggilan dirinya dengan kasus ditangkapnya beberapa petinggi PSSI oleh Satgas Anti-Mafia Bola. Sebab, tuturnya, ini tak boleh menjadi klaim sepihak bahwa hal tersebut berbeda urusannya dengan penangkapan anggota Exco dan Komdis PSSI.

Terkait penangkapan Johar Lin Eng (Exco) dan Dwi Irianto (Mbah Putih), PSSI selaku federasi akan menghormati dan menjalankan prosesnya secara hukum. Namun, ia memastikan anggota tersebut tetap mendapatkan hak pendampingan dari Komite Hukum.

"Melalui Komite Hukum, seluruh anggota PSSI pastinya akan mendapatkan pendampingan hukum, karena tugasnya mendampingi anggota PSSI. Salah satunya, memberikan penjelasan kepada kepolisian atas penegakan regulasi. Namun, semua itu akan kami jalani prosesnya, kami hormati proses di kepolisian," tutur Ratu Tisha.

3. Ratu Tisha dan Gusti Randa beda suara soal status keanggotaan orang PSSI yang terjerat kasus hukum

Perangi Pengaturan Skor, PSSI akan Bentuk Komite Ad HocTwitter.com/sepakbolarena

Akan tetapi, kasus tersebut ternyata tak membuat tersangka-tersangka pengaturan skor secara otomatis dicopot dari jabatannya di federasi. Sebab, Tisha menjelaskan harus ada mekanisme yang dijalankan melaui Komite Disiplin PSSI melalui sidang.

Hal itu berbeda dengan apa yang dikatakan oleh anggota Exco PSSI, Gusti Randa kepada IDN Times di hari yang sama. Gusti menuturkan kalau posisi anggota PSSI sudah tersangkut hukum dan dinyatakan tersangka itu secara otomatis akan dinonaktifkan.

4. Ratu Tisha datang ditemani kuasa hukumnya saat diperiksa polisi

Perangi Pengaturan Skor, PSSI akan Bentuk Komite Ad HocIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Jika menilik fakta pemanggilan beberapa orang dari PSSI maupun Kemenpora yang dimintai keterangan oleh kepolisian, hanya Ratu Tisha saja yang datang didampingi oleh kuasa hukum untuk melakukan pemeriksaan. Namun, kata Ratu Tisha, tak ada alasan mendetail mengenai kenapa dirinya musti didampingi oleh pengacaranya. Ia tak memiliki alasan berarti, hanya posisi kedua pihak harus dijembatani antara bahasa sepakbola dan bahasa hukum saja.

5. PSSI akan bentuk tim Ad Hoc

Perangi Pengaturan Skor, PSSI akan Bentuk Komite Ad Hocpssi.org

Lebih jauh, Ratu Tisha menjelaskan bahwa PSSI berkomitmen memerangi masalah pengaturan skor yang terjadi di Indonesia. PSSI pun berencana akan membuat Komite Ad Hoc pada awal Januari 2019.

"Sebelum kongres akan mengundang kepolisian dan FIFA untuk datang memberikan panduan ke PSSI untuk mendirikan Komite Ad Hoc karena bicara fungsi dan tupoksinya, bukan hal yang mudah yang dilalui dan itu membutuhkan kerja sama semua pihak," tutur perempuan lulusan ITB Jurusan Matematika itu.

"Nantinya, Komite Ad Hoc bukan hanya bicara match-fixing saja, tetapi juga pengamanan pertandingan serta hukum-hukum di sepakbola lainnya juga," tutupnya.

Baca Juga: Terkait Pengaturan Skor, Lasmi Menolak Hadiri Panggilan PSSI

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya