PSMS Terpuruk, Maaf Ke Sekian dari Kas Hartadi

Medan, IDN Times- PSMS Medan lagi-lagi menelan pil pahit. Kekalahan 1-2 dari Sumsel United di Stadion Jakabaring, Palembang, Senin (24/11/2025) menambah luka bagi Ayam Kinantan. Posisi PSMS pun semakin jauh dari asa untuk lolos ke Liga 1 yang digembar-gemborkan sejak awal musim. Haruskah PSMS mengucapkan good bye lebih dini kepada target itu, seperti musim yang sudah-sudah?
Memasuki jeda kompetisi, PSMS menghuni posisi 7 klasemen dengan hanya mengoleksi 14 poin dari 11 laga. Kekalahan itu jadi yang keempat bagi PSMS sepanjang musim. Untuk lolos ke Liga 1, PSMS mesti berada minimal di urutan 2.
Sementara selisih angka kini berjarak 13 poin dari pemuncak klasemen Garudayaksa dan 10 poin dari Adhyaksa FC Banten. Sumsel United, FC Bekasi dan Persiraja bahkan mulai meninggalkan PSMS.
1. Kas Hartadi kembali minta maaf

Kas Hartadi, selaku nakhoda tim hanya bisa tertunduk sembari memohon maaf. "Saya mohon maaf kepada manajemen dan suporter Medan. Sore ini kami belum bisa kasih yang terbaik,” ujar Kas Hartadi usai laga.
Ini maaf kesekian dari mantan pelatih Sriwijaya FC itu. Sebelumnya berkali-kali Kas hanya bisa memohon maaf setelah sederet hasil buruk.
Sejauh ini beberapa catatan buruk ditorehkan Kas Hartadi. PSMS gagal memanfaatkan laga kandang dengan maksimal. Bayangkan dari 6 laga kandang di putaran pertama, hanya 3 kali PSMS menang. Sisanya, PSMS ditahan imbang 1 kali (Persikad) dan kalah 2 kali (Persekat, Garudayaksa).
PSMS juga hanya mencetak 14 gol dan jumlah kebobolannya seimbang 14 juga. Tentu bukan catatan yang bagus.
2. Striker kolektor kartu merah

Mirisnya PSMS mengoleksi 4 kartu merah dari 12 laga. Teranyar dari Felipe Cadenazzi yang diusir wasit menit ke-35 sore kemarin. Padahal PSMS sedang unggul 1-0. “Dari babak pertama kami sudah menguasai pertandingan dan sempat unggul. Tapi menit ke-35 Cadenazzi kena kartu merah, itu yang membuat kekalahan sore ini,” tutur pelatih 54 tahun tersebut.
Mirisnya, ini kartu merah kedua Cadenazzi saat kompetisi baru menyelesaikan sepertiga musim. Kartu merah pertama diraihnya saat bersua Adhyaksa FC. Di laga yang sama saat dia mencetak gol indah yang dinobatkan best goal of the month Oktober 2025 di Championship.
Semakin menyedihkan karena torehan kartu merahnya beda tipis dari koleksi golnya yang hanya 3 dari 10 laga ia diturunkan. Dua di antaranya dari titik penalti. Dari statistik di iLeague, Cadenazzi hanya melepaskan 18 tembakan dari 10 laga itu dan hanya 10 yang on target.
Cukupkah satu gol indah itu menggaransi posisi Cadenazzi untuk dipertahankan di sisa kompetisi? Bagaimana juga dengan posisi Kas Hartadi apakah juga tetap berlanjut?
3. Desakan pergantian pelatih mulai menggema

Manajemen yang bisa menjawab itu. Melihat target yang semakin jauh, harusnya belum terlambat jika melakukan pembenahan. Beberapa tim sudah melakukan pergantian pelatih. Persikad hingga Sriwijaya FC. Ada yang berefek positif, ada yang tak mengubah keadaan.
Suporter PSMS juga sudah mengultimatum agar Kas Hartadi angkat kaki jika gagal menang dari Sumsel United. Ia melontarkan kalimat-kalimat pengharapan di masa libur sulan ini. Jeda hingga 27 Desember 2025 akan dijadikannya evaluasi.
“Kita waktu sebulan (libur liga), semua lini akan kami benahi, termasuk persiapan menghadapi Sriwijaya (27/12),” pungkasnya.














