Sport Science dan Persiapan Maksimal Kunci Prestasi Olahraga Sumut

- Penerapan sport science dapat meningkatkan performa atlet hingga 20 persen, termasuk dari sisi fisik, mental, pemulihan, dan pencegahan cedera.
- Tantangan Sumut pada PON 2028 adalah jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan berkurang signifikan, perlu segera dibentuk kepengurusan cabang olahraga yang belum ada.
- Profesionalisme dan etika peliputan olahraga di tengah arus digitalisasi dan teknologi AI menjadi penting bagi wartawan olahraga untuk menjaga nilai jurnalistik.
Medan, IDN Times- Pemanfaatan sport science, penguatan pembinaan atlet, optimalisasi sarana prasarana, serta peningkatan kualitas publikasi olahraga menjadi faktor penting dalam upaya Sumatra Utara (Sumut) menjaga dan meningkatkan prestasi olahraga menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Hal tersebut mengemuka dalam Workshop Jurnalistik Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Sumut Tahun 2025 yang digelar di Hotel Travelbiz, Medan, Kamis (18/12/2025). Kegiatan bertema “Meningkatkan Prestasi dan Publikasi Olahraga Sumut” ini diikuti 50 wartawan olahraga dari berbagai media cetak dan online, serta dijadwalkan berlangsung selama dua hari hingga 19 Desember 2025.
1. Penerapan sport science secara konsisten dapat meningkatkan performa atlet hingga 20 persen

Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Dr Ardi Nusri menegaskan bahwa sport science merupakan pendekatan ilmiah terintegrasi yang mencakup fisiologi, nutrisi, biokimia, biomekanik, psikologi olahraga, analisis data hingga kedokteran olahraga untuk meningkatkan performa atlet secara terukur dan berkelanjutan.
Menurutnya, berbagai penelitian menunjukkan penerapan sport science secara konsisten dapat meningkatkan performa atlet hingga 20 persen, tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga mental, pemulihan, dan pencegahan cedera. Ia menilai keberhasilan Sumut pada PON 2024 turut ditopang penerapan sport science, selain faktor tuan rumah, dukungan anggaran, dan persiapan matang.
“Untuk PON 2028, Sumut harus lebih serius. Dukungan tenaga ahli seperti psikolog olahraga, fisiologi, dan nutrisi perlu diperkuat agar mampu bersaing dengan daerah lain,” ujarnya.
2. Tantangan Sumut pada PON 2028

Sementara itu, Kepala Dispora Sumut M Mahfullah Pratama Daulay mengungkapkan tantangan Sumut pada PON 2028 akan semakin berat karena jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan berkurang signifikan, dari 65 cabang pada PON 2024 menjadi 44 cabang pada PON 2028.
Ia menjelaskan masih ada sejumlah cabang olahraga yang belum memiliki kepengurusan di Sumut, sehingga perlu segera dibentuk agar pembinaan atlet dapat berjalan. Dispora Sumut bersama KONI Sumut juga mendorong pemanfaatan sarana dan prasarana eks PON 2024, termasuk menarik event nasional dan internasional ke Sumut.
“Dengan fasilitas yang ada, Sumut sudah menjadi tuan rumah berbagai event nasional dan internasional. Ini diharapkan menjadi pemicu peningkatan prestasi atlet,” katanya.
Dalam mendukung pembinaan jangka panjang, Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Penataran KONI Sumut Ahmad Zulyaden memaparkan Program Pembinaan Intensif (PPI) yang telah diluncurkan pada Agustus 2025. Program tersebut diikuti 108 atlet dan 33 pelatih dari 16 cabang olahraga peraih medali PON 2024 yang masih memenuhi syarat usia untuk PON 2028.
3. Peliputan olahraga di tengah derasnya arus digitalisasi dan teknologi

Dari sisi jurnalistik, Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat Muhammad Syahrir menekankan pentingnya profesionalisme dan etika peliputan olahraga di tengah derasnya arus digitalisasi dan teknologi AI. Ia menilai keunggulan wartawan olahraga terletak pada analisis, kedalaman tulisan, dan proses verifikasi, bukan sekadar kecepatan menyebarkan informasi.
“Wartawan harus mampu beradaptasi dengan teknologi, menguasai multiplatform, tetapi tetap menjaga nilai dan etika jurnalistik,” ujarnya.
Workshop ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum KONI Sumut I Bambang Kencono Wahono, mewakili Ketua Umum KONI Sumut Hatunggal Siregar. Ia mengapresiasi kolaborasi SIWO PWI Sumut dengan KONI Sumut dalam meningkatkan kompetensi wartawan olahraga sebagai mitra strategis publikasi prestasi olahraga daerah.
Ketua SIWO PWI Sumut Johny Ramadhan Silalahi berharap kegiatan ini mampu memperkuat peran wartawan olahraga dalam mendukung pembinaan dan prestasi olahraga Sumut.
Dengan sinergi antara penerapan sport science, pembinaan atlet berkelanjutan, pemanfaatan fasilitas olahraga, serta publikasi yang profesional dan beretika, Sumatera Utara diharapkan mampu tampil kompetitif dan berprestasi pada PON 2028.















