Kecewanya Orangtua Arkhan Fikri: Terima Kasih Pak Koster dan Ganjar!

Orangtua sebut Fikri sudah berlatih keras demi piala dunia

Medan, IDN Times- Kekecewaan tak hanya dirasakan para pemain tim nasional U-20 usai gagal bertanding di Piala Dunia U-20. Tapi juga orangtua para pemain.

Keinginan menyaksikan sang putra bermain di pentas sepak bola tertinggi dunia harus terkubur. Salah satu yang kecewa adalah Tomi Harno, Ayah dari Arkhan Fikri, gelandang timnas U-20. 

"Bagi saya pribadi orangtua dan keluarga sangat kecewa dengan kejadian seperti ini. Persiapan anak-anak timnas U-20 ini sudah cukup lama. Ini harapan mereka untuk bisa tampil di Piala Dunia. Indonesia ikut kan karena status tuan rumah bukan karena kualifikasi. Dengan status tuan rumah itu, mereka berharap menunjukkan di Piala Dunia U-20 ini lebih maksimal dan gak bisa dianggap remeh," kata Tomi kepada IDN Times, Kamis (30/3/2023). 

1. Tomi sebut anaknya sudah berlatih keras hingga 3 kali sehari demi piala dunia

Kecewanya Orangtua Arkhan Fikri: Terima Kasih Pak Koster dan Ganjar!Gelandang timnas U-20, Arkhan Fikri (Dok.PSSI)

Tomi menceritakan perjuangan dan ambisi sang anak Arkhan Fikri yang sudah berjuang keras beberapa tahun terakhir untuk tampil di pentas yang diimpikannya ini.

"Mereka berjuang keras. Sampai satu hari itu tiga kali latihan bersama timnas selama beberapa tahun ini. Tapi orang-orang gak bertanggung jawab itu seolah-olah dia lebih mementingkan negara lain daripada negara sendiri. Kalau mau jihad ke Palestina saja. Jangan dicampur adukkan sepak bola dengan agama," kata Tomi. 

Tomi mengatakan sebenarnya sejak keputusan FIFA membatalkan drawing di Bali yang seharusnya digelar 31 Maret, para pemain sudah pesimis Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia.

"Dia tidak ada cerita. Sebenarnya dia (Fikri) sudah tahu. Dia gak mau ngasi tahu kita. Kita lah yang menanyakan ke dia, peluangnya besar atau gak.  Mereka pesimis sudah 99 persen sejak keputusan drawing batal itu. Kalau saya memang dengan berharap masih ada harapan FIFA mengubah sikapnya. Tapi timnas U-20 sudah mengerti itu," beber pria yang juga berprofesi sebagai pelatih itu.

Baca Juga: Kesedihan Pemain Sumut Arkhan Fikri Gagal Main di Piala Dunia U-20 

2. Meski tak bermain di piala dunia, Orangtua berharap Fikri bisa meneruskan cita-citanya hingga bermain ke luar negeri

Kecewanya Orangtua Arkhan Fikri: Terima Kasih Pak Koster dan Ganjar!Gelandang Timnas U-19, Arkhan Fikri (Dok.PSSI)

Tomi juga tak bisa menahan kekecewaannya terhadap sosok Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak timnas Israel dan diyakini turut andil atas pembatalan tersebut.

"Saya terima kasih kepada Pak Gubernur Bali I Wayah Koster dan Ganjar Pranowo yang sukses menjadikan timnas Indonesia terpuruk. Karena merekalah tercatat menjadi sejarah menggugurkan timnas main di Piala Dunia," kata Tomi.

Tomi menceritakan Fikri memang sangat berhasrat untuk main di Piala Dunia. Terakhir dia pulang ke Serdang Bedagai bulan lalu. Dia juga sering berdiskusi dengan sang Ayah soal perkembangan kariernya.

"Setengah bulan lalu dia pulang. Dia banyak curhat dengan kita video call apa-apa tentang timnas masa depan. Walaupun jauh di mata dekat di hati. Kita basic olahraga main bola juga. Dibriefing Shin Tae yong kita juga memberi masukan kelemahan dan kelebihan dia," bebernya.

Kini dengan terkuburnya salah satu mimpi Fikri, Tomi pun berusaha membangkitkan mental sang anak. Menurutnya masa depan Fikri masih terbentang untuk meningkatkan karier sepak bolanya. Bahkan hingga ke luar negeri.

"Pokoknya yang penting latihan, kerja keras dan berdoa. Karena tidak dengan piala dunia pun, dia bisa maju secara individiu. Kalau bisa konsisten terus bisa main di luar. Berharap dia bisa main di Eropa atau luar. Tapi jangan gara-gara ke luar dia cadangan gak pernah dan jam terbang dia gak ada. Jadi harus selektif. Di Indonesia  juga begitu, kalau dipilih ke klub yang jam terbangnya kurang, bisa mati kariernya. Walaupun Liga 2, tapi kalau sering main gak masalah," tambah Tomi. 

Ke depan Tomi berharap Indonesia tak mendapat sanksi berat soal kegagalan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini. Soalnya itu bisa memengaruhi karier sepak bola sang anak.

"Itulah jalan satu-satunya. Jangan sampai sanksi FIFA itu berat. Mudah-mudahan sanksinya jangan ikut piala dunia aja. Jadi dia bisa tetap main di timnas dan ikut even internasional lainnya," harap Tomi.

3. Sekilas soal perjalanan karier Arkhan Fikri

Kecewanya Orangtua Arkhan Fikri: Terima Kasih Pak Koster dan Ganjar!Arkhan Fikri saat memerkuat Academy Kwarta (IDN Times/Doni Hermawan)

Arkhan Fikri adalah pemain jebolan Academy Kwarta, sebuah akademi sepak bola yang bermarkas di Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Dari akademi ini telah lahir berbagai talenta sepak bola yang memperkuat timnas.

Pemain kelahiran Serdang Bedagai, 28 Desember 2004 ini ditempa di akademi ini sejak tahun 2017. 

Pada tahun 2018, putra dari pasangan Tomy Harno dan Parida Purba itu dipinjamkan memerkuat All Star Rahuning Asahan jadi ajang Piala Soeratin U-15. Saat itu Arkhan tidak hanya membawa All Star Rahuning Asahan juara setelah menaklukkan Persis Solo junior 2-1. Ia juga terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.

Bakat Arkhan Fikri kemudian tercium Barito Putera. Dia dipanggil memperkuat tim Laskar Antasari yang bermain di Pro Elite Academy U-16. Dari situ Fikri kemudian dipanggil memerkuat timnas U-16. Saat itu Timnas U-16 Indonesia asuhan pelatih Bima Sakti dipersiapkan mengikuti Piala Asia 2021. Namun AFC telah mengumumkan ajang tersebut ditunda hingga tahun 2023 karena pandemik.

Selain itu Fikri juga sempat mengalami cedera. Dia harus beristirahat 7 bulan. Saat cedera, Fikri kembali ke Academy Kwarta. Dia memulihkan kondisinya hingga sehat 100 persen. Namun jodohnya dengan timnas kembali terwujud. Dia dipanggil seleksi timnas U-18 yang berada di bawah proyeksi Shin Tae-Yong. 

Fikri pun dipanggil memerkuat Timnas di ajang Toulon Cup di Prancis hingga AFF U-19 2022 di Bekasi, Jawa Barat. Fikri bersinar di ajang tersebut dengan mencetak 2 gol dan sejumlah assist. Termasuk gol berkelas ke gawang Myanmar di laga penyisihan terakhir. Sayangnya langkah Garuda Nusantara terhenti. 

Selanjutnya Arkhan Fikri emulai karier profesionalnya di Liga 1. Dia dikontrak tim besar Arema FC. Tak tanggung Singo Edan mengontraknya 5 tahun. Itu salah satu kontrak terpanjang untuk pemain Indonesia. Dan hingga kini Fikri terus menjadi langganan tim nasional U-20.

Baca Juga: Sahari Gultom: 2 Generasi Timnas Batal Main di Piala Dunia U-20

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya