Debut di Indonesia, Bek PSMS asal Korea Langsung Rasakan Kerusuhan

Kim jadi man of the match tapi batal diwawancarai

Medan, IDN Times- Bagi Kim Ki Su, bek PSMS asal Korea musim ini adalah pengalaman pertamanya bermain di Indonesia. Namun pengalaman tak mengenakkan dialaminya karena harus tertahan di Stadion Harapan Bangsa karena dihujani lemparan air mineral dan teror dari pendukung tuan rumah. 

Satu hal lagi Kim Ki Su dinobatkan sebagai man of the match laga itu. Sayangnya dia batal diwawancarai home broadcaster (HB) PT Liga Indonesia Baru (LIB) karena kericuhan yang terjadi usai wasit meniup peluit panjang. 

"Sayang sekali, ini pertama kalinya aku terpilih," ujar Kim kecewa.

1. Kim sebenarnya tak puas dengan performanya

Debut di Indonesia, Bek PSMS asal Korea Langsung Rasakan KerusuhanKim Ki Su (kanan) bek PSMS asal Korea saat berbincang dengan Joko Susilo (Dok.PSMS)

Pada laga itu Kim memang tampil apik mengawal pertahanan PSMS berduet dengan Joko Susilo. Ini merupakan penampilan keduanya bersama Ayam Kinantan. 

Begitupun Kim mengaku belum terlalu puas dengan performanya. "Hari ini performaku tak membuatku puas. Pertandingan selanjutnya akan lebih asyik dari hari ini. Aku tak puas karena aku tak cukup bagus dengan kemampuan yang ada padaku," ungkapnya.

Baca Juga: PSMS Fans Club Minta Persiraja Disanksi Tanpa Penonton hingga Poin

2. Kim baru bergabung di putaran 2

Debut di Indonesia, Bek PSMS asal Korea Langsung Rasakan KerusuhanKim Ki Su, pemain asing baru PSMS asal Korea (instagram/official_psmsmedan)

Kim diketahui baru begabung di putaran kedua. Dia menggantikan rekan senegaranya Kim Jin Sung yang dicoret berdasar performa di putaran pertama. Selain itu PSMS membutuhkan pilar di pertahanan.

Sejak kehadiran tim, pertahanan PSMS tampak lebih kokoh. Dari dua laga PSMS baru kebobolan 1 gol. Termasuk saat menumbangkan Sada Sumut 2-1.

3. PSMS baru bisa sampai ke hotel pukul 01.05 WIB

Debut di Indonesia, Bek PSMS asal Korea Langsung Rasakan KerusuhanSkuat PSMS dihujani lemparan botol usai laga kontra Persiraja (dok.PSMS)

Sebelumnya skuat PSMS sempat masih tertahan di ruang ganti stadion dan baru bisa kembali ke hotel pukul 01.05 WIB. Mereka mendapat teror dari penonton.

Dalam video yang beredar, bersumber dari internal PSMS usai peluit panjang para pemain dihujani dengan lemparan botol yang berasal dari tribun penonton. Skuat PSMS juga sempat tertahan di lapangan dan tak bisa memasuki ruang ganti.

Bahkan salah satu pemain PSMS diduga dipukul. Hal itu diungkap Pelatih PSMS Miftahudin Mukson.

"Alhamdulillahnya pemain sudah bekerja keras. Tapi kita lihat sendiri seperti ini. Saya orang Indonesia berusaha memperbaiki sepak bola Indonesia. Tapi kenapa seperti ini," kata Miftahudin.

"Pemain saya ada dikeroyok dipukul di ruang sempit seperti ini. Petugas gak ada. Ini mau perang atau main bola," tambah Miftahudin.

Diketahui laga memang berlangsung panas malam tadi. Kedua tim sebenarnya sama-sama mencetak gol lewat pemain asingnya. Persiraja mencetak gol lebih dulu lewat Toure. Namun wasit mengangkat bendera tanda offside. Hal itu memicu protes keras para pemain Persiraja dan kekecewaan penonton.

PSMS pun begitu. Di pertengahan babak kedua, PSMS mencetak gol lewat Jose Valencia memanfaatkan bola muntah dari tangkapan kiper. Namun ia juga lebih dulu terperangkap offside.

Duel juga berlangsung panas. Beberapa kali pemain dari kedua tim bersitegang dan nyaris adu jotos. Wasit bahkan mengeluarkan 12 kartu kuning dan 1 kartu merah. Masing-masing tim mendapat 6 kartu kuning. Sementara wasit juga mengeluarkan Muammar karena kartu merah.

Dengan hasil ini Persiraja sama-sama mengoleksi 17 poin dengan Semen Padang. Sementara PSMS di urutan ketiga dengan 12 poin.

Baca Juga: Bantah Jadi Provokator, Dokter PSMS Sebut Ditendang Ofisial Persiraja

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya