Ahmad Bustomi Merasa Tertantang Bawa PSMS ke Liga 1
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Ahmad Bustomi melanjutkan petualangannya di Liga Indonesia musim ini dengan memperkuat PSMS Medan. Gelandang senior berusia 36 tahun ini punya alasan tersendiri mengapa akhirnya memilih Ayam Kinantan sebagai pelabuhan berikutnya.
Bustomi mengatakan PSMS menjadi klub yang paling serius menginginkannya. Meskipun sebenarnya ada banyak tawaran yang mengajaknya bergabung.
"Medan dari saya kecil sudah tahu PSMS. Salah satu tim besar di Indonesia. Sebelummnya sudah ada beberapa tawaran, tapi saya putuskan di sini karena tim ini serius dan punya target ke Liga 1. Bismillah saya putuskan ke sini," kata Bustomi, Rabu (8/6/2022).
1. Bustomi merasa tertantang meloloskan PSMS ke Liga 1
Bustomi mengatakan dirinya punya target untuk membawa PSMS ke Liga 1. Terakhir PSMS ke Liga 1 pada 2018 lalu.
"Jujur saya tertantang mengembalikan tim ini ke Liga 1. Saya punya target pribadi. Menjadi bagian sejarah untuk mengembalikan PSMS ke level seharusnya. Menurut saya pribadi, tim ini harusnya di Liga 1," kata mantan pemain Persema, Arema, Mitra Kukar, Persela dan Persija itu.
Baca Juga: PSMS Datangkan Ahmad Bustomi, Putu Gede: Dia Masih Mumpuni
2. Nyaris bergabung dengan tim lain, last minute memilih PSMS
Bustomi mengatakan dirinya baru berjodoh dengan PSMS. Dirinya sudah lama diajak bergabung.
"Sebenarnya sudah lama, coach Putu ngajak. Ada Pak Edy juga. Last minute kemarin mungkin itu jodoh ya. Padahal hampir saya sudah ada tim lain. Alhamdulillah jadinya di sini," tambahnya.
"Ada beberapa (Tim Liga 1) tapi tidak terlalu serius, kalau tim Liga 2 banyak. Jadi gak butuh waktu lama saya untuk memutuskan ke PSMS,"
3. Bustomi melihat tim PSMS saat ini punya potensi
Sudah beberapa hari ikut latihan, Bustomi melihat PSMS punya banyak pemain yang potensial. Sebagai pemain senior, Bustomi juga siap menjalankan peran sebagai leader.
"Tim ini punya potensi yang baik ke depannya. Pemain senior cuma ada Bang Pardi (Supardi) sama Arif Suyono. Yang lain semua pemain muda. Ini kompetisi bukan turnamen. Harus konsisten, istiqamah, harus ada pemain senior. Ada banyak senior, tapi gak seluruh pemain bisa menjalankan peran leader. Saya tertantang dengan keseriusan ini," ujar pemain yang musim lalu memperkuat Persija ini.
"Pak Edy bilang sama dengan keinginan seluruh masyarakat Medan. Tim ini harusnya seluruhnya di Liga 1. Kita harus harga mati. Gak ada beban, justru tantangan," pungkasnya.
Baca Juga: Liga 2 Makin Kompetitif, Gubernur Edy Pusing PSMS Masih Sibuk Cekcok