Datang Terakhir, Mali U-17 Bawa Mental Juara ke Piala Kemerdekaan

- Mali U-17 datang dengan percaya diri meski tidak tahu kekuatan lawan seperti Tajikistan, Uzbekistan, dan Indonesia.
- Piala Kemerdekaan menjadi bagian penting dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 bagi Mali U-17.
- Pelatih Mali U-17, Soumaila Coulibaly, menekankan pentingnya pembentukan mentalitas juara pada para pemainnya.
Medan, IDN Times- Tim nasional Mali U-17 menjadi tim terakhir yang datang ke Sumatra Utara untuk melakoni laga Piala Kemerdekaan 2025 di Sumatra Utara. Namun dengan kepercayaan diri, peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2023 itu akan melakoni laga perdananya kontra Uzbekistan di Stadion Utama Sumatra Utara, Selasa (12/5/2025) sore pukul 15.30 WIB.
Pelatih Mali U-17 Adama Diefla Diallo menegaskan turnamen ini penting meski hanya pemanasan. Ia mengincar kemenangan di setiap laga.
“Ini untuk melatih mental pemain. Karier para pemain ini sedang melesat, jadi setiap pertandingan saya selalu menanamkan: harus menang. Walaupun ini turnamen persahabatan, objektifnya selalu menang. Supaya menanamkan mental kepada para pemain dari awal, bahwa setiap pertandingan itu untuk menang,” tegas Adama saat sesi jumpa pers di Medan, Senin (11/8/2025).
1. Tak tahu kekuatan lawan

Mali datang dengan skuad penuh percaya diri. Meski Adama mengaku tidak terlalu mengetahui detail kekuatan lawan-lawan seperti Tajikistan, Uzbekistan, maupun Indonesia, namun ia sadar bahwa ketiganya adalah tim-tim yang juga lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
“Jujur saya tidak begitu tahu bagaimana kekuatan mereka. Tapi yang saya tahu, tim-tim ini sudah kualifikasi ke Piala Dunia U-17. Jadi kami akan serius menghadapi mereka, karena ini juga menjadi tolok ukur kekuatan kami sebelum Piala Dunia,” ujarnya.
2. Bagian dari persiapan penting menuju Piala Dunia U-17

Pelatih yang membawa Mali ke final Piala Afrika U-17 itu menambahkan, tiga laga di Piala Kemerdekaan akan menjadi bagian penting dari persiapan timnya.
“Kami datang ke sini atas undangan Indonesia, dan kami sangat senang. Para pemain bangga bisa bermain di turnamen ini. Tiga pertandingan ini adalah bagian dari persiapan kami menuju Piala Dunia,” ungkapnya.
3. Persiapkan mentalitas juara

Adama menegaskan bahwa fokusnya bukan hanya pada taktik dan fisik, tetapi juga pembentukan mental juara. “Anak-anak ini sudah dipersiapkan untuk menang. Dalam sepak bola, setiap pertandingan yang kamu mainkan, kamu harus mencari kemenangan. Bahkan kalau lelah sekalipun, kamu tetap harus menang,” pungkasnya.