TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Pelatih PSMS asal Italia Rindu Membesut Klub Liga Indonesia

Fabio terakhir di Indonesia membesut Borneo FC

Mantan pelatih PSMS asal Italia Fabio Lopez (Dok.Istimewa)

Medan, IDN Times- Masih ingat Fabio Lopez? Dia adalah pelatih asal Italia yang pernah berkiprah di Liga Indonesia. Dia pernah menukangi PSMS Medan pada 2012 lalu di Indonesia Premier League (IPL). Dia juga sempat sebentar menukangi Borneo FC.

Kini Fabio merindukan kembali bisa melatih di Indonesia. Ada rasa penasaran eks pelatih timnas Bangladesh ini untuk bisa membawa klub Indonesia juara. 

Baca Juga: Karo United Ganti Nama Jadi Sada Sumut FC, Ini Alasannya

1. Kenangan membesut PSMS Medan

Mantan pelatih PSMS asal Italia Fabio Lopez (Dok.Istimewa)

Fabio mengatakan pengalaman pertamanya saat membesut PSMS Medan tak terkupakan di musim 2011/2012. Saat itu ada dualisme kompetisi yakni Liga Super Indonesia dan Liga Premier Indonesia. PSMS sendiri ada di dua kompetisi itu. Fabio menangani tim yang berlaga di IPL.

“Pengalaman pertama di sepakbola Indonesia waktu bersama PSMS Medan. Mungkin anak muda sekarang tak ingat bahwa liga Indonesia saat itu penuh krisis dan ada dua liga terpisah. Jadi mari memulai dari titik di mana kita bisa mengerti bahwa kondisi saat itu sulit dalam organisasi kejuaraan,” kata mantan pencari bakat di Fiorentina itu.

Sementara di Borneo FC, Fabio hanya dapat kesempatan sebentar. Kontraknya diputus usai gelaran Piala Presiden. Fabio mengaku menyesal tak berlanjut membangun tim asal Kalimantan itu pada 2019 silam. Padahal dia butuh waktu untuk menghadirkan prestasi.

“Penyesalan terbesar di Borneo (FC) masih sampai hari ini yaitu saya yakin bahwa dalam dua tahun bekerja secara diam-diam dan dengan disiplin kita bisa memenangkan piala,” tambahnya.

2. Sempat vakum, Fabio siap lanjutkan karier di sepak bola

Mantan pelatih PSMS asal Italia Fabio Lopez (Dok.Istimewa)

Fabio sempat vakum pada 2020 karena wabah COVID-19. Selain itu Ibunya juga sakit. Kini Fabio siap melanjutkan petualangannya di sepak bola.

“Saat Covid-19 aku tak bisa ke mana-mana dan saat itu ibuku juga sedang sakit. Tapi aku memutuskan untuk menjadi pengajar pelatih untuk mendapatkan lisensi UEFA B dan menunggu tawaran klub yang tepat,” paparnya.

Ada satu hal yang membuat Fabio rindu sepak bola Indonesia. Tak lain karena antusiasme fansnya.

“Fans mencintai timnya dan selalu mencoba untuk mendorong agar kemenangan bisa diraih di setiap pertandingan,” ujar mantan pelatih FK Banga Gargzdai, Lithuania itu.

“Fans bisa mempengaruhi langsung ke pemain tentu saja. Ya, pelatih berpengaruh, tapi secara emosional di pertandingan, pelath harus selalu dalam kondisi pikiran yang jernih dan fokus pada setiap detail pertandingan,” ucap pria yang pernah melatih Al Ahli Saudi FC U-23 sejak 2016 hingga 2018 itu.

Baca Juga: 10 Fakta Sejarah Perjalanan PSMS Medan yang Kini Berusia 73 Tahun

Berita Terkini Lainnya