TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Ibu Crespo, Tangis Haru di Maguwoharjo dan Hadiah Umrah

Tak henti menangis lihat Crespo tampil di final AFF U-16

Femas Crespo bersama keluarganya di Medan (IDN Times/Doni Hermawan)

Air mata tak berhenti mengalir dari Ayu Fitriansih. Perempuan 41 tahun ini sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta pada 12 Agustus 2022. Malam itu Ayu diundang untuk menonton final AFF U-16 yang memertemukan Indonesia kontra Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. 

Ayu bukan hanya penonton biasa di laga puncak itu. Dia adalah Ibu seorang penggawa tim nasional U-16 yang malam itu akan turut berjuang di lapangan, Femas Aprian Crespo. Ayu diundang PSSI untuk mendukung langsung di lapangan.

"Saya menangis sepanjang jalan mau kesana. Apalagi saat dia masuk lapangan. Sepanjang saya lihat dia masuk ke lapangan, saya merasa mungkin ini rezeki saya melalui anak saya. Bisa datang ke mari bisa lihat dia langsung dengan banyak penonton luar biasa. Kami diundang PSSI untuk datang. Seperti menjadi kado untuk saya karena 9 Agustus baru memasuki usia 41 tahun," kata Ayu ditemui di kediamannya, kawasan Helvetia, Jumat (19/8/2022) lalu.

Baca Juga: Jadwal Lengkap PSMS di Liga 2 2022/2023, Diawali 2 Laga Tandang

1. Crespo bersujud di kaki Ibunya lalu hadiahkan umrah

Femas Aprian Crespo penggawa timnas U-16 bersama Ibundanya (Dok.Istimewa)

Ayu datang ditemani Palermo, adik Crespo. Sementara sang Ayah, Supri tak bisa hadir karena mendampingi tim asuhannya SSB Galaxy bertanding di Bandung.

Air mata Ayu kembali jatuh saat Crespo masuk ke lapangan menit ke-54. Saat itu Indonesia sudah unggul 1-0. Pemain kelahiran 15 Januari 2006 itu turut berjuang di lini tengah menahan gempuran dari Vietnam. Peluit panjang ditiupkan, Indonesia juara. 

"Begitu dia main gak henti-hentinya nangis, sampai akhirnya Indonesia menang. Orangtua disuruh ke lapangan. Dia (Crespo) ngejar saya, bersujud di kaki saya. 'Ibu saya hebat. Ini medali untuk Ibu saya', dia bilang itu kepada penonton. Dia dikejar-kejar minta foto penonton. Saya bangga, terharu, senang. Saya bilang ke anak saya, jangan sombong nak. Di atas langit masih ada langit," kata Ayu.

Ayu semakin terenyuh karena ketika usai laga, Crespo mengatakan sesuatu kepadanya. Bonus yang didapat dari juara bersama Timnas u-16 akan digunakan untuk memberangkatkan sang Ibunda ke tanah suci.

"Dia bilang ke saya, Bunda kalau begitu sampai ke Medan abang akan daftarkan Bunda umrah. Alhamdulillah saya bersyukur ini jalannya," beber Ayu.

2. Sempat berat lepaskan Crespo ke Jakarta

Femas Aprian Crespo penggawa timnas U-16 bersama Ibundanya dan pelatih kiper, Markus Horisson (Dok.Istimewa)

Ayu memang menyebut Crespo anak yang baik sejak kecil. "Alhamdulillah, akhlaknya baik. Dia penurut. Dari kecil gak pernah bilang 'Ah'. Dia selalu bilang Iya Bunda," tambahnya.

Ingatan Ayu pun kembali ke masa lalu. Saat Crespo kecil sudah berambisi jadi pesepak bola.

"Dari kecil dari umur setahun sudah suka bola. Karena mungkin ada darah dari Ayahnya. Tadinya saya gak suka, tapi karena Ayahnya pemain bola saya dukung. Dari kecil saya selalu mengantarnya pergi latihan. Sebelum Ayahnya membangun SSB Galaxy.Dari pagi itu dia sudah menyiapkan perlengkapan latihan. Pulang sekolah langsung lihat jam dan langsung berangkat," kenang Ayu.

Sampai akhirnya dia harus menerima keputusan yang berat. Crespo meminta izin untuk merantau ke Jakarta. Ada tawaran masuk akademi Remaja Masa Depan (RMD). Tapi terasa berat karena Crespo masih sangat kecil. Baru tamat Sekolah Dasar (SD).

"Dia bilang, abang (Crespo) pengin berangkat ke Jakarta. Masuk akademi, saya bilang mahal nak. Sanggup abang pisah sama Bunda? Abang pengin jadi pemain bola profesional, pengin masuk timnas," ungkap Ayu.

Apalagi Ayu bersama suaminya memang tak punya banyak biaya untuk menyekolahkan Crespo di akademi. Sehari-hari mereka hanya membuka depot air minum di rumahnya.

Baca Juga: Perjalanan Femas Crespo, Merantau dari Medan hingga Juara AFF U-16

Berita Terkini Lainnya