TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tinggalkan Persib Bandung, 5 Fakta Tentang Ghozali Siregar

Dari Dolok Sanggul jadi pemain termahal Persib Bandung 

instagram.com/gozo_zoka

Medan, IDN Times - Pada 2019 situs penyedia data sepak bola, TransfrMrkt.com merilis pemain-pemain dengan nilai transfer termahal Persib Bandung.

Ternyata tidak hanya penggawa asing, beberapa di antaranya adalah pemain lokal. Yang membanggakan, dari enam pemain termahal Maung Bandung ada pemain asal Sumatera Utara.

Ia adalah Ghozali Muharam Siregar. Kala itu ia memiliki nilai transfer yang sama dengan Febri Hariyadi, yakni 175 juta Euro atau sekitar Rp 2,8 miliar.

Pemain yang juga berposisi sebagai winger itu bergabung dengan Persib Bandung pada Februari 2018. Dan 24 Februari 2021 ia resmi angkat kaki dari tim Maung Bandung.

Yuk simak lima fakta tentang Ghozali Muharam Siregar!

Baca Juga: Ghozali Siregar, dari Dolok Sanggul, Kini Jadi Pemain Termahal Persib

1. Lahir di Dolok Sanggul, Humbanghasundutan

Produta.com

Ghozali Muharam Siregar lahir dari perkampungan di Sumatera Utara. Nama kampung kelahirannya adalah Dolok Sanggul, Kabupaten Humbanghasundutan

Daerah ini bisa dibilang pedalaman. Berada di sekitar Danau Toba dan memerlukan waktu sekitar delapan jam jalan darat dari Kota Medan menuju Humbanghasundutan.

Ayahnya bernama Syafarudin Siregar sedangkan ibunya bernama Waniati.

Namun kini ia dan keluarganya tidak lagi tinggal di Doloksanggul, melainkan sudah pindah ke Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. Berjarak empat jam jalan darat dari Kota Medan.

2. Ngefans dengan Diego Maradona

thesefootballtimes.co

Ghozali lahir pada 7 Juli 1992. Tinggi badannya kini hanya 160 Cm.

Tapi jangan anggap remeh, di lapangan hijau ia punya akselerasi yang tinggi dan kemampuan crossing yang bagus.

Bisa dimainkan di sayap kanan maupun kiri.

Ternyata dia ngefans berat dengan pemain legendaris yang bertubuh mini dan gempal juga. Yakni 'Si Tangan Tuhan' dari Argentina, Diego Maradona.

Tak heran permainan Ghozo (sapaan akrabnya) mirip dengan idolanya tersebut: tampil ngotot, berani melewati lawan, dan punya sepakan keras.

3. Produta FC jadi tim profesional pertama

Foto: ligaprima.co.id

Sejak kecil, Gozhali sudah merantau ke Medan dan Jakarta untuk mendulang ilmu sepakbola.

Ia memulai belajar dari Sekolah Sepakbola (SSB) SSB Bina Persada tahun 2005

Setahun berikutnya ia masuk seleksi pemain PSSI dari Sumut.

Tahun 2007 iapun masuk skuat Timnas U-16.

Pada tahun 2007-2009 ia membela tim prestasi di Medan, yakni Kurnia FC dan Medan United.

Pada tahun 2010 ia resmi membela klub profesional Protitan untuk berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia. 

Setahun berikutnya Protitan berganti nama menjadi Produta FC. Pada tahun 2013, Ghozali dkk berhasil membawa Produta menjuarai Divisi Utama.

Namun sayang, karena regulasi Produta gagal berlaga di Liga Premier dan tetap di Divisi Utama.

Hingga 2015 Ghozo tetap membela Produta.

4. Pelita Bandung Raya jadi Klub Liga 1 Pertama Ghozali

Dok PT GTS

Setelah mati-matian berjuang membawa Produta FC naik ke Liga 1, namun kandas, akhirnya Ghozali dan sejumlah pemain Produta FC hijrah.

Ghozo memilih pindah ke Pelita Bandung Raya (PBR) bersama sahabatnya di Produta Rahmad Hidayat (Bhayangkara FC). Ini adalah klub Liga 1 pertamanya pada tahun 2015.

Setahun berikutnya Ghozo ke Persegres Gresik United yang kala itu juga berada di kasta di Liga 1. Di sini ia juga bersama sejumlah eks Produta FC, di antaranya adalah Donny Fernando Siregar, Agus Nova, Romy Agustiawan, dan Arsyad Yusgiantoro.

Ada pula nama Riko Simanjutak (sekarang Persija Jakarta) dan Bima Sakti dalam skuat Persegres kala itu.

Baca Juga: Balik dari Kroasia, Ini Alasan Rivaldo Gabung Latihan PSMS

Berita Terkini Lainnya